9

2K 121 0
                                    

"sini aku liat" ucap Winny setelah mereka tiba di rumah dan masuk ke dalam kamar melihat seluruh tubuh satang dari atas sampai ke bawah.

"bagus, gak ada yang lecet sama sekali" lanjutnya.

"kamu kenapa?" tanya Winny ketika melihat satang yang cemberut sedari di mobil tadi.

Dia duduk sambil menyilangkan tangan di dadanya tak ingin melihat Winny sama sekali.

"jangan pura-pura gak tau ya kamu" ketus Satang membuat winny berpikir apa kesalahan yang dia lakukan sampai satang marah.

Dia teringat bahwa dia menolong perempuan yang jatuh tersandung di hadapannya, mungkin hal itulah yang membuat Satang marah kepadanya.

"cewek tadi?" tanya Winny kemudian satang tetap memalingkan wajahnya. Winny berjongkok di depan satang yang duduk di sofa yang berada di kamar mereka.

"dia jatuh di depan aku banget sayang" jelas Winny kemudiam satang menatapnya serius memastikan bahwa winny tidak berbohong.

"aku gak peduli" ketusnya kemudian satang berjalan memasuki kamar.

Winny menggelengkan kepalanya lalu membuka jas yang ia pake kemudian berjalan menyusul Satang ke kamarnya. Satang terlihat berbaring memunggungi Winny yang tengah membuka arloji di tangannya.

"sayang minggu depan aku ada pekerjaan yang bener-bener gak bisa ditinggalin di luar kota, kamu gakpapa aku tinggal satu bulan?" tanya Winny kemudian naik ke atas kasur tepatnya di samping Satang.

Dia melihat satang yang memejamkan matanya namun winny percaya bahwa kekasihnya itu masih mendengarnya.

"sayang" panggilnya namun satang sama sekali tidak bergeming sedikitpun.

"kalo kamu diem aku anggap iya" lanjutnya kemudian Satang mengubah posisinya menjadi terlentang dan melihat ke arah winny yang duduk di sampingnya.

"jahat banget masa aku ditinggal lagi sih" ucap satang dengan nada manjanya.

"sebulan itu lama, aku gakmau" lanjutnya.

"ini kerjaan penting banget makanya aku harus pergi" timpal Winny.

"kayaknya besok siang aku berangkat" lanjutnya membuat satang semakin kesal mendengarnya.

"kamu sayang aku gak?" tanya satang kemudian Winny memindahkan kepala satang sehingga dia tidur di lengannya.

"sayang, sayang banget" jawabnya.

"aku janji bakalan ngabarin kamu terus" lanjut Winny kemudian mengecup keningnya.

Satang langsung memeluk Winny yang juga memeluknya dengan erat. Sebenarnya berat bagi satang karena ini bukan pertama kalinya winny harus bekerja ke luar kota namun hal itu membuat satang kesepian jika tidak ada winny apalagi sampai satu bulan penuh.

"kalo kamu butuh sesuatu atau ada masalah langsung kabarin aku ya" ucap Winny yang dibalas anggukan oleh Satang.

Akhirnya malam itu mereka menghabiskan waktu untuk berbincang sampai larut karena teringat bahwa besok Winny sudah harus pergi untuk pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkannya.

Satang terbangun melihat handphonenya yang menunjukkan pukul 10 dan mengucek matanya lalu melihat bahwa winny sudah tidak ada di sampingnya. Dia langsung beranjak dari kasur dan berjalan keluar kamar mencari Winny.

Nafasnya lega ketika melihat Winny yang tengah merapikan baju dan memasukannya ke dalam koper di atas sofa. Dia langsung menghampiri kekasihnya dengan pelukan dari belakang.

"jangan pergi ya" ujar Satang kemudian Winny melepaskan tangannya yang melingkar di pinggang Winny.

Dia membalikkan tubuhnya menghadap Satang lalu menungkup pipinya dengan wajah satang yang terlihat sedih ketika melihat winny yang sudah rapih dan bersiap untuk pergi.

"perginya sebentar aja ya" lanjut satang namun Winny menggelengkan kepalanya.

"sayang dengerin aku, tunggu aku pulang ya setelah itu kamu akan jadi orang yang paling bahagia" ujar Winny membuat satang sedikit tersenyum.

Tanpa aba-aba, Satang langsung mencium bibir kekasihnya sedikit lama mengingat bahwa dia tidak akan bertemu dengan Winny selama satu bulan lamanya. Rasanya itu akan menjadi ciuman terakhirnya bersama winny namun dia tidak sabar untuk melihat apa yang akan winny siapkan untuknya.

Winny melepaskan ciumannya dan memeluk erat tubuh satang yang kecil itu, dia mencium kening satang dan mengelus lembut rambutnya yang sedikit acak-acakan karena bangun tidur.

Tin tin

Suara klakson mobil tepat di depan rumahnya menyadarkan mereka dan winny sadar bahwa itu nerupakan salah satu teman kerjanya yang sengaja menjemputnya.

"sayang aku pergi ya, jaga diri baik-baik jangan nakal" ucap Winny kemudian satang mengangguk.

"Love you" lanjutnya setelah itu winny berjalan keluar rumah dengan menyeret kopernya.

Satang duduk lemas dengan tatapan kosong, sebenarnya hanya satu bulan namun satu bulan rasanya sangatlah lama bagi Satang.

Dia berlari ke arah jendela dan melihat kepergian Winny bersama rekan kerjanya ke luar kota. Dia langsung berjalan gontai menaiki anak tangga untuk oergi ke kamar lalu merebahkan tubuhnya di kasur.

Suara bel berbunya beberapa kali daj ketukan pintu yang tek henti membangunkan Satang dari tidurnya, dia merogoh ponsel yang berada dekat dengannya lalu betapa terkejutnya ketika dia melihat bahwa jam sudah menunjukkan pukul 4 sore.

Selama itu dia tertidur setelah melihat Winny pergi, belasan panggilan tak terjawab dan puluhan notifikasi chat dari temannya Fourth membuat dia langsung berlari turun ke bawah dan membuka pintu utama rumahnya.

Fourth dengan setelan kuliahnya dan tangan yang disilangkan di dadanya serta tatapan mata tajamnya membuat Satang sedikit memundurkan langkahnya yang diikuti oleh Fourth.

"darimana lo?" pertanyaan keluar dari mulut fourth dan satang hanya diam. Satang masuk kembali ke dalam rumahnya diikuti oleh Fourth.

"gak masuk kelas, chat gw kagak dibales telpon gw kagak diangkat. Abis ngapain lo? nih ya kalo pacar lo itu gak nelpon gw, ogah gw ogah nyamperin lo"

Fourth memarahinya, dia duduk di atas sofa dengan posisi Fourth berdiri di depannya.

"gw ketiduran" jawab Satang jujur.

"lu baru ditinggal seminggu aja udah males kuliah apalagi kalo ditinggal selamanya"

Ucapan Fourth sontak membuat Satang menatapnya.

"gak usah lu ngomong begitu anjir" ujar Satang tak terima.

"lagian lu tau ada jadwal kuliah malah molor"

"ya gw kan ketiduran"

"nih"

Fourth menyodorkan kantong plastik yang dikeluarkan dari tasnya, dia membelikan Satang makanan sesuai perintah Winny yang menelponnya.

Satang tersenyum sambil menerima makanan itu lalu mengambil beberapa piring untuk dimakan bersama dengan Fourth.

•~•

My possessive boyfriend | WinnySatangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang