"Aakkkhhh, abaannggg IU ada disini abang akkhh itu banggg...! " Seokjin terus berteriak. SeoJoon benar-benar sudah kewalahan menangani Seokjin.
"Udah dong dek, abang gak kuat liat adek kayak gini terus, abang gak sanggup. " Tutur SeoJoon sembari membawa Seokjin masuk kedalam pelukannya.
"Tapi adek emang liat IU abang hiks. " Tutur Seokjin masih terisak.
"Udah sayang tidur yah, besok katanya mau masuk sekolah, udah seminggu adek abang gak sekolah. Tidur ya sayang, abang temenin tidurnya. " Ucap SeoJoon lembut sembari membenarkan selimut dan memeluk erat Seokjin sembari mengelus surai Seokjin lembut.
Esok paginya, walau Seokjin masih merasa tidak enak badan dan bayang-bayang IU yang terus menghantuinya meminta tolong, Seokjin bersikukuh untuk masuk sekolah. Berharap sejenak Seokjin bisa melupakan IU jika di sekolah. Pikir Seokjin.
"Adek beneran mau sekolah aja nih, gak mau ikut abang ke kantor aja? " Tanya SeoJoon.
"Aku mau sekolah aja abang, aku udah banyak ketinggalan pelajaran. " Tutur Seokjin.
SeoJoon menangangguk lalu menjalankan mobilnya bersiap mengantakan adik kesayangannya kesekolah.
Seokjin selalu diam semenjak dirinya datang kesekolah. Jhope mengajaknya ke kantin pun tidak di gubris oleh Seokjin.
"Gue kasian sama Seokjin, gue emang agak dongkol sama dia gegara manfaatin Jimin, tapi liat dia bengong terus kayak gitu gue jadi kasian. " Tutur Jhope, sembari memasukan keripik singkong kemulutnya.
