part 6

386 39 0
                                    

Seperti biasa jungkook sedang mengantar pesanan narkoba. Kali ini dia tidak buru-buru karena jarak yang di tempuh tidak terlalu jauh dan juga kali ini dia tidak mengambil jalan tikus yang biasa dia lewati, dia lebih memilih mengambil jalan raya karena jarak tempuhnya akan lebih dekat.

Jungkook mengeratkan jaket kulitnya menutupi narkoba di balik sana. Berjalan santai berbaur dengan para pejalan kaki.

Brugg…

Tanpa sengaja dia menabrak seseorang hingga barang miliknya jatuh.

“Shit! “ Jungkook segera berjongkok dan dengan cepat dia mengambil kotak itu.

“Maaf nak, kau tak apa-apa? “ orang itu membantu jungkook berdiri.

Jungkook segera melepaskan tangan pria yang memegangi tangannya. Dan dia terkejut saat melihat kening pria tua itu terluka dan mengalirkan cukup banyak darah disana. Namun tak lama dia segera menormalkan kembali ekspresinya.

Jungkook hendak pergi, namun pria tua itu menahan Tanganya yang secara spontan dia tepis lalu menyembunyikannya di belakang tubuh. Jungkook tidak suka saat seseorang menyentuhnya kecuali taehyung!

“Nak bisakah kau mengantarku ke rumah sakit? “ tangan pria tua itu meraba-raba. Mencari tangan jungkook

“Aku tak bisa! “ tolak jungkook.

“Ku mohon nak, pandanganku sudah mulai gelap! “ pria tua itu terlihat berusaha mempertahankan kesadaran dengan memejamkan mata beberapa kali.

Jungkook menatap pria itu. Dia terlihat kaya di lihat dari penampilannya yang menggunakan tuxedo. Lalu kemana supir atau pengawalnya? Atau dia pria miskin namun banyak gaya.

Jungkook bedecih dengan pikirannya barusan. Dan kenapa semua orang melewatinya begitu saja. Apa mereka tidak punya mata untuk melihat seorang pria tua membutuhkan pertolongan? Apa mereka tidak punya empati?

Sedangkan jungkook, hati pria itu sudah lama mati Jadi dia merasa biasa saja melihat pria tua itu. Dia berniat meninggalkannya, namun pria tua itu limbung hendak terjatuh jika jungkook tidak segera menahanya.

Secara tiba-tiba orang-orang itu menatap dirinya dengan pandangan menuduh. Sialan sekali! Mereka menatapnya seolah dia telah melakukan kejahatan.

“brengsek!“ jungkook pun segera berjongkok dan menaikkan pria tua itu diatas punggungnya lalu berlari sekuat tenaga.

Dia harus segera mengantar pria ini ke rumah sakit. selain keadaanya yang terasa semakin lemah jungkook juga harus segera mengantarkan pesanan. Dia tidak boleh terlambat selalu ada konsekuensi untuk itu!

Setelah  memastikan pria tua itu sudah mendapat penanganan, jungkook langsung pergi dari sana. Dia berlari dengan sangat kencang, beberapa kali dia menabrak orang yang langsung mengumpat padanya. Bahkan dia sempat terjatuh saat bertabrakan lagi, namun dia segera bangun dan kembali berlari.

Hingga dia pun sampai di tujuan lalu melemparkan kotaknya dan menjauh dari sana.

Dengan nafas tersenggal jungkook membuka ponsel mengkonfirmasi barang sudah sampai.

Kau terlambat 1 jam, tidak ada upah untukmu! Jangan pernah mengulanginya lagi atau aku akan membunuh kalian berdua!

“Argghhh” Jungkook berteriak kencang membuat orang di sekitar menatapnya aneh.

Bugh bugh bugh…

Dia memukuli tembok melampiaskan kekesalannya tak peduli dengan buku jarinya yang berdarah.

Duagh

menendang tong sampah hingga terpental cukup jauh. Jungkook mungusak surainya kasar.

“Keparat! “ umpatnya kasar.

Masih dengan amarah tercetak jelas di wajahnya, jungkook kembali melihat ponsel. Sial dia terlambat menjemput taehyung! Dia pun menyimpan kembali ponselnya lalu pergi dari sana.

Namun saat sampai di sekolah keadaan sudah sepi. Dia memutuskan untuk masuk dan bertanya pada security. Namun security bilang sudah tidak ada siapapun di dalam.

Jungkook pun dengan cepat segera pulang. Tapi saat sampai di sana plat masih terkunci.

Walau begitu dia tetap masuk berharap melihat taehyung di dalam. Jungkook memeriksa setiap sudut plat mereka tetapi nihil taehyung tidak ada.

Kekhawatiran mulai menghampirinya. Kemana taehyung?

Astaga! Apa taehyung di culik bosnya karena terlambat mengantarkan pesanan tadi? Tidak mungkin bukan!

Jungkook terus menepis pikiran buruk yang bermunculan di kepalanya. Tapi kemana taehyung? Dia tidak pernah pergi sendiri.

Dengan cepat jungkook keluar dari plat mereka untuk mencari taehyung. Dia tidak tahu harus mencarinya kemana, jungkook hanya terlalu panik dia tidak bisa hanya diam di plat, dia harus melakukan sesuatu.

Jungkook mendatangi setiap tempat yang pernah mereka kunjungi berharap menemukan taehyung di sana, namun dia tidak menemukannya.

Sialan apa mereka benar-benar menculiknya! Jungkook tidak akan membiarkan itu terjadi.

Tidak! Jungkook akan mati jika sesuatu yang buruk terjadi pada taehyung.

“Hei lihat siapa yang kita temui disini? “

Oh god! Dia tidak berharap bertemu xiumin dan chen saat ini. Dia harus segera menemukan taehyung.

Tanpa mengindahkan mereka jungkook berniat pergi meninggalkan tempat itu namun sialnya mereka malah menghadang jalannya.

“Eits, kau mau kemana? “ cegah xiumin dengan wajah super tengil.

Jungkook memejamkan matanya, sungguh dia tidak bisa fokus untuk saat ini. Pikirannya seutuhnya pada taehyung.

“Apa kau takut? “ ejek xiumin sambil tertawa mengejek bersama chen.

“Menyingkirlah! “ Ucap jungkook dingin. Dia masih berusaha menahan amarahnya. Karena sungguh saat ini dia sangat ingin membunuh seseorang untuk melampiaskan kekhawatirannya.

“Tidak bisa, terakhir kali kau dan jalangmu itu menipu kami! “

Bughhh…

Amarahnya tidak bisa dia tahan lagi saat mendengar chen merendahkan taehyung. Jungkook langsung menghajar mereka.

Tidak ada satupun orang yang boleh merendahkan atau menyakiti taehyung! Atau Jungkook bersumpah akan memberi pelajaran yang sangat menyakitkan.

Jungkook terus melayangkan pukulan pada chen dan xiumin. pandangan matanya menggelap seperti kerasukan iblis, dia sedang kalut dan orang-orang bodoh ini malah mengusiknya.

Chen dan xiumin bahkan tidak bisa melawan jungkook sedikit pun. Pria ini terlalu kuat.

Jungkook tidak peduli saat chen dan xiumin sudah terkapar bersimbah darah, tidak ada ampun untuk orang yang berani merendahkan Taehyung.

Sebelum beberapa orang menarik tubuhnya menjauh.

Kemarahan masih terlihat di sorot matanya saat menyaksikan beberapa orang membantu chen dan xiumin. Dadanya kembang kempis menahan amarah.

Salah seorang pria tua menepuk-nepuk pipi jungkook agar sadar. Karena sungguh mereka pun takut melihat jungkook seperti kesetanan.

Jungkook pun mengalihkan pandangan dan saat itu dia baru sadar jika mereka di keliling oleh banyak orang yang menyaksikan Perkelahiannya.

Jungkook terlihat pasrah saat dirinya dipegangi beberapa orang untuk  pergi dari sana. Dia tidak mau melawan dan berakhir menyakiti orang-orang ini.

Namun tak di duga mereka malah membawanya ke kantor polisi.

Damn it!

Tamat riwayatnya jika sampai polisi menangkapnya. Dia akan di hukum sangat berat. Bukan hanya tentang berkelahi tapi statusnya sebagai kurir dan pemakai narkoba akan membuatnya di penjara seumur hidup atau bahkan di hukum mati.



-
-
-

Tbc

Don't forget to vote guys!
Cause your vote
Is very meant to me
Thank you

bad thingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang