BAB XXVII

1.1K 97 12
                                    


💜GOMAWOO YANG SUDAH SETIA MENUNGGU💜
Oh iya sayang jangan lupa follow yah, kemarin sempat kejadian ada yang gak bisa baca cerita inikan, jadi kalo misal ada kendala lagi kasih tau aku aja, maka dari itu jangan lupa di follow biar kalo ada kendala langsung ku perbaiki. Gomawoo 💜💜💜

 Gomawoo 💜💜💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°

°

°

༺💜༻


Sesuai perkataan Jimin tadi pagi, setelah pulang sekolah Jungkook dibawa Jimin entah kemana Jungkook masih belum mengetahuinya.

Sepertinya tempatnya begitu rahasia, bahkan sepanjang jalan Jimin membawa motornya sudah seperti orang kesetanan, jalan umum seperti sirkuit pribadi hingga mau tidak mau Jungkook memeluk Jimin dengan erat karena takut jatuh.

Sepanjang jalan Jungkook sibuk merapalkan doa sembari mentup matanya erat. Dirasa Jimin memberhentikan motornya, Jungkook langsung melepas pelukannya dan dengan refleks memukul pundak Jimin lumayan keras.

"AW,, sakit anjir. " Aduh Jimin.

"Lagian lo bawa motor udah kayak mau bawa gue kesurga aja. " Omel Jungkook sembari turun dari motor.

"Kalo gue yang bawa mah bukan kesurga tapi keneraka. " Ujar Jimin masih mengelus pundaknya yang dipukul Jungkook.

" Elah kagak sakit juga lo, lebay banget. " Ledek Jungkook.

"Kagak sakit mata lo, sini coba lo yang dipukul. " Kesal Jimin.

"Berani mukul gue, gue tendang mata sapi lo. " Ujar Jungkook bersiap memasang kuda-kuda hendak menyerang Jimin.

"Enak aja! Masa depan gue ini, kalo gak ada ini gak bakal ada keturunan bibit unggul di dunia ini. " Ujar Jimin sembari menutup aset berharganya.

"Udahlah malah ribut, ayo ikut gue! " Lanjut Jimin lalu berjalan terlebih dahulu dan Jungkook mengekor dibelakang Jimin.

Jimin menaiki tangga dihadapannya, Jungkook sedikit terperangah dengan apa yang ada dihadapannya.

"Bisa-bisanya gue gak ngeh kalo ini rumah pohon. " Heran Jungkook sembari menaiki tangga yang tertempel dibatang pohon tersebut.

Jungkook kembali terkagum melihat pemandangan dari atas rumah pohon.
" Pemandangannya bagus banget, lo tau darimana tempat ini? " Tanya Jungkook, sedangkan Jimin tengah sibuk mengalasi lantai rumah pohon nya dengan karpet yang tersedia disana.

"Dulu gue sering banget kesini sama keluarga gue. Lo liat di sebelah sana, " Tunjuk Jimin kesebelah kanan rumah pohon terlihat sebuah bangunan yang terlihat mewah tapi sedikt usang.

"Dulu itu vila punya keluarga gue dan ini rumah pohon yang dibuat papah buat gue dan kakak gue maen. " Jelas Jimin.

"Tapi kita kesini bukan soal itu, kita fokus pada permasalahan lo, disini aman gak bakal ada yang nguping. Ini sih tebakan gue aja yah, kalo selama ini lo ada yang mata-matain. " Pasalnya Jimin rasa semua aktivitas Jungkook terus dipantau. Dan Jungkook juga merasakan itu semua.
Pemikiran Jimin bukan semata-mata hanya dugaan, tapi saat mendengar cerita Jungkook dari semenjak masuk Mandala dia terus mendapat masalah dan puncaknya saat olimpiade. Walau Jimin sedikit kesal pada Jungkook yang sok sokan membiarkan pelatihnya memasukan obat itu padahal Jungkook sudah mengetahuinya.

BROTHER KIM ( Kim TaeKook) SUDAH ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang