2

4.1K 207 7
                                    

Dentuman musik yang sangat keras dan suasana bar yang ramai itu membuat Satang dan Fourth asik menari bersama sambil memegang segelas kecil alkohol di tangannya.

"gak ada orang yang ke bar pake baju hiu kek lu anjir" teriak Fourth yang tepat menari di samping satang.

"gw gak peduli" jawab Satang kemudian meminum segelas kecil alkohol tersebut.

Hingga akhirnya mereka duduk di sebuah kursi setelah lelah berjoget di tengah keramaian bar tersebut.

"cowok itu liatin lu terus anjir" bisik Fourth sambil menunjuk pria di sebrang meja mereka dengan segelas alkoholnya.

Satang melihat ke arah yang ditunjukkan Fourth kemudian pria itu tersenyum dan Satang langsung memalingkan wajahnya ke arah Fourth.

Fourth mengecek ponselnya dan melihat sudah 10 panggilan tak terjawab dari Gemini dan juga Winny yang sontak membuatnya kaget.

"gw telpon gem dulu" ucap Fourth kemudian pergi ke tempat yang sedikit sepi.

Satang menelungkupkan tangannya di meja sebagai tumpuan kepalanya yang pening kemudian tak lama seseorang menepuk pundaknya.

"boleh kenalan?" tanya pria tersebut yang duduk di sampingnya.

Satang mendongak kan kepalanya yang sedikit pusing lalu melihat ke arah pria itu dengan bayangannya yang melihat Winny.

"sa-tang aku sa-tang" ujar Satang sambil tersenyum mabuk sambil membalas jabatan tangan pria tersebut.

"satang pulang!" teriakan seorang pria menarik tangannya dan mendorong pria yang duduk di samping kekasihnya.

Winny, pria itu langsung pergi ke bar setelah dia mendapat info dari Gemini menanyakan keberadaan Satang dan Fourth karena satang dan Fourth tidak kunjung mengangkat telponnya. Winny menarik tangannya lalu keluar dari bar tersebut dan masuk ke dalam mobil.

"kamu gak sabar sampe harus pergi ke bar buat nunggu aku hah?!" bentak Winny setelah mereka sudah berada di dalam mobil.

Satang yang mulai sadar pun melihat mata Winny yang tengah marah kemudian dia terdiam tanpa sepatah katapun.

"apa? apa yang mau kamu cari disana satang?!" bentakan Winny membuat Satang menunduk ketakutan.

"aku bilang kan aku janji langsung pulang! bukannya jadi tempat istirahat aku, tapi kamu buat aku capek!"

"aku kerja satang bukan main! gak bisa kah kamu diem di rumah dan tunggu aku pulang hah?!"

"yaudah kalo kamu capek sama aku, kita putus aja" ucapan satang yang sudah menangis itu membuat Winny menghela nafas dan mengacak-acak rambutnya.

"setiap kali kita berantem kamu selalu kayak gini, putus itu bukan jalan keluar! denger itu!"

"satang dengerin aku, kamu boleh kemanapun bahkan ke bar sekalipun tapi sama aku. Faham?"

Sepanjang perjalanan pulang ke rumah, Satang tidak berhenti menangis sambil memeluk lututnya yang sengaja ia naikkan ke jok mobil dan tak berani melihat Winny yang hanya diam.

Setelah sampai, Satang langsung memasuki rumah dan pergi ke kamar lalu menyelimuti tubuhnya dengan selimut sambil menangis karena Winny yang memarahinya.

"satang" panggil Winny dengan nada biasa memasuki kamar dan membuka selimut yang menutupi wajah satang.

"sini duduk dulu kita bicara baik-baik ya" ajak Winny kemudian memegang tangan satang yang langsung menurut kepadanya kemudian duduk di tepi kasur dengan winny yang berjongkok sambil menatap wajah satang.

"satang dengerin aku ya, aku marah karena kamu gak izin sama aku. Aku marah karena kalo aku ada sama kamu, kamu gak akan pergi kayak gini"

"sayang, kamu boleh pergi asal sama aku. Kamu boleh pergi kemanapun yang kamu mau asal sama aku, aku minta maaf ya udah bentak kamu"

"satu lagi, aku gak suka kamu selalu minta putus kalo kita lagi berantem. Aku gak pengen kata itu keluar dari mulut kamu, aku sayang banget sama kamu dan aku gak bisa biarin kamu pergi dari hidupku. Kamu ngerti kan?"

Satang mengangguk sambil mengelap air mata menggunakan punggung tangannya.

"boleh aku peluk?" tanya Winny kemudian satang mengangguk lagi. Winny kemudian memeluk satang sambil mengelus lembut rambutnya.

"a-aku minta maaf...." ujar Satang setelah Winny melepaskan pelukannya dengan suara serak khas orang yang sudah menangis.

"udah ya jangan nangis lagi" ucap Winny kemudian mengecup sekilas bibir satang.

"jangan pergi lagi" tahan satang memegang kemeja Winny yang sudah berantakan ketika winny hendak melangkahkan kakinya.

"aku ambil makanan dulu ya di mobil, kita makan" ucap Winny kemudian Satang mengangguk dan mengikuti Winny keluar kamar menuju ruang makan.

Di sisi lain Fourth yang sudah berada di rumah bersama Gemini langsung sibuk menghubungi satang namun pria itu tidak menjawabnya.

"kenapa kamu bilang ke winny kalo kita di bar?" tanya Fourth kelada Gemini.

"lah kenapa kamu gak bilang jangan ngasih tau phi winny?" timpal Gemini.

"tapi kan setidaknya kamu tanya aku dulu"

"kamu yang gak jawab telpon aku"

Fourth terdiam karena dia merasa bersalah kepada Satang, dia khawatir pasti malam ini satang dimarahi oleh Winny karena pergi ke bar.

"aku ke rumah satang dulu deh" ujar Fourth namun Gemini menahan tangannya dan menggelengkan kepalanya.

"jangan ganggu mereka, nanti besok baru kamu tanya satang di kampus" saran Gemini namun Fourth tetap khawatir kepada sahabatnya itu.

"tapi gem, satang pasti dimarahin sama p'winny"

"mereka punya cara sendiri buat nyelesein masalah, besok kamu tanya sama satangnya ya" ujar Gemini kemudian Fourth mengangguk dan duduk kembali di samping Gemini.

•~•

My possessive boyfriend | WinnySatangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang