Chapter 13

16K 1.2K 31
                                        


Berliana mengamati sosok Nadya dengan saksama. Matanya menelusuri tubuh yang nggak begitu tinggi namun punya lekuk yang begitu feminin, membuat pria manapun pasti ingin memeluknya.

Tingginya  mungkin hanya berkisar antara 160an atau paling mentok 164.

Wajahnya berbentuk hati, mungil, matanya yang lebar dirias dengan saksama. Eye shadow warna cokelat menonjolkan matanya yang lebar, lalu dipertegas dengan eyeliner dan maskara.

Bibirnya yang tipis dipulas dengan warna peach. Kulitnya nggak terlalu putih. Terlihat kuning natural bahkan.  Mata Berliana khatam mana kulit yang tersaput bedak berlebihan sehingga warnanya nggak sinkron dengan bagian  kulit lainnya alias belang, dan mana yang  kulit asli.

Dalam kasus ini, wajah Nadya memang tersaput bedak tipis- tipis yang warnanya natural sesuai dengan kulitnya yang asli orang Jawa; kuning langsat.

Beralih ke pakaian yang dikenakan oleh gadis itu. Atasan V neck warna lilac dan rok putih nggak terlalu  buruk. Stiletto tujuh sentimeter berwarna putih yang membalut sepasang  kakinya, membuat kaki yang langsing  Nadya terlihat jenjang. Tote bag Michael Kors warna putih terselip di antara lengan dan ketika.

Singkat kata, Berliana menilai bahwa gadis yang konon katanya hanyalah sekretaris Nares ini memang punya gaya dan selera.

Radar Berliana langsung terpasang. Bisa jadi, gadis ini adalah saingannya dalam merebut kembali cinta Nares.

Berliana sempat menjadi gadis yang spesial bagi pria itu untuk waktu yang nggak sebentar. Mereka begitu serupa. Berliana yang dewasa memang mencari pasangan yang cerdas dan nggak kekanakkan.

Nareswara Mahendradatta adalah lelaki yang nggak pernah memusingkan atau meributkan hal- hal sepele. Pria itu nggak akan memberondong ponsel Berliana dengan pesan- pesan receh. Nares bahkan seringkali melupakan bahwa dia punya kekasih saat itu.

Meski begitu, Nares adalah pacar yang perhatian ketika mereka pergi berkencan. Dia memastikan teman kencannya nyaman dan mendapatkan apa yang diinginkan. Nares juga memastikan untuk membawa Berliana ke restoran fine dining.

Setiap bertemu dengan salah satu temannya, Berliana akan dengan bangga memamerkan bahwa Nares adalah lulusan MIT. Singkat kata, Nares adalah pacar impian.

Hingga suatu ketika, Berliana bertemu dengan mantan pacarnya sewaktu SMA yang bernama Aries.

Aries sudah menjadi dokter spesialis jantung dan pembuluh darah. Ia lulus dari Oxford medical school. Tak hanya itu, Aries juga seorang putra bungsu pasangan dokter bedah jantung terkemuka di Indonesia dengan dokter spesialis onkologi. Karir Aries sendiri saat itu juga sedang melejit dan kerap tampil di acara talkshow televisi.

Dalam sekejap, Berliana melupakan Nares. Ia mengatakan pada pria itu bahwa mereka terlalu mirip hingga terasa membosankan. Nares menerima keputusan itu tanpa banyak drama.

Namun, karma memang selalu ada. Berliana meninggalkan Nares dengan alasan bosan, Aries pun akhirnya mengutarakan hal yang sama pada Berliana ketika mereka baru bersama selama satu tahun.

Aries meninggalkan Berliana untuk seorang gadis bernama Drupadi Anantari Hardjoeroekmono, yang notabene juga berasal dari kalangan konglomerat pemilik rumah sakit Hardjoeroekmono Javanisch Hospital. 

Dan bahkan gadis Drupadi itu bukan seseorang yang berada di lingkaran mereka-- alias bukan seorang dokter atau seseorang yang berkecimpung dalam dunia kesehatan. Drupadi adalah seorang penari.

Berliana merasa kalah total.

Namun untuk kali ini, dia nggak akan menyerah dengan mudah untuk seseorang yang ... yah ... menurutnya, hanya dirinyalah yang pantas menjadi pendamping seorang Nareswara Mahendradatta. Lagipula, ia sudah mendapatkan dukungan penuh dari Nirmala, kakak sulung Nares.

Miss Materialistic Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang