~ •15• ~

890 69 2
                                    

Dengan sentuhan cinta setiap orang menjadi penyair


Jauh dari hiruk-pikuk keramaian, di sebuah taman mini yang menjadi spot terbaik untuk mahasiswa penyuka kesepian. ke lima sahabat lama yang dulu pernah bersama-sama di genius Class dengan 13 murid yang melegenda.

Bohong jika mereka bisa melupakan kejadian di masa lampau itu. namun untuk merenungkannya lagi dan lagi mereka sudah tidak ingin. cukuplah sampai disana kisah Genius High School dan biarkanlah itu melegenda bersamanya.

Berbicara tentang GHS maka Ayanha pasti akan mengingat seseorang yang membuatnya terluka paling dalam, Angkara Cardiff Ocean nama yang kini hanya singgah untuk dikenang.
Ayanha mencintai Angkara bahkan hingga saat ini namun bohong rasanya kalau mengatakan Ayanha tidak akan pernah jatuh cinta lagi. Angkara memiliki tempat yang khusus dihati Ayanha.

"Kalian pernah berpikir bagaimana keadaan teman-teman kita yang lain?" tanya Vivara.

"Iya, tapi mereka semua punya jalannya masing-masing." balas Fernando yang masih fokus pada laptop nya.

"kita semua sudah dewasa dan sekarang sedang menjalani kehidupan masing-masing." David membalas perkataan itu namun matanya fokus pada buku Cadaver di tangannya.

"Kalau dipikir ternyata GHS sangat problematik." cetus Ayanha yang pikirannya kembali saat satu persatu petunjuk ia dapatkan untuk membongkar dosa besar GHS saat itu.

"Jangan dipikirkan lagi Ay. lagipula semuanya sudah berlalu 3 tahun yang lalu." nasehat Vivara.

"Kejadian kelam yang sangat tidak direkomendasikan untuk di ingat." imbuh Helena.

"Kalian pernah berpikir kalau universitas ini memiliki dark side." Ayanha tiba-tiba membicarakan hal lain.

"Maksudnya?" Vivara tak mengerti apa yang sedang Ayanha maksud.

"Mungkin seperti sistem pendidikan yang gelap?" cetus Ayanha.

"Tetap pada batasan mu Ay. jangan mengetahui sesuatu terlalu berlebihan atau akibatnya akan buruk. kau tidak jelas tidak menginginkan kejadian GHS terulang bukan?" David mengeluarkan pendapatnya.

"I know but...."

"Rasa penasaran adalah hal yang mematikan Ayanha Clevalandria Denver." ungkap David.

"Kalian tidak akan paham."

"Kami paham sangat paham tapi bertindak secara berlebihan tidak akan baik nantinya." imbuh Vivara.

"GHS menjadi seperti itu bermula karena yang namanya penasaran." Fernando menimpali agar Ayanha nantinya tidak berbuat hal yang diluar prediksi.

"Aku pergi." Ayanha melenggang pergi dari sana.

Tidak ada manusia yang sempurna Ayanha juga seperti itu, kadang kala ada tabiat Ayanha yang merugikan Orang-orang disekitarnya seperti tabiatnya yang keras kepala dan cenderung susah diatur.

Hal itulah yang menjadi sifat Ayanha yang kurang mereka sukai. Ayanha bisa menjadi seorang yang egois, keras kepala dan susah diatur. namun disamping itu Ayanha adalah sosok yang penyayang, tulus dan humoris.

"Biarin dia pergi, dia harus belajar berpikir bahwa tidak semua hal bisa dia campuri." ungkap Helena.

Ayanha saat ini sedang mencuci tangannya di wastafel. lalu tepat disebelah dirinya ada seniornya yang memegang peraih peringkat tertinggi di Triangle Hierarki. Ayanha menatap pantulan diri nya di cermin.

"Apakah kau lulusan dari Genius High school?" Emily tiba-tiba memulai percakapan.

"Iya." jawab Ayanha seadanya.

Emily mengeringkan tangannya dengan tisu lalu kembali membalas perkataan Ayanha. "Itu berarti kau memiliki potensi."

"Potensi?"

"Kau berpotensi untuk merebut posisi ku saat ini. peraih peringkat pertama triangle hierarki." balas Emily lalu melangkah mendekati Ayanha.

"Maaf. tapi sepertinya pembicaraan ini tidak menarik untuk dibahas." ungkap Ayanha membuat Emily terkekeh.

"Hanya dengan jentikan jari aku bisa melakukan apa saja terhadap dirimu. jadi ku peringatkan tetap pada batasan mu dan jangan bertindak seolah-olah akan mampu menggantikan posisi ku."

"Maaf tapi aku harus pergi." pergerakan Ayanha terhenti saat Emily mencekal pergelangan tangannya.

"Ayanha Clevalandria Denver. atau yang lebih dikenal dengan sebutan little Professor karena berhasil membuat sebuah robot di umur yang masih sangat muda yaitu 7 tahun." kalimat itu membuat Ayanha bungkam.

Irama jantung nya berdetak lebih cepat. Kenapa? kenapa dia bisa mengetahui hal yang menjadi rahasia Ayanha selama ini. tak banyak yang tahu bahwa Ayanha pernah membuat sebuah robot lalu mengapa Emily bisa mengetahui hal itu.

"Apa mau-mu?" tanya Ayanha.

"Jangan bertindak yang akan membuat kamu menyesal nantinya." Emily menepuk bahu Ayanha lalu pergi dari sana.

"Darimana dia mengetahui hal itu." gumam Ayanha.

_____TBC_____

University WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang