BAB XVI

1.1K 76 23
                                    


Thanks buat yg udah nungguin terus💜💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thanks buat yg udah nungguin terus💜💜


°°°

Sebulan setelah kepergian Hae In Taehyung benar-benar menjadi orang yak tak tersentuh dan kadang begitu kejam sampai membuat Jungkook terus menyalahkan dirinya atas kepergian ayahnya.

"Ini semua salah gue, harusnya gue gak usah masuk dalam permainan konyol itu AAKKHHH..." Penyesalan memang datang terakhir kalau di awal namanya pendaftaran.

Karena jika saja jungkook tidak melakukan itu semua, pasti ini semua tidak akan terjadi dan ayahnya juga pasti masih ada bersamanya sampai sekarang.

Jungkook benar-benar merutuki kebodohanya kali ini, dia benar-benar menyesal atas semuanya.

Jungkook menatap piagam yang ia dapatkan dalam Olimpiade terakhir bersama NamJoon.

PRANG...

Jungkook melemparnya kedinding sampai hancur tak berbentuk.

"GUE GAK BUTUH PIAGAM, GUE MAU AYAH!!! AYAAAHHHHH!!!! " Jerit Jungkook frustasi.

Dari dapur, Bi Seo mengelus dadanya kaget. Tapi dia memaklumi semua perbuatan kedua tuan mudanya yang pastinya sangat terpukul atas kepergian seorang ayah yang membesarkan mereka sendirian.

"Disini abangnya lempar piring, di kamar adeknya. Huftt! " Bi Seo lanjut membersihkan pecahan piring yang sebelumnya di lempar Taehyung.

Sedangkan Taehyung sekarang terpaksa harus memegang kendali penuh pada perusahaan menggantikan ayahnya dibantu sang pengacara.

Disini Taehyung dituntut lebih dewasa dan harus banyak beradaptasi, tapi itu semua dapat Taehyung atasi dengan mudah walau kerap kali Taehyung pulang larut malam bahkan sampai tak pulang mengurus semua pekerjaan ayahnya yang terbengkalai.

***

Jungkoon berangkat ke sekolah seperti biasanya, bedanya dia tak lagi berangkat bersama dengan abangnya.
Setelah kepergian ayahnya hubungan Jungkook dan Taehyung benar-benar seperti orang asing, bahkan setiap harinya tanpa ada interaksi.

Jungkook sekarang menjadi pribadi yang sedikit pendiam, apalagi warga sekolah yang juga terus menggunjingnya sebagai anak pembawa sial yang entah darimana mereka tahu, dan itu membuat Jungkook sangat kesal.

Rasa kesal itu juga Jungkook tunjukan pada Taehyung saat dirumah, karena Jungkook yakin Taehyung yang membuat Jungkook menjadi bulan-bulanan warga sekolah karena Taehyung kesal pada Jungkook.

Kalaupun dugaan Jungkook benar, Jungkook akan tetap memaklumi Taehyung, karena Jungkook tahu kalau abangnya begitu kecewa padanya walau semua yang terjadi itu adalah takdir bukan salah Jungkook.

Selama berjalan di koridor tak hentinya Jungkook mendengar siswa maupun siswi yang menyindirnya bahkan terang-terangan bergosip dengan suara keras saat Jungkook lewat.

BROTHER KIM ( Kim TaeKook) SUDAH ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang