~ •09• ~

815 82 10
                                    

Saat kamu mencintai apa yang kamu lakukan, kamu akan jadi sangat konsisten

Setelah perbincangan hangat dengan Helena di kantin tadi Ayanha jadi banyak merenung kenapa banyak sekali yang mengganjal pikiran nya. dan entah mengapa ia sangat penasaran terhadap permasalahan tadi namun bukankah terlalu banyak mengetahui suatu hal akan bernasib buruk lagi, dan Ayanha tidak ingin itu terjadi.

"Kira-kira kapan test triangle hierarki itu diadakan lagi?" gumam Ayanha yang bertanya entah pada siapa.

"Secepatnya," cetus seseorang yang tiba-tiba datang lalu duduk disamping nya tanpa permisi.

Ayanha menghela nafas sepertinya orang itu selalu berada di mana-mana.
"Apa yang lakukan?" tanya Ayanha yang sedikit terganggu atas keberadaan Gerhana yang secara tiba-tiba saat dia lagi me time.

"Jangan bertindak seakan-akan kau tidak merasa bersalah. kau sedang apa!?" ungkit Ayanha pada kejadian saat balapan dengan Gerhana.

"Duduk," balas Gerhana yang membuat Ayanha jengkel tanpa mempedulikan pernyataan Ayanha yang masih kesal padanya perihal masalah balapan. dia juga bisa melihat bahwa Gerhana sedang duduk tapi maksudnya itu untuk apa Gerhana datang padanya.

"Maksud ku tujuan mu apa datang kesini?" ungkap Ayanha yang saat ini fokus menulis sesuatu pada iPad nya.

"Bukan apa-apa," ujar Gerhana santai yang malahan membuat Ayanha tambah jengkel.

Apple pencil ditangannya ia arahkan pada wajah Gerhana yang sedang memandang nya dengan tanda tanya.
"Enyah lah dari sini!" geram Ayanha.

Gerhana terkekeh kenapa respon perempuan di hadapannya ini sangat berlebihan. namun Gerhana malah mengambil apple pencil ditangan Ayanha lalu beralih mengambil iPad gadis itu.

"Diam," potong Gerhana saat melihat Ayanha yang hendak protes. Ayanha memberenggut kesal karena ulah manusia tidak jelas di sampingnya. namun sisi penasaran lebih mendominasi dirinya, Ayanha melirik apa yang sedang dilakukan oleh Gerhana.

Life + love = happy
Life - love = sad
------------------------ +
2life = happy + sad

Life = happy + sad
2
Life = 1 happy + 1 sad
2 2

That's real life

"Mathematics of life," ungkap Gerhana memperlihatkan coretannya itu pada Ayanha.

"Apa hubungannya?" tanya Ayanha karena ia tahu bahwa Gerhana menunjukkan itu padanya karena ada maksud lain.

"Ay, hidup dengan cinta sama dengan bahagia namun hidup tanpa cinta sama dengan sedih, tapi untuk membuat hidup yang realistis maka setengah untuk rasa bahagia dan setengahnya lagi untuk rasa sedih maka hanya akan ada satu kehidupan yang realistis." jelas Gerhana sementara Ayanha menyimak dengan seksama.

"Filosofi yang terkandung di sini adalah pentingnya menerima dan menikmati seluruh spektrum pengalaman hidup, baik suka maupun duka. Kehidupan yang seimbang dan utuh adalah ketika kita dapat menerima dan menghargai kedua aspek tersebut." papar Gerhana dengan sangat detail.

"Ayanha cara untuk bahagia adalah menikmati Kehidupan apa adanya, dengan segala suka dan dukanya. Ini adalah pandangan yang bijaksana dan menerima realitas kehidupan secara utuh." ungkap Gerhana sementara respon Ayanha sedari tadi hanya diam berusaha memahami setiap kata yang terlontar dari Gerhana.

"Kau jelas bodoh jika tidak mengerti." imbuh Gerhana lalu berdiri meninggalkan tempat itu, pelan namun pasti Ayanha dapat melihat Gerhana yang semakin menjauh.

University WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang