Happy Reading
"Semalem gimana sayang tidurnya, nyenyak?" tanya Seohyun saat mereka memulai sarapan pagi.
Nara sedari tadi melamun sambil menusuk-nusuk roti panggangnya dengan pisau.
"Ah, nyenyak kok Ma." Nara berbasa-basi.
Sedangkan di sebelah Seohyun, Haechan merasa bersalah. Ia sedikit ingat perilakunya semalam tadi. Ia jadi kesal pada dirinya sendiri. Mau tidak mau harus meminta maaf pada Nara.
"Habis ini jangan berangkat ke kampus sendiri ya. Dianterin Haechan ya?" Seohyun menatap Nara penuh harap.
"Iya Ma," ucap Nara tanpa menolak permintaan Seohyun.
Haechan celingukan ke kanan dan kiri. Ia setia menunggu Nara keluar dari rumahnya. Gadis itu tadi memang belum mandi juga belum berdandan. Jadi ia pulang dulu untuk mandi dan persiapan berangkat kuliah. Haechan menunggu sambil bersiul di depan jok mobilnya. Tanpa ragu ia naik dan duduk di atas jok sambil memainkan ponsel.
Melihat sosok yang melengos pergi tanpa menyapanya Haechan reflek merosot dari jok mobil.
"Loh loh, Nara. Lo mau kemana?" Haechan berteriak seraya berlari. Menahan tangan Nara dari belakang.
Gadis yang sudah mengenakan outfit kuning dan membawa tas kuliahnya itu menatap Haechan datar.
"Aku mau berangkat kuliah sendiri."
Haechan tersadar akan perbuatannya semalam. "Bae Nara, maafin gue. Semalem gue-"
"Nah itu, Oppa harus introspeksi diri dulu! Lepasin!" Nara menepis tangan Haechan jauh-jauh kemudian berjalan meninggalkan pemuda itu.
Haechan mengacak rambutnya frustasi. Namun satu sisi ia juga merasa bersalah. Mabuk dan mencium gadis yang statusnya belum jelas.
"Argh! Sialan, Lee Haechan!" seru Haechan. Ia kemudian berjalan masuk ke mobilnya dan berangkat sendiri tanpa gadis yang seharusnya menempati kursi di sebelahnya.
🧸
"Bae Nara! Jika kamu tidak serius maka tinggalkan kelas saya!"
Nara tersentak saat Ibu Dosen menunjuknya dari kejauhan. Nara langsung tersadar, ia menundukkan kepalanya.
"Maaf Bu," ucapnya.
Klunthing!
Klunthing!Itu suara Minji mengaduk es teh nya. Ia dan Nara sekarang duduk di kantin untuk makan siang. Minji sedari tadi menatap wajah Nara yang semakin murung. Semakin hari, bocah ini semakin murung. Minji jadi pusing, padahal ia ingin membahas agenda liburan. Tapi Nara sedang dalam mood nya benar-benar buruk.
"Sumpah gue gak tahan lama-lama lihat muka lu di tekuk mulu!" kesal Minji.
Nara menunduk, ia tiba-tiba menitikkan air matanya. Hal itu membuat Minji panik.
"Etdah! Bae Nara, lu kenapa nangis?" Minji tidak tahu harus berbuat apa. Ia berusaha menutupi Nara dari pandangan orang-orang di sekitar kantin. Namun beruntungnya tidak ada orang yang melihat mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT 127 HIGH WAY TO HEAVEN 🔞
Fiksi PenggemarWarning 21+ Cast All NCT 127 ©zdr_1000le