~ •07• ~

1.1K 96 9
                                    

Jika kehidupan dapat diprediksi, ia akan berhenti menjadi kehidupan, dan tanpa rasa.

Kejadian malam itu Ayanha berharap Gerhana tak pernah mengungkitnya walau dia rasa itu mustahil dan seharusnya dia harus lebih berhati-hati saat turun langsung ke jalanan untuk balapan dan point penting dia juga harus tahu seluk beluk lawannya.

semalam Ayanha mampir ke rumah sakit untuk mengobati dirinya, luka akibat gesekan dari aspal benar-benar terasa perih di tambah luka karena pukulan Gerhana.

Ayanha dengan langkah yang pincang memasuki kawasan universitas lukanya yang diperban ia tutup dengan kaos kaki yang setinggi lututnya. Ayanha menggerutu sepanjang jalan rasanya dia seperti flashback.

"Hidupku memang sangat sial jika tentang balapan, waktu itu Selatan yang mergokin dan berakhir di pukulin dan semalam Gerhana si kurang ajar itu juga melakukan hal yang sama," monolog Ayanha yang kesal.

Ayanha menggeram tertahan saat Vivara tiba-tiba datang dan merangkul dirinya, tidak tahukah dia bahwa untuk berjalan saja saat ini Ayanha harus ekstra berhati-hati namun orang disamping nya ini tak akan paham.

"Ay, are you okay?" tanya Vivara saat melihat cara bejalan Ayanha yang terkesan pincang.

"i'm good, why?" jawab Ayanha dan berpikir apakah keadannya sangat memprihatinkan.

"Kamu. pincang?" pungkas Vivara dan setelah itu ia membulatkan matanya seraya menutup mulut shock.

"Ay, one night stand?" ungkap Vivara dengan sedikit berbisik yang mendapat delikan tajam dari Ayanha.

"Are you nuts?" kesal Ayanha yang dituduh sembarangan oleh Vivara.

"Okey bukan one night stand atau jangan-jangan friend with benefit," ungkap Vivara disertai senyuman yang aneh menurut Ayanha yang lagi-lagi berhasil menyulut amarahnya.

"Bukan keduanya, ini cuma kecelakaan, puas!" jelas Ayanha dengan kesal dirinya itu perempuan baik-baik.

"Ahhh sorry Ay," punkas Vivara yang tak dihiraukan oleh Ayanha.

Keduanya berjalan menuju ruangan masing-masing Vivara sudah sampai terlebih dahulu. saat memasuki lift dan hendak menekan tombolnya tiba-tiba seseorang yang Ayanha benci malah masuk ke lift yang sama dengannya, benar-benar pagi yang buruk.

Mood Ayanha sudah benar-benar hilang ditambah laki-laki di sampingnya ini yang sedang bersandar di dinding lift menatapnya remeh dengan satu tangan yang dimasukkan kedalam sakunya dan satunya lagi sibuk memegang permen di mulutnya.

"Permainan yang lumayan semalam," ujar Gerhana menatap Ayanha dari ujung kaki sampai ujung rambut.

Ayanha mendelik apa-apaan cowok ini setelah semalam menghajarnya habis-habisan dan sekarang lihatlah dia bersikap seolah tak melakukan kesalahan apapun.

"Mungkin karena berguru sama Valentino Rossi," pungkas Ayanha dengan nada terkesan cuek yang malah membuat Gerhana terkekeh.

"Sayang nya dirimu tidak ditakdirkan untuk menjadi pemenang semalam." ejek Gerhana namun tak dihiraukan Ayanha yang sedang memasang earphone ketelinganya untuk menghindari obrolan dengan makhluk menyebalkan ini.

Gerhana merasa geram dia tidak suka diabaikan dengan sekali tarikan yang lumayan keras Gerhana berhasil membuat kabel earphone itu terputus yang membuat Ayanha tak Terima.

"Apa-apaan!" bentak Ayanha yang sudah sangat kesal dengan pria didepannya ini.

"Mengacuhkan orang lain saat sedang berbicara adalah ketidaksopanan," ujar Gerhana.

"Itu basic manners,"

Ayanha mendelik apakah laki-laki menyebalkan ini sedang mengajarinya tata krama "Stop menjadi menyebalkan! dan stop bertingkah seolah-olah kita ini dekat, manners mu bahkan jauh lebih buruk," geram Ayanha lalu berjalan keluar saat pintu lift itu terbuka.

Sudah terhitung beberapa hari mereka memasuki dunia universitas ini dan satu hal yang akan menjadi pengetahuan mereka secara keseluruhan yaitu tiga ikon kampus saat ini.

wajah mereka bertiga hampir memenuhi setiap sudut universitas ini tidak hanya itu saat anda terpilih menjadi ikon kampus maka privilege ada ditangan anda.

Sehingga tak heran banyak yang menginginkan posisi tersebut namun sangat sulit untuk menggapainya setidaknya nilai anda harus A+. setiap tahunnya akan ada pemilihan tiga ikon universitas tujuannya adalah bahwa ketiga siswa tersebut nantinya akan selalu menjadi perwakilan universitas dalam event manapun.

Akan ada teks khusus yang disiapkan nantinya tidak peduli anda mahasiswa baru atau semester akhir jika anda mampu menyelesaikan soalnya maka anda lah yang akan menjadi ikon universitas ini.

namun ada sisi gelap dari ikon kampus ini kadang saat pemenangnya adalah orang-orang yang angkuh nan sombong, maka posisinya itu akan ia manfaatkan untuk menindas peringkat terbawah dan merasa paling berkuasa karena memang sedari dulu kejeniusan di nomor satukan disini.

Sehingga kata triangle hierarki perlahan-lahan mulai muncul di sekitar mereka yaitu tingkatan segitiga dimana posisi teratas adalah pemegang kekuasaan A+ posisi kedua adalah A- dan posisi ketiga adalah A.

ini seperti sebuah permainan karena mereka memiliki aplikasi khusus yang disediakan universitas untuk mengetahui tingkat mereka sehingga tingkatan terbawah akan terasingkan dan terkucilkan.

Tahun ini mahasiswa semester 3 dan 5 lah yang memegang posisi triangle hierarki setelah berhasil menggeser posisi senior mereka yang telah bertahan selama dua tahun, posisi A+ dipegang oleh seorang mahasiswi prodi Akuntansi yang berperawakan cantik dengan rambut lurus sebahu serta sorot mata yang tajam sangat selaras dengan namanya yang memiliki arti saingan.

Emily Harley Quinn itu namanya dan sikapnya yang seenaknya saja serta suka menindas membuat orang-orang sangat segan padanya. lalu ditingkat A- adalah peraih posisi A+ selama dua tahun namun harus tergeser dari kursinya dia adalah mahasiswi jurusan biokimia, Anasera pradigma dia sangat ambisius dengan kecamata silinder yang senantiasa ia pakai. lalu diposisi A adalah mahasiswa sekaligus presma tahun ini Rune Ivander Pieter laki-laki yang berwibawa dan sangat kental akan aura kepemimpinan nya.

Sebagai mahasiswa baru Ayanha pasti bertanya-tanya tentang triangle hierarki itu dan kenapa para ikon kampus itu bisa merundung dengan seenaknya hanya karena sebuah pangkat. Ayanha masih belum paham dengan hal itu dan konteks nya seperti apa.

Tapi satu yang pasti Ayanha harus berhati-hati karena ternyata setiap sekolah memiliki sisi negatifnya Masing-masing. dan entahlah apakah dia akan tertarik dengan hal semacam itu tapi dari posisinya saat ini yang memandangi iPad ditangannya yang menampilkan aplikasi wajib yang harus setiap mahasiswa disini memiliki itu,
Ayanha menatap lekat posisi teratas terbaik universitas ini Emily Harley Quinn dengan nilai sempurna A+.

_______TBC_______

University WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang