26

1.4K 88 7
                                    

Satang berlari memasuki gedung kemudian menekan tombol lift, dia benar-benar terlambat hari ini. Semalam dia hanya tertidur beberapa jam karena benar-benar tidak mengantuk sama sekali. Sambil menunggu pintu lift terbuka, dia mengambil jam tangannya yang belum sempat ia pakai sampai tidak sadar pintu lift di depannya sudah terbuka.

Belum sempat dia memasangkan jam tangan, seseorang menarik tangannya memasuki lift kemudian membantunya memakai jam tangan tersebut karena tangannya yang penuh menenteng tas serta jas yang belum dipakainya.

"p-phi..." ucapnya menggantung.

Winny menoleh kemudian tersenyum dan kembali memasangkan jam tangan kepada Satang. Pintu lift kembali terbuka beberapa orang memasuki lift tersebut kemudian Winny refleks menaruh tangannya di pinggang Satang dan menariknya agar dekat dengannya karena lift penuh.

Satang terdiam tidak bisa berkata apa-apa karena keadaannya yang berada di lift bersama banyak orang termasuk Winny.

Akhirnya mereka berdua memasuki ruang kerja Winny, Satang melirik ke arah Winny yang tengah memperhatikannya membuat dia salah tingkah dan canggung. Satang mengambil sebotol air yang ada di mejanya kemudian meminumnya.

uhuuk uhuuk

Satang refleks menyimpan botol tersebut ketika dia tersedak karena mengingat peristiwa ciumannya kemarin dengan Winny.

Winny hendak menghampirinya namun dia langsung pergi ke kamar mandi yang berada di ruangannya, berdiri menatap cermin dengan wajah yang memerah karena masih membayangkan hal tersebut.

"satang" panggil Winny mengetuk pintu kemudian Satang menyalakan keran air dan membasuh mukanya berharap wajahnya kembali seperti semula. Dia membuka pintu kamar mandi kemudian melihat Winny yang menunggunya, sial wajah khawatir itu membuat dia salah tingkah kemudian berjalan dan duduk di kursinya.

Satang langsung membuka layar laptopnya mengerjakan pekerjaannya tidak memperdulikan Winny yang bingung melihatnya. Tak selang beberapa lama dia benar-benar mengantuk bahkan menguap beberapa kali. Dia melihat sekeliling, melihat Winny yang tidak ada disana kemudian dia menelungkup kan tangannya untuk dijadikan bantal dan langsung tertidur berharap Winny tidak akan kembali kesana.

Winny memasuki ruangan setelah beberapa lama dia keluar untuk membeli beberapa makanan dan minuman. Dia melihat Satang yang tertidur pulas, winny tersenyum menggelengkan kepalanya kemudian membuka jas nya untuk menyelimuti pria kecil itu.

Namun satang terbangun ketika Winny memakan makanan dan membuat kebisingan karena benturan piring serta sendok yang dipakainya. Dia mengambil jas milik Winny yang sedari tadi menyelimutinya kemudian melihat ke arah Winny yang tengah memakan makanannya.

"sini" ajak Winny ketika sadar bahwa satang sudah terbangun dari tidurnya.

"m-maaf, aku ketiduran" ujarnya hati-hati dan duduk di sebelahnya.

Winny hanya tersenyum kemudian menyendokkan nasi bersiap untuk menyuapi Satang namun Satang terdiam kaget. Winny mengangguk kemudian Satang membuka mulutnya untuk memakannya.

"ohoo masih pagi bro"

seseorang membuka pintu ruangannya dan melihat hal tersebut, Satang langsung berdiri untuk menghormatinya. Pria itu merupakan Joong, dia berjalan mendekat sambil memasukan kedua tangan ke dalam saku celananya.

"daripada sama winny, mending makan bareng sama saya" ucap Joong merangkul Satang untuk menggoda Winny.

ekhemm

Winny berdiri dan berdehem kemudian menarik tangan Satang mendekat ke arahnya membuat Joong tersenyum menertawakan Winny.

"ada apa kesini?" tanya Winny to the point.

"ada hal yang harus dibahas nanti malem tentang cabang di New York" ucap Joong mulai serius.

"nanti malem gw sibuk, sekarang aja bahasnya" jawab Winny kemudian Joong menatap Satang yang hanya menunduk.

"mau kemana?" tanya Joong penasaran.

"mau ngedate sama pacar gw" jawab Winny.

"s-saya permisi" ucap Satang kemudian keluar ruangan.

"anjir lu kenapa bilang begitu" tegur Joong setelah satang pergi meninggalkan ruangan.

"ya maksud gw ngedate sama dia" jawab Winny.

"astaga Thanawin.... Lu bilang begitu bikin dia overthinking bego" Ujar Joong kemudian duduk di sofa.

"nih ye lu kemaren maen cium anak orang seakan ngajak balikan dan sekarang lu malah bilang mau ngedate sama pacar lu. Gimana kagak bingung tuh pujaan hati lu" lanjutnya.

"kan jelas kemarin gw ngajak dia balik" ucap Winny semakin membuat Joong geram.

"ada lu nanya dia mau balikan sama lu kemaren? kagak ada kan? ya otomatis dia mikir kalian belum balikan gimana dah lu, mana bisa lu balikan kagak nanya pihak laen, pacaran ae lu sendiri sono" ucap Joong.

"terus gw harus gimana?" tanya Winny duduk di samping temannya itu.

"ya ajak dia balikan yang bener, mana bisa lu nanya begitu doang langsung diklaim balikan sama dia gimana dah" Jawab Joong setelah semalam Winny menceritakan bahwa dirinya mencium Satang di mobilnya.

"udah lah gw banyak urusan, nanti sore dah meeting nya kalo malem lu kagak bisa" ujar Joong berdiri merapikan jas yang dipakainya.

"terus gw sama dia gimana ini?" tanya Winny mengikutinya berdiri.

"bodo amat" timpal Joong kemudian dia langsung pergi meninggalkan Winny sendirian di ruangannya.

Perkataan Joong ada benarnya, Satang tidak mungkin menganggap hal kemarin sebagai tanda bahwa mereka resmi balikan. Dia mengacak rambutnya kemudian merebahkan tubuhnya di sofa.

Satang berlari menuju kantin perusahaan duduk disana dengan perasaan yang entah bagaimana. Dia jelas sekali mendengar bahwa Winny sudah memiliki kekasih dan ciuman kemarin?

Sungguh, dia sangat merasa bersalah membayangkan kekasih Winny yang jika mengetahui hal tersebut pasti akan sangat sakit hati ketika melihat pacarnya mencium orang lain.

Dia berjalan gontai memasuki ruangan kerjanya bersama Winny, dia melihat Winny yang tengah duduk dengan fokus kepada layar laptopnya. Di sisi lain Winny melirik ke arah asistennya tersebut terlihat raut wajah sedih sambil memegang minuman ditangannya.

Sore hari tiba, Winny mengambil jas yang ia simpan di kursinya kemudian dipakainya bersiap untuk pergi. Satang yang melihatnya bingung kemudian dengan cepat dia melihat jadwal bosnya hari ini.

"saya ada pertemuan kan hari ini? ayo ikut saya" ajaknya berjalan keluar ruangan.

Satang merapikan barangnya dengan terburu-buru kemudian memasukkan ke dalam tasnya, dia mengambil jas kemudian berjalan mengikuti Winny keluar ruangan memasuki lift dimana Winny sudah menunggunya.

Suasana di dalam lift terasa sangat canggung ketika hanya ada mereka saja disana. Satang melangkah bergeser ke samping berusaha menjaga jarak dengan Winny yang menyadari hal tersebut.

Sebenarnya Winny mengerti mengapa sikap Satang seperti itu tapi sayangnya dia bingung tak bisa berpikir apa yang harus dia lakukan. Mereka berjalan keluar gedung menuju tempat dimana mobilnya ia parkirkan.

"sama saya aja nyetirnya" ucap Satang ketika Winny mengeluarkan kumci mobil setelah tiba di depan mobilnya.

Dia tidak enak karena Winny merupakan atasannya sehingga dia menawarkan agar dia saja yang menyetir ke tempat dimana acara pertemuan untuk membahas cabang perusahaannya dilaksanakan.

"masuk" titah Winny tidak membiarkan Satang menyetir kemudian menancap gas menuju je tempat tujuan.


•~•

My possessive boyfriend | WinnySatangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang