❦ Bangun dan wujudkan mimpi Anda atau orang lain akan memperkerjakan Anda untuk membangun mimpi mereka❦
"Sangat terlihat tidak tulus saat berdoa." ungkap Ayanha.
"Jangan sok tahu." balas Gerhana.
"Menurut pandangan Ayanha yang jarang meleset ini, bahwa kau adalah tipikal orang yang...." Ayanha menggantung ucapannya.
"Yang?" Gerhana menaikkan salah satu alisnya.
"Kita bahas topik yang lain," ungkap Ayanha yang membuat Gerhana kesal.
"Aku harus pulang, bunda nanti khawatir," tutur Ayanha dan berlari dengan sedikit pincang efek terjatuh dari motor dan meninggalkan tempat itu dengan melambai pada Gerhana.
Langit perlahan berubah warna, dari biru cerah menjadi jingga keemasan. Matahari mulai tenggelam di ufuk barat, menyisakan semburat cahaya yang memantul indah di awan-awan. Bayangan semakin memanjang, menandakan hari sudah semakin sore. Suara-suara hewan mulai terdengar, seolah menyambut datangnya malam. Udara terasa sedikit lebih sejuk, membawa kesejukan setelah teriknya siang hari.
Lampu-lampu mulai dinyalakan satu per satu, menerangi jalan-jalan dan bangunan di sekitar. Suasana menjadi lebih tenang dan damai, seolah alam sedang bersiap untuk beristirahat. Hari telah berganti, malam pun tiba dengan perlahan-lahan.
Suasana ramai yang penuh dengan makluk berjenis kelamin laki-laki memadati tempat yang katanya menjadi basecamp mereka. bangunan yang lumayan luas hanya untuk ukuran basecamp, banyak motor terparkir dengan rapi di depan bangunan itu.
sebuah lukisan dengan ukuran besar yang terlukis pada tembok di ruangan itu bergambar logo geng motor dengan nama Graggianz. basecamp untuk geng motor besar itu dengan seorang ketua bernama Gerhana Kyler Apollo.
Gerhana menyesap nikotin ditangannya dengan nikmat seraya memandang aktivitas teman-temannya yang sedang menyeleksi anggota baru. Gerhana akan langsung mengeluarkan mereka jika dianggap tidak berkompeten dan hanya numpang nama saja.
Gerhana berdecih melihat betapa lemahnya orang itu menghadapi serangan dari anggota geng nya bahkan menurut Gerhana skill beladiri Ayanha jauh lebih baik daripada laki-laki itu.
Gerhana beranjak menghampiri laki-laki itu yang kondisinya sudah babak belur.
"Kau yakin ingin menjadi bagian dari Gragagianzz?" tanya Gerhana yang diangguki laki-laki itu.
"Oke, diterima" pungkas Gerhana membuat cowok itu tersenyum bahagia sedangkan anggotanya ada yang tidak terima.
"Tapi ada syaratnya," ujar Gerhana dengan senyuman misteriusnya lalu diangguki laki-laki itu.
"Besok," ujarnya singkat dan berlalu pergi.
Pagi perlahan tiba, matahari baru saja menyembul dari ufuk timur, menyinari bumi dengan sinarnya yang hangat. Udara masih terasa sejuk, menyegarkan paru-paru. namun perlahan namun pasti terik matahari mulai mengambil alih semesta.
Gerhana dan laki-laki semalam yang diketahui bernama Arsan saat ini berada di salah satu pertigaan untuk menyelesaikan syarat yang Gerhana ajukan semalam.
"Serang dia," tunjuk Gerhana pada Ayanha yang baru saja lewat dengan mengendarai motornya.
"serius?" tanya Arsan yang dibalas deheman oleh Gerhana.
"Tunggu apalagi?" ujar Gerhana.
"Kalau dia kenapa-kenapa bagaimana?" tanya Arsan yang ragu untuk melakukan perintah calon ketuanya itu.
"Sekarang," tekan Gerhana pada laki-laki disamping nya ini apa susahnya menyelesaikan tantangan darinya.
Gerhana tersenyum miring saat motor Arsan melaju dengan cepat mengejar Ayanha. Gerhana tahu bahwa Ayanha sering lewat jalanan ini untuk menghindari macet walaupun kondisi jalanannya sepi dan tak terlalu banyak yang lewat hal ini justru Gerhana manfaatkan.
"Kita lihat kau atau dia yang kenapa-kenapa," ujarnya lalu menyusul kedua orang tadi untuk menyaksikan pertunjukan yang menarik.
Gerhana memberhentikan motornya saat melihat Arsan sudah memblokir jalan Ayanha. Gerhana juga dapat melihat bagaimana Ayanha yang turun dari motornya dengan perasaan kesal.
Ayanha mengerem motornya dengan tiba-tiba saat seseorang memblokir jalannya, dengan kesal ia melepas helm nya dan turun menghampiri orang itu.
"apa-apaan!" sentak Ayanha pada cowok di depannya ini.
"Mana barang berharga milik mu! " ujar Arsan lalu mencekal pergelangan tangan Ayanha yang membuat Ayanha emosi lalu menyikut cowok itu sehingga menyebabkan orang itu mundur kebelakang.
"Dasar pria berengsek," tutur Ayanha tak terima.
Arsan dengan segera menyerang Ayanha balik dengan meninju gadis itu namun berhasil di cegahnya. perkelahian keduanya tak terelakkan mereka berdua sama-sama tak mau mengalah Ayanha bahkan sampai lupa bahwa kakinya masih dalam proses penyembuhan.
Ayanha menendang perut cowok itu dengan keras menyebabkannya jatuh dan tersungkur melihat lawannya yang telah tumbang Ayanha tersenyum remeh. lalu mengarahkan jempolnya dengan posisi terbalik ke cowok itu seraya berkata loser.
"Lemah," cibir Ayanha lalu merapikan rambut hingga seragamnya yang berantakan.
Ayanha yang saat ini berada di atas motornya menyempatkan diri untuk menendang kaki laki-laki tadi lalu berlalu pergi dengan penuh kepuasan karena telah menumbangkan sosok yang berniat merampoknya.
Sepasang mata yang sedari tadi memperhatikan keduanya kini tersenyum entah karena apa, lalu Gerhana menghampiri Arsan yang terlihat tak berdaya itu.
"jangan meremehkan seorang perempuan," ungkap Gerhana pada Arsan yang terus memegangi perut nya.
"ternyata dia ahli dalam bela diri," tuturnya membuat Gerhana terkekeh.
"Dia bukan seekor kucing tapi seekor singa ganas," ujar Gerhana yang mengingat bagaimana perangai Ayanha.
_____TBC______
KAMU SEDANG MEMBACA
University War
Fanfic𝚂𝚎𝚚𝚞𝚎𝚕 𝙶𝚎𝚗𝚒𝚞𝚜 𝚑𝚒𝚐𝚑 𝚜𝚌𝚑𝚘𝚘𝚕. 𝙳𝚒𝚜𝚊𝚛𝚊𝚗𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚊𝚌𝚊 𝙶𝚎𝚗𝚒𝚞𝚜 𝙷𝚒𝚐𝚑 𝚂𝚌𝚑𝚘𝚘𝚕 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚍𝚊𝚑𝚞𝚕𝚞. 𝓤𝓷𝓲𝓿𝓮𝓻𝓼𝓲𝓽𝔂 𝓦𝓪𝓻 Hari pertama memasuki universitas Ayanha mendapatkan banyak hal-hal...
