ꕥ Anda tidak akan pernah belajar sabar dan berani jika di dunia ini hanya ada kebahagiaan ꕥ
Ayanha memilih bersembunyi di balik vas bunga berukuran besar.
kemudian dia berjongkok berusaha menyembunyikan diri dari Helena juga Vivara. Ayanha tertawa geli saat melihat wajah kebingungan mereka berdua yang sibuk mencarinya. dan dapat Ayanha lihat dari tempatnya bersembunyi sekarang bahwa kedua orang itu telah berjalan menjauh.
Hal yang mengejutkan terjadi adalah saat seseorang tiba-tiba mengulurkan tangannya dan ditangan itu ada dollar.
What the hell. apakah laki-laki ini mengira Ayanha adalah pengemis hanya karena ia berjongkok untuk bersembunyi. Ayanha mendongak menatap wajah seseorang yang bahkan tidak menatap kearahnya. laki-laki itu hanya mengulurkan dollar di tangan nya kepada Ayanha.
Ayanha bangkit dan merampas dollar itu. kemudian ia kembalikan kepada sang pemilik dengan kasar.
"Apa kau mengira aku adalah seorang pengemis?" tanya Ayanha sedikit kesal.
orang itu menaikan salah satu alisnya.
"Yah. kau terlihat sedang mengemis." jawabnya.
"Tuan Dmitriev yang terhormat. tidak ada pengemis yang berpakaian seragam university war. kau buta jika tidak dapat membedakannya." ungkap Ayanha.
"Benarkah? tapi di pandangan ku kau tidak lebih dari seorang pengemis." ucapnya sombong.
"What the fucking hell. hanya karena kau merupakan pewaris tunggal IGT apakah kau berpikir bahwa kau ini sangat disegani?" ucap Ayanha marah.
"Dengarkan ini baik-baik. bahkan jika seluruh dunia tunduk dan hormat padamu. aku Ayanha Clevalandria Denver tidak akan sudi untuk itu. camkan itu baik-baik." tegas Ayanha.
"Kita lihat kau atau aku yang akan tunduk." balas Dmitriev memandang Ayanha angkuh.
"Aku tidak akan sudi. ku sumpahkan kau akan tunduk dan hormat padaku!" ungkap Ayanha.
"Membual lah. bahkan dalam mimpimu sekalipun aku tidak akan pernah tunduk dengan apapun." jawabnya.
"Apa yang begitu di banggakan orang-orang terhadap mu? kau tidak lebih dari tuan angkuh, sombong tak beretika dan juga menyebalkan." ungkap Ayanha lalu berlalu pergi. dengan sengaja ia sedikit menyenggol Dmitriev.
Sepanjang perjalanan Ayanha tidak henti-hentinya mengumpati Dmitriev.
apanya yang disanjung dan dibanggakan semua orang itu. dia tidak lebih dari seorang berengsek. sombong lagi angkuh. Ayanha merasa heran pada mereka yang menyanjung nya dengan sangat luar biasa. tidak ada yang dapat Ayanha sanjung atau hormati pada manusia satu itu.
"Kurang ajar. dia pikir dia siapa! hanya karena dia putra prov. Maverick dia bisa seenaknya seperti itu! dia sangat menyebalkan lihat saja akan kubalas kau nanti." monolog Ayanha sangat kesal.
"Sepertinya ada yang membuat mu sangat kesal." ujar Gerhana. tiba-tiba saja dia datang lalu berjalan di samping Ayanha.
"Diamlah. atau rasa kesal ku ini akan semakin menjadi." peringat Ayanha.
"Kau terlihat seperti penyihir tua bangka jika sedang marah." Gerhana menambahkan.
"Aku bilang diam!" ucap Ayanha.
"Persis seperti penyihir." ejek Gerhana.
"Kesini kau Gerhana kyler Apollo akan kutunjukkan bagaimana kemarahan seorang penyihir." Ayanha berlari mengejar Gerhana yang terus menjauhi nya.
mereka berdua berlarian di Koridor yang terbilang cukup ramai itu. namun pergerakan Ayanha terhenti saat melihat Fernando sedang asik bercengkrama dengan seorang perempuan. Ayanha berjalan memastikan. itu memang Fernando dan dia bersama Anasera. tertawa mereka sangat lepas juga sangat akrab.
Ayanha tersenyum. harusnya memang seperti ini Fernando berhak untuk mencintai seseorang tapi bukan dirinya.
Ayanha tahu Fernando mencintai nya dan Fernando juga tahu bahwa Ayanha tidak mencintai nya.
"Aku tahu perlahan-lahan kau akan melupakan rasa cintamu padaku. dan ini justru akan lebih baik." monolog Ayanha.
"Berbahagialah. jemput bahagiamu. kau Pantas untuk itu. biarkanlah aku tetap pada keadaan ku. tiada lagi mencintai namun bayangnya tetap masih ada. Angkara memiliki posisi yang masih tidak tergantikan." Ayanha menghela nafas. menyeka bulir air matanya yang jatuh tanpa permisi.
Ayanha tidak tahu harus bagaimana lagi. setiap hari dia berusaha melepaskan bayangan seorang Angkara namun setiap hari juga ia gagal. Ayanha sudah tidak mencintai Angkara lagi tapi ketahuilah dia menyimpan kenangan bersama Angkara sampai saat ini.
Hidupnya monoton. tidak mengenal percintaan tapi sekalinya mengenal cinta justru Ayanha lebih dikenalkan dengan rasa sakit yang teramat. sampai saat ini dia tak memiliki rasa terhadap lelaki mana pun. biarlah seperti ini sampai seseorang benar-benar mampu mengisi kekosongan hati nya.
waktu berlalu begitu cepat. Ayanha memutuskan untuk segera kembali pulang. memutuskan untuk berjalan sampai ke jalan raya utama sembari menunggu bus disana. dibaluti seragam khas kebanggaan university war Ayanha berjalan dengan santai.
Di jalanan yang tak terlalu ramai dan tak ada panas matahari yang menyengat lantaran sepanjang jalanan ini ditumbuhi pepohonan yang tinggi menjulang lagi lebat. Ayanha berjalan santai disamping trotoar sembari menyesap minuman yang baru saja ia beli karena penasaran.
"Rasa apa minuman ini? kenapa seperti air laut yang asing." Ayanha mendelik tak suka pada rasa minuman yang pertama kali ia coba itu.
Karena rasanya yang aneh Ayanha memutuskan untuk membuang minuman itu yang baru sekali ia cicipi dan isinya masih sangat banyak.
namun keberuntungan menjauhi Ayanha dan kemalangan mendekati nya.
Minuman yang ia lempar ketengah jalan itu tergilas oleh mobil mewah yang barusan saja lewat. alhasil dirinya terkena cipratan dari minuman yang ia buang sendiri. kotor sudah seragamnya.
Ayanha memaki pengendara mobil itu.
Namun sadar juga terhadap kesalahannya yang membuang sampah sembarangan.
mobil hitam mewah datang menjemput Dmitriev. mobil mewah itu melaju keluar dari gerbang dan memacu cepat menuju ke tujuan. dari dalam mobil Dmitriev dapat melihat seseorang gadis yang berjalan sendiri di samping trotoar. lalu melemparkan sesuatu ke tengah jalan yang bertepatan mobil miliknya lewat dan alhasil mobil itu melindas minuman itu dan mengenai seseorang yang membuang nya sendiri.
Dmitriev dapat melihat siapa gadis itu.
Dmitriev juga dapat melihat bagaimana ekspresi kaget juga kesal pada gadis yang bersumpah membuatnya tunduk.
Dmitriev juga dapat melihat bagaimana gadis itu marah-marah tidak jelas menyalahkan mobilnya padahal itu karena ulahnya sendiri.
"Wait and see. gadis keras kepala."
_____TBC_____
KAMU SEDANG MEMBACA
University War
Fanfiction𝚂𝚎𝚚𝚞𝚎𝚕 𝙶𝚎𝚗𝚒𝚞𝚜 𝚑𝚒𝚐𝚑 𝚜𝚌𝚑𝚘𝚘𝚕. 𝙳𝚒𝚜𝚊𝚛𝚊𝚗𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚊𝚌𝚊 𝙶𝚎𝚗𝚒𝚞𝚜 𝙷𝚒𝚐𝚑 𝚂𝚌𝚑𝚘𝚘𝚕 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚍𝚊𝚑𝚞𝚕𝚞. 𝓤𝓷𝓲𝓿𝓮𝓻𝓼𝓲𝓽𝔂 𝓦𝓪𝓻 Hari pertama memasuki universitas Ayanha mendapatkan banyak hal-hal...
