part 16

162 27 4
                                    

Jungkook mengepalkan tangannya mendengar rintihan taehyung. dengan cepat dia pun segera menghampiri taehyung lalu menggendongnya ala bridal.

"Arrkhh! " Taehyung langsung mengalungkan tangannya di leher jungkook.

Jungkook membawa taehyung ke atas sofa. Sedangkan dia pergi ke dapur mengambil kotak obat lalu duduk di sebelah taehyung. Tanpa mengatakan apapun Jungkook mulai mencabut pecahan beling yang masih menancap. Lalu membersihkannya dengan alkohol.

"Ssshhh" Taehyung menggigit bibirnya. Tangannya meremas tangan Jungkook dengan kencang hingga kukunya meninggalkan luka di tangan jungkook saat pria itu menempelkan kapas yang sudah di beri alkohol pada lukanya.

Taehyung mengintip wajah jungkook yang menunduk fokus. Dia bisa melihat kalau raut wajahnya jungkook masih terlihat sangat marah.

Hal itu membuat Taehyung merasa sangat bersalah. padahal jungkook sudah berpesan untuk tidak pergi ke mana pun. Lagi pula kenapa dirinya harus mabuk dan bisa lupa janjinya akan pulang sebelum Jungkook.

Lalu matanya beralih pada tangan jungkook yang terluka. Mungkin itu Jungkook dapatkan saat mengangkat dirinya tadi.

Jungkook sudah membalut semua luka taehyung dengan perban. Dia melepaskan tangan taehyung yang masih menggenggamnya dengan kasar. Lalu dia berdiri berniat pergi sebelum taehyung menahan tangannya.

"Kau mau kemana? "

Jungkook tak menjawab. Bukan karena dia melakukan ini amarahnya sudah mereda. Tidak! Emosinya masih di ubun-ubun tapi dia tahan agar tidak menyakiti taehyung lagi. Karena itu jungkook harus menjauh dari taehyung untuk mendinginkan kepalanya.

"Biarkan aku mengobati tanganmu dulu." Jungkook tak bergeming.

"Aku mohon! "

Menghela nafas akhirnya jungkook kembali duduk di sebelah taehyung. Membiarkan taehyung mengobati lukanya. Jungkook bahkan tak meringis sedikitpun. Dia terus memalingkan wajahnya enggan menatap taehyung.

Setelah selesai mengobati tangan jungkook taehyung membereskan kotak obatnya lalu menaruh kembali tangan jungkook diatas paha pria itu. Jungkook masih membuang muka dari taehyung yang mana membuatnya semakin merasa bersalah.

“Maafkan aku jungkook! “ Dengan susah payah taehyung berusaha menjelaskan karena air matanya memaksa untuk keluar lagi.

“A-aku pergi untuk merayakan kemenangan sekolah atas lomba kimia bersama teman-temannya. “

“tadinya aku akan kembali sebelum pukul 9 malam. Tapi aku terlalu mabuk hingga tak ingat apapun! “

“Kenapa kau pergi sudah ku bilang kau harus tetap di rumah? " Tanya jungkook masih enggan menatap taehyung. Mati-matian dia menahan ledakan dalam dadanya.

“aku merasa tidak enak. Selama ini aku selalu menolak saat mereka mengajaku pergi keluar. Dan untuk yang satu ini aku tidak bisa menolak karena ini acara perayaan kemenangan sekolah!“

Lama tak ada jawaban dari jungkook. Taehyung pun melirik pria itu yang ternyata masih mengeraskan rahangnya. Dengan ragu taehyung pun naik ke atas paha jungkook.

Tangan taehyung menangkup wajah jungkook lalu menggerakkannya agar menatap ke arahnya. Taehyung memajukan wajahnya lalu mencium bibir Jungkook. Dengan pelan taehyung bergerak melumat bibir bawah jungkook dengan gerakkan yang sangat kaku. Membasahi setiap permukaan luar bibir tipis pria itu. Tak ada balasan dari jungkook pria itu tetap diam tapi tak menolak. Taehyung pun memberanikan diri mengigit bibir bawah jungkook

Astaga! Taehyung merasa sangat buruk dalam berciuman. Karena memang selam ini Jungkook yang lebih banyak mendominasi. Tapi sekarang mau tak mau taehyung melakukannya untuk meredakan amarah jungkook. Taehyung tak mau jungkook pergi meninggalkannya dalam keadaan marah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

bad thingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang