Sweet Bullshit || Lee Haechan 🧸3

1.1K 43 4
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Nara barusan membaca pesan Minji, satu jam lalu. Ia sudah bersiap di depan kaca riasnya. Mengenakan T-shirt berwarna navy dipadukan rok jeans selutut. Setelah merapihkan rambutnya yang tergerai, ia segera berjalan keluar kamar.

"Jadi nugas bareng Minji?" tanya Mama yang sudah siap di ruang tamu. Menunggu Nara berdandan lama sekali.

Nara mengangguk. "Iya Ma, jadinya di cafe kek biasanya."

"Oh iya sayang, nanti Mama nggak bisa jemput kamu. Soalnya ada lembur di kantor. Gimana?"

Nara mengangguk. "Gak papa Ma, kalau pulang nanti bisa naik bus. Mama tenang aja, Nara bisa kok pulang sendiri." Gadis itu berusaha meyakinkan Irene.

Irene agak berpikir sejenak.

"Gimana kalau Mama minta tolong Haechan buat jemput kamu?" Irene merogoh ponselnya di dalam tas. Namun Nara menahannya.

"Ma, Nara udah 20 tahun. Pasti bisa pulang sendiri. Gak seburuk itu kok."

"Mama selalu anggap kamu masih balita Ra. Kalau gitu hati-hati ya sayang. Sering-sering kontakan sama Mama." Irene mengelus surai rambut anaknya.

"Makasih Mama."

🧸

"Makasih Ma," ucap Nara setelah membuka pintu mobil. Terlebih dahulu ia mencium punggung tangan mamanya. Setelah itu berjalan memasuki kawasan cafe yang cukup luas.

Bisa di lihat di seberang sana, Minji sudah menunggu nya dengan posisi laptop menyala. Sehingga wajah gadis itu semakin bercahaya terkena sinar dari layar laptop.

"Hai Ra, berangkat sama siapa?" tanya Minji ramah.

"Sama Mama, kalau lo?" Nara tanya balik.

"Gue tadi dianterin ama kakak gue. Soalnya dia juga ada tugas di kampus. Nanti kakak gue jemput lagi."

Keduanya lanjut mengobrol santai, memesan makan dan minum sampai tugas mereka selesai.

"Ra, gimana kabar hati lo?" tanya Minji seraya memasukkan laptop kedalam tas.

Nara terdiam. Maksudnya kabar hati, apa? Beberapa menit kemudian ia paham maksud pertanyaan Minji.

"Baik sih Ji. Tapi akhir-akhir ini gue makin ragu buat ngedeketin Haechan Oppa. Meski gue semakin suka setiap harinya."

"Lo gak mau mencoba jujur aja?" Minji menatap Nara dengan serius.

Nara menggeleng seraya menunduk lesu. "Gak semudah itu, Kim Minji. Gue, rasanya kek gak pantes bersanding sama dia. Pasti selera cewek dia bukan yang kayak gue."

NCT 127 HIGH WAY TO HEAVEN 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang