24

1.2K 78 4
                                    

"satang pasti maafin kamu, aku yakin" ujar Gemini ketika mereka melihat satang sedang duduk sendirian di taman depan kampus sambil membaca buku yang berada di tangannya.

Satang menoleh ketika seseorang duduk di sampingnya dan ternyata dia adalah Fourth. Dia menutup bukunya dan memasukannya ke dalam tas hendak pergi dari sana namun Fourth menarik tangannya sehingga satang kembali duduk tanpa menoleh ke arahnya.

"gw minta maaf" ucap Fourth.

"oke" ketusnya menjawab ucapan Fourth.

"gak ada alasan lain kenapa gw nyembunyiin semua ini dari lo, gw ngejaga amanat P'winny dan gak ada maksud lain. Mungkin gue terkesan gak tau malu tapi yang harus lo tau gw sedih kalo hanya karena masalah kayak gini lo jauhin gw"

"masalah kayak gini kata lo Fourth?! Lo tau rasanya jadi gw ketika sahabat gw sendiri boongin gw, lo tau gimana nyeselnya gw ngusir dia dari hidup gw! Kalo aja lo bilang dari dulu keadaannya gak akan kayak gini! Akhirnya semua orang ninggalin gw kan bahkan marc sekalipun!" ujar Satang membentaknya.

"apa fourth?! apa yang mau lo lakuin buat nebus kesalahan lo sama gw? ngembaliin p'winny sama gw?! Telat Fourth semuanya dah hancur!" lanjutnya.

"keluarin semua unek-unek lo sama gw satang!"

"percuma! ngeluarin semuanya gak akan buat keadaan balik kayak semula lagi!"

"apa yang harus gw lakuin buat nebus kesalahan gw sama lo satang? gw tau gw salah tapi ternyata alasan gw gak cukup buat bikin lo maafin gw" ujar Fourth.

Gemini hendak melangkahkan kakinya dengan niat memisahkan mereka, namun sepertinya itu tidak diperlukan ketika melihat satang memeluk Fourth dengan erat di depan sana.

"tetep jadi sahabat gw, bantu gw nerima semuanya karena gw tau gw gak mampu kalo sendirian dan gw butuh lo sebagai sahabat gw" ujar satang kemudian dia memeluk fourth.

"gw janji, gw janji sama lo satang. Lo akan tetep jadi sahabat terbaik gw selamanya" ucap Fourth membalas pelukannya.

"nah kan enak kalo kayak gini" ujar gemini yang datang menghampiri keduanya.

Satang melepaskan pelukannya dan menghapus jejak air matanya begitupun juga dengan Fourth. Dia tersenyum ke arah Satang lalu merangkulnya membuat Gemini yang melihatnya ikut tersenyum karena keduanya yang sudah berbaikan.

"nanti malem ayo kita minum" ajak Satang.

"mentang-mentang gak ada yang ngatur lo berani ya" sindir Fourth.

"rayain kejombloan lo" timpal Gemini yang langsung mendapat pukulan pelan dari Fourth.

"gakpapa, di club banyak yang mau sama gw liat aja ya kan Fourth?" ucap Satang menoleh ke arah Fourth.

"nanti gw gak akan lindungin lo, gw suruh mereka culik lo" timpal Fourth.

"jahat banget sama sahabat sendiri"

Satang tersenyum akhirnya dia merasa tidak sendirian lagi, dia memiliki sahabat yang menyayanginya bahkan keluarga Fourth yang juga sudah menganggap dia seperti anaknya sendiri. Berat rasanya ketika harus menjauh dari sahabat yang sudah lama bersama karena bagaimanapun juga tidak ada manusia yang tidak memiliki kesalahan.

Malam hari tiba, mereka bertiga pergi bersama ke club yang sudah menjadi langganan mereka dengan Gemini yang menyetir mobil.

"jangan sampe mabok lo, baru sembuh juga" ingat Fourth sebelum mereka turun dari mobil.

"kan ada lo" ujar Satang kemudian keluar dari mobil diikuti oleh Gemini dan Fourth.

Dentuman suara musik yang sangat keras serta lampu yang membuat suasana club menjadi semakin menyenangkan. Para pengunjung memadati ruangan disana lengkap dengan gelas kecil alkohol yang dipegang mereka.

Satang menggoyangkan tubuhnya sesuai dengan irama musik menarik tangan Fourth dan Gemini agak bergabung bersamanya. Satu gelas kecil alkohol sudah ia minum menambah semangatnya untuk menggerakkan tubuhnya.

"banyak yang mau nerkam lo anjir" teriak Fourth tepat di telinga satang.

"mana suruh kesini cepetan" jawab satang sedikit menggoda.

"gila lo ya"

Fourth menarik tangan Satang ke sebuah sofa karena jika tidak, mungkin Satang sudah sangat mabuk. Dia melihat lihat beberapa orang dan memasang wajah menggoda membuat Fourth yang melihatnya bergidik ngeri.

"gw ke toilet dulu ya" ucap Satang meninggalkan keduanya dan pergi ke toilet.

Tangan besar menarik pinggangnya mencium setiap inci tubuhnya sambil membuka kancing kemeja yang dipakai Satang. Tubuhnya terjatuh di atas kasur empuk melihat pemandangan pria di depannya yang tengah melucuti pakaian yang dikenakannya.

Dia membantunya melepaskan semua pakaiannya kemudian mengunci kedua tangan satang sambil meraba setiap bagian tubuhnya. Satang membuka matanya dan melihat Winny yang tengah melampiaskan nafsu kepadanya.

Winny melumat bibirnya sampai dia kesulitan bernafas, kemudian menciumi nipple nya yang membuat tubuhnya menggeliat menambah nafsu pria yang menindihnya. Sepertinya sudah lama dia tidak merasakan hal seperti ini apalagi dengan Winny, pria yang sangat dicintainya.

Klimaks nya ketika Winny berusaha memasukan miliknya ke dalam tubuh satang yang hangat, menggerakkan dengan gerakan maju mundur perlahan dan mengangkat kaki Satang sehingga dia lebih bebas bergerak. Satang menggigit bibir bawahnya menikmati hal tersebut, dia menarik leher Winny dan menautkan bibirnya dengan kasar.

"Hmmh p-phi winny emhh" desahnya ketika Winny menambah kecepatannya dengan kasar.

Berbagai gaya mereka lakukan untuk melampiaskan nafsu birahinya yang sudah lama dipendam. Keduanya asik menikmati hubungan seks yang sangat kasar dan intim itu seolah tidak ada kata berhenti untuk melakukannya.

"SATANG!" teriakan Fourth membuatnya membuka mata dan sadar bahwa itu merupakan mimpi.

Kepalanya sedikit pusing akibat alkohol yang diminumnya semalam, dia hanya ingat bahwa terakhir kali dia masuk ke dalam toilet namun mengapa dia terbangun di kamarnya.

Satang membuka pintu kamarnya dan terlihat Fourth yang sudah lengkap dengan setelan kuliahnya.

"kok gw bisa ada di rumah?" tanya Satang to the point.

"semalem lo tidur di toilet, makanya gw sama Gem bantu lo dan bawa lo balik ke rumah" jelas Fourth kemudian satang mengangguk.

"kenapa lo? mimpi basah kan?"  tanya Fourth sambil menggoda.

"emhh phi winny...." ejek Fourth sambil menertawakannya.

"a-apaan kagak, udah ah gw siap-siap dulu" ucap Satang langsung menutup pintu kamarnya.

Sejak saat itu Satang menjadi sering pergi ke club malam entah itu dengan Fourth atau hanya sendirian. Dia menyukai ketika dirinya mabuk karena dengan begitu Winny selalu datang dalam mimpinya membuat kerinduannya sedikit terobati. Jika bisa, dia hanya ingin tidur saja agar bisa selalu bertemu dengan Winny.

•~•

My possessive boyfriend | WinnySatangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang