7

2.1K 126 3
                                    

Seorang pria berjalan gontai membuka pintu rumahnya dengan pakaian yang sama sekali tidak rapih, jas yang ia pegang di tangan kiri bersama dengan tas kerjanya dan wajah yang pucat karena jam tidurnya yang kurang.

Siapa lagi jika bukan Winny pria gila kerja yang berjalan masuk ke dalam kamar dan menunjukkan kekasihnya yang masih tertidur pagi itu. Dia menyimpan tas dan jasnya di sembarang tempat dan duduk di tepi kasur menatap wajah lucu kekasihnya yang tengah tertidur.

Satang yang mulai terusik karena sentuhan winny akhirnya membuka mata dan melihat winny yang tersenyum menatapnya.

"kamu baru pulang?" tanya satang dengan suara khas orang bangun tidur kemudian Winny mengangguk.

Satang mengubah posisinya menjadi duduk dan memeluk Winny kemudian mencium pipinya.

"aku belum mandi" ucap Winny.

Winny melangkah pergi ke kamar mandi sedangkan satang membereskan kasurnya. Dia menaruh tas kerja Winny di tempatnya dan jas yang ditaruh di lantai.

"sayang" teriak winny dari dalam kamar mandi.

"aku lupa gak bawa handuk" lanjutnya kemudian Satang mengetuk pintunya sambil memberikan handuk winny.

"ayo kita main sebentar" ucap Winny menarik tangan satang masuk ke dalam kamar mandi.

Satang hanya bisa pasrah menikmati permainan Winny di dalam kamar mandi, dia menerima semua yang winny lakukan terhadapnya.

Setelah memuaskan dirinya, Winny keluar terlebih dahulu dan membiarkan satang membersihkan tubuhnya di dalam sana karena dia harus bersiap untuk kembali bekerja.

"sayang" panggil winny kemudian satang keluar kamar mandi dan melihat Winny yang masih melingkarkan handuk di pinggangnya sambil melihat baju di lemari yang sudah dibukanya.

"baju aku yang mana?" tanya Winny sambil memilih baju yang hendak dia kenakan.

Satang langsung mengambil setelan jas berwarna navy kemudian diberikan kepada Winny.

"bukannya kamu gak ada kelas hari ini?" tanya Winny ketika dia melihat satang yang tengah bersiap-siap.

"aku mau ke toko buku sama Fourth" jawab Satang kemudian Winny mengangguk.

"aku anterin"

Winny menepikan mobilnya di depan toko buku yang Satang tunjukkan.

"jangan nakal, kabarin aku kalo ada apa-apa" ucap Winny kemudian Satang mengangguk dan mengecup pipinya lalu turun dari mobil.

Satang melambaikan tangannya sampai mobil kekasihnya hilang dari pandangannya, dia duduk di depan toko buku tersebut sambil menunggu Fourth yang sudah berjanji akan pergi bersamanya.

Namun sudah lama satang menunggu, Fourth tidak kunjung datang bahkan pria itu tidak menjawab telponnya sama sekali.

Satang masuk ke dalam toko buku yang sedikit ramai pengunjung yang sedang membaca dan mengerjakan tugas disana. Dia melihat-lihat buku dan mengambil salah satu buku yang menarik perhatiannya.

Dia terduduk dengan rak buku yang dijadikan sandarannya sambil membaca buku tersebut. Namun sebuah buku tipis terjatuh mengenai kepalanya dan membuat dia refleks meringis dan mengusap kepalanya.

Satang tidak langsung berdiri namun sebuah tangan mengusap kepalanya dengan wajah merasa bersalah.

"satang?" ujar pria di depannya.

Satang mendongak dan melihat wajah yang tak asing yaitu Marc, namun kesalnya kenapa dia harus bertemu kembali dengan orang itu.

"maaf aku gak sengaja" ucap Marc kemudian duduk di depannya.

"gakpapa" jawab satang kemudian tersenyum.

"sendirian aja?" tanya Marc

"ngga, aku nunggu Fourth tapi dia gak dateng" jelas Satang.

"loh bukannya Fourth pergi sama gem?" ucap Marc membuat Satang mengernyitkan keningnya.

Emosi satang sedikit meningkat karena temannya itu tidak mengabari bahwa akan pergi bersama Gem. Lantas mengapa dia harus pergi ke toko buku dan membuang waktu liburnya padahal bersantai di rumah jauh lebih nyaman.

"buat nebus kesalahanku, siang ini aku traktir kamu makan gimana?" usul Marc.

"gak usah Marc, aku harus ke supermarket buat belanja" tolak Satang namun hal itu membuat Marc mendapat kesempatan untuk bisa dekat dengan Satang.

"kalo gitu aku temenin deh" ujar Marc yang akhirnya satang menyetujuinya karena bagaimanapun juga orang itu pasti akan memaksanya.

Satang berjalan menyusuri supermarket yang sering ia kunjungi dengan Marc yang mendorong troli di belakangnya. Dia mengambil beberapa keperluan untuk di rumahnya, kemudian memasukkan ke dalam troli yang dibawa oleh Marc.

"Segini aja?" tanya Marc kemudian Satang mengangguk dan menganbil alih trolinya untuk dibawa ke kasir.

Setelah satang membayar dan membawa tas belanjaan keluar supermarket, Marc menunggunya dan menyodorkan es krim untuknya.

"eskrim!" satang terlihat excited kemudian langsung menerimanya dan menaruh tas belanjaan di lantai.

Marc yang melihatnya langsung tersenyum laku menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Satang seperti anak kecil itu.

"udah jam makan siang, bisa temenin aku makan sebentar disana?" tanya Marc menunjuk restoran yang berada di sebrang supermarket.

Satang mengangguk kemudian mereka berjalan menuju ke mobil Marc dan menaruh tas belanjaan Satang terlebih dahulu.

Sambil memakan es krimnya, Satang memasuki restoran itu bersama dengan Marc yang memilih meja dekat dengan jendela kemudian memesan makanan yang ingin ia makan.

Marc terus memperhatikan pria di depannya itu, sampai akhirnya pesanan mereka datang. Satang menghabiskan eskrimnya lalu memakan makanan yang dipesan Marc, pikirannya tiba-tiba memikirkan seandainya Winny bisa menemaninya kemanapun dan kapanpun namun hal itu tidak mungkin terjadi karena Winny adalah pria yang sangat gila kerja.

"maaf" ucap Marc mengambil sehelai tisu dan membersihkan bekas makanan yang tersisa di sudut bibir Satang.

Satang langsung mengambil tisu dan membersihkan mulutnya dan kembali melanjutkan makannya.

"mau kemana lagi?" tanya Marc setelah makanan mereka habis.

"pulang" jawab Satang kemudian Marc mengangguk.

Jalanan pada sore hari ini sangat padat membuat Satang kesal dan membutuhkan waktu dua jam untuk sampai ke rumahnya dengan diantar oleh Marc.

Jam menunjukkan pukul 5 sore, dia melihat Winny yang sudah bersantai di sofa sambil menyeduh teh dengan laptop yang terbuka di depannya.

"pulang sama siapa?" tanya Winny masih fokus kepada layar laptopnya.

"aku jemput di toko buku gak ada, langsung kemana?" tanya Winny lagi.

•~•

My possessive boyfriend | WinnySatangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang