ꕥ Choose between Triangle hierarchy or Love Triangle ꕥ
Pertanyaan pertama Ayanha menjawabnya dan benar yaitu total 37 langkah yang harus penjelajah itu ambil. Soal kedua pun Ayanha benar dalam menjawab bahwa penjelajah itu harus kearah barat untuk dapat menemukan Harta karun tersebut.
Selamat sudah posisinya, setidaknya Ayanha berhasil melampaui Caroline. Walau hanya beda satu kotak saja dan itu setidaknya menyelamatkan Ayanha dari kekalahan fana.
Ayanha setidaknya sudah bisa bernafas dengan lega. Soal kedua pun muncul sebuah soal yang menentukan siapakah yang akan tereliminasi dan siapakah yang melaju ke babak tiga besar Triangle hierarchy.Ruangan tiba-tiba menjadi gelap, dan secara perlahan berganti menjadi ruangan persegi yang setiap sudutnya terdapat nama masing-masing dan sebuah soal yang harus mereka kerjakan. Suara intruksi muncul dan mereka harus menyelesaikan 10 permasalahan teka-teki dan berperan sebagai detektif. Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan kasus hanya 60 menit dan dimulai dari sekarang.
Tapi tunggu dulu ada yang berbeda dari tahap ini, secara langsung peserta yang nilainya tertinggi sampai terendah akan keluar sebagai peringkat triangle hierarchy. Artinya babak ini adalah penentuan pemenang triangle hierarchy. Siapakah yang akan beruntung pada babak ini. Triangle hierarchy dimulai.
Keempat orang itu segera berpencar menuju sudut ruangan masing-masing dan mulai memecahkan kasus-kasus yang ada dilayar. Semua kasus yang mereka kerjakan sama dan terjamin tidak akan ada kecurangan karena mereka seakan berada dalam bilik masing-masing.
Ayanha kesulitan berpikir terhadap masalah yang muncul didepannya. Apakah ini kasus pencurian besar dan dia harus memecahkan masalahnya? Setelah ini sepertinya Ayanha akan mendaftarkan diri dan mengabdi menjadi detektif saja rasanya.
Kasus: Hilangnya Lukisan di Galeri Seni
Seorang detektif bernama Alex dipekerjakan untuk menyelidiki kasus pencurian lukisan berharga di sebuah galeri seni terkenal. Lukisan tersebut hilang dari ruang pameran utama setelah sebuah acara amal yang dihadiri oleh orang-orang penting. Beberapa petunjuk awal yang didapat adalah:
1. Lukisan terakhir kali terlihat pukul 9 malam ketika acara berakhir, dan staf galeri memastikan semua karya seni masih di tempatnya.
2. CCTV di dalam galeri rusak selama acara karena masalah teknis, sehingga tidak ada rekaman dari jam 9 malam hingga keesokan harinya.
3. Ada lima tamu VIP yang memiliki akses lebih lama ke galeri karena mereka mendapat tur eksklusif setelah acara.
4. Jejak lumpur ditemukan di dekat pintu darurat, yang tampaknya berasal dari sepatu seseorang, meski malam itu tidak hujan.
Alex memulai penyelidikan dengan menanyai kelima tamu VIP dan staf galeri. Setiap tamu memberikan alibi berbeda:
Tamu 1: Seorang kolektor seni terkenal yang mengaku pergi sebelum acara selesai karena ada pertemuan penting.
Tamu 2: Seorang pengusaha yang mengatakan dia menghabiskan waktu lama berbicara dengan kurator galeri dan hanya sempat melihat lukisan sebentar.
Tamu 3: Seorang artis yang mengatakan dia menghabiskan sebagian besar malamnya di ruang minum.
Tamu 4: Seorang filantropis yang mengaku dia pergi ke ruang belakang galeri untuk melihat lukisan lain yang belum dipajang.
Tamu 5: Seorang pengacara yang mengatakan dia keluar dari galeri sesaat sebelum pintu ditutup, dan tidak memperhatikan hal yang aneh.
Detektif Alex harus memeriksa lebih lanjut jejak lumpur, alibi tamu, serta mencari bukti lain yang dapat mengungkap siapa pencurinya.Ayanha mulai berpikir dengan sangat kritis dan mulai mendapatkan petunjuk pertama.
Jejak lumpur di pintu darurat: Ini penting, karena meskipun tidak hujan pada malam itu, jejak lumpur menandakan seseorang berjalan di luar sebelum masuk kembali. Ini menunjukkan bahwa pintu darurat mungkin digunakan oleh pencuri untuk keluar atau masuk ke galeri."Dari kelima pernyataan tamu ini sepertinya kita harus menganalisis satu per satu." gumam Ayanha terus menatap sketsa para tamu itu di layar hologram. Dia menekan gambar tamu pertama yang mengaku pergi sebelum acara selesai.
"Tamu pertama ini sama sekali tidak mencurigakan dan dia lolos." Ayanha mengetuk dagunya. Kemudian dia menekan gambar tamu kedua yang mengaku berbicara dengan kurator, yang bisa diperiksa kebenarannya.
"Yang kedua ini pernyataannya bisa dipertanggung jawabkan, jadi dia sama sekali tidak tahu menahu terkait pencurian ini, bersyukurlah tuan kau lolos dari detektif Ayanha. Selanjutnya tamu ketiga."
"Tamu 3 mengatakan menghabiskan waktu di ruang minum jika dipikirkan dia pasti tidak berada di dekat area lukisan apalagi dia terlihat sedikit mabuk. Tamu 3 lolos dari tersangka."
"Tamu 4 mengatakan dia pergi ke ruang belakang untuk melihat lukisan lain." Sepertinya Ayanha merasakan sesuatu yang aneh dan ganjil disini.
"Bukannya Ini mencurigakan, karena tidak ada alasan mengapa dia harus pergi ke sana sendirian, dan ruang belakang galeri biasanya bukan tempat yang mudah diakses oleh tamu biasa. Kalau begitu kau masuk ke kandidat tersangka tuan dan kita bandingkan ke pernyataan terakhir."
"Tamu 5 hanya Seorang pengacara yang mengatakan dia keluar dari galeri sesaat sebelum pintu ditutup, dan tidak memperhatikan hal yang aneh. Ini artinya dia juga tidak tahu menahu soal ini. Apalagi profesinya yang sebagai pengacara.
Setelah menganalisis lebih jauh akhirnya Ayanha menemukan jawabannya. Bukan hanya Ayanha yang menemukan jawaban permasalahan pertama tapi juga dengan Dmitriev.
"Jadi pelakunya tamu keempat." ucap mereka bersamaan.
Ayanha melompat girang telah menyelesaikan permasalahan pertama dan senyumannya seketika pudar saat mengingat masih ada 9 soal lagi dan 50 menit sisa waktunya.
Dengan kembali mengeluarkan seluruh pikiran kritis serta bakat terpendamnya menjadi detektif. Ayanha harus kembali bergelut dengan dunia perdetektifan ini._____TBC______
Haloo guys yang mau genius high school versi yang bisa dipeluk siapaaaaaa?
kalian bisa cek profilku yahhhh.
KAMU SEDANG MEMBACA
University War
Fanfic𝚂𝚎𝚚𝚞𝚎𝚕 𝙶𝚎𝚗𝚒𝚞𝚜 𝚑𝚒𝚐𝚑 𝚜𝚌𝚑𝚘𝚘𝚕. 𝙳𝚒𝚜𝚊𝚛𝚊𝚗𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚊𝚌𝚊 𝙶𝚎𝚗𝚒𝚞𝚜 𝙷𝚒𝚐𝚑 𝚂𝚌𝚑𝚘𝚘𝚕 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚍𝚊𝚑𝚞𝚕𝚞. 𝓤𝓷𝓲𝓿𝓮𝓻𝓼𝓲𝓽𝔂 𝓦𝓪𝓻 Hari pertama memasuki universitas Ayanha mendapatkan banyak hal-hal...