29

2K 111 7
                                    

Sial!
Winny benar-benar membuatnya tidak bisa berjalan keesokan harinya, Satang beranjak dari kasur dan mendapati Winny yang tengah memakai kemejanya bersiap untuk bekerja. Dia merasa tidak enak karena kemarin dia tidak bekerja sehingga dengan memaksakan dirinya, dia akan pergi bekerja hari ini.

"mau kemana?" tanya Winny melihatnya berdiri.

"aku mau kerja hari ini" ucap Satang.

"Boleh ya?" tanyanya lagi meminta izin Winny, sebab dia benar-benar tidak enak jika harus tidak bekerja lagi hari ini.

"berangkat sama aku" ucap Winny membolehkannya dan menunggu Satang bersiap-siap sambil membuat sandwich untuk sarapan mereka pagi ini.

Dia menuangkan dua susu putih ke atas gelas tinggi tersebut dan menyajikannya di meja makan. Tak lama kemudian, Satang keluar kamar dengan kemeja yang sedikit kebesaran milik Winny dan celana pendek diatas lutut yang dikenakannya.

Winny terkekeh ketika melihat kedua lengan Satang yang sama sekali tenggelam dengan lengan bajunya. Dia berjalan menghampiri Satang kemudian menggulung lengan baju kekasihnya.

"nanti sore, bawa semua baju kamu kesini" ujar Winny masih sambil menggulung lengan bajunya.

"malam ini aku mau pulang" ujar Satang.

"gimana kalo aku kangen?" tanya nya membuat kedua pipinya sedikit memerah malu kemudian langsung berjalan menuju ke meja makan dan meminum susunya yang sudah disiapkan Winny untuknya.

Winny mengikutinya dan duduk disampingnya untuk menyantap sarapan bersama. Satang salah tingkah ketika Winny yang terus saja menatapnya sambil tersenyum.

"aku siap-siap lagi ya" ujar Satang dengan kedua pipinya yang gembul karena sandwich yang belum ditelannya.

"makan dulu" ujar Winny dengan sangat lembut sambil menahan tangannya agar tetap duduk dan menyelesaikan sarapannya.

Satang akhirnya mengunyah makanannya dan menelannya kemudian tak lupa menghabiskan susunya. Dia kembali ke kamar untuk memakai celana dan bersiap untuk kembali bekerja hari ini.

Sepanjang perjalanan itu Winny tidak melepaskan genggamannya dari Satang, dia benar-benar tidak ingin kehilangan prianya tersebut. Satang tersenyum dan menyenderkan kepalanya ke pundak winny sambil memainkan ponsel dengan satu tangannya.

"kenapa pegang tangan aku terus?" tanya Satang menoleh ketika Winny berhenti sebab lampu merah.

"takut ilang" jawabnya sambil melirik Satang dan kembali melajukan mobilnya ketika kampu jalan sudah berwarna hijau.

"aku gak akan kemana mana" timpal Satang.

"aku tau, makanya aku gak pengen kehilangan kamu lagi" jawabnya membuat Satang tidak bisa berkata-kata.

Sesampainya di kantor, Winny menahan Satang untuk tidak turun dari mobil terlebih dahulu. Dia menatap Satang yang sudah membuka sabuk pengamannya bersiap untuk keluar mobil.

"morning kiss?" tanya Winny sambil menunjuk bibirnya berharap satang mengerti apa yang diinginkannya.

"ini di kantor, takut ada orang....

cup

Belum juga Satang menyelesaikan ucapannya, kecupan renyah yang berasal dari mulut Winny berhasil mengecup bibirnya, dia langsung melototkan matanya karena takut seseorang melihat mereka.

"aku duluan yang masuk" ucap Satang untuk meminimalisir kecurigaan orang-orang disana.

"kenapa?" tanya Winny bingung.

"aku gakmau orang tau kalo kita berangkat bareng" jawabnya.

"tapi aku pengen orang tau kalo kamu milik aku" timpal Winny.

"jangan bercanda dehh"

"aku serius, ayo masuk" ujar Winny kemudian keduanya turun dari mobil.

Winny menarik tangan Satang dan berjalan menasuki gedung. Beberapa karyawan yang melihatnya langsung berbisik kepada karyawan lain, sudah dapat dipastikan dia akan menjadi bahan gosip satu perusahaan hari ini.

"phi Winny, orang-orang liatin kita" ucap Satang berbisik sambil menunggu pintu lift terbuka.

"aku gak peduli" ujar Winny kemudian memegang pinggang Satang sehingga membuat karyawan yang melihatnya semakin membicarakannya bahkan tidak sedikit yang mengambil foto mereka.

Keduanya memasuki ruangan kerja mereka, Satang langsung duduk di kursinya dan melihat beberapa tumpukan kertas di mejanya yang perlu dia kerjakan. Dia mengambil map yang berisi lembaran yang harus Winny tandatangani kemudian berjalan menuju ke arah pria itu.

"aku perlu tandatangan kamu" ujar Satang kemudian Winny memundurkan kursi yang sedang ia duduki kemudian menepuk pahanya menyuruh Satang duduk disana.

"phi jangan mulai, ini di kantor" ucap Satang namun Winny menarik tangannya dan akhirnya dia berhasil membuat Satang duduk dipangkuannya.

"dimana yang harus aku tandatangani?" tanya Winny sambil melingkarkan tangan di perut kekasihnya.

"disini, disini sama disini" ujar satang menunjukkan.

Seseorang perempuan memasuki ruangan kerjanya, membuat Satang kaget kemudian hendak berdiri dari posisinya namun Winny menahannya.

"ada perlu apa?" tanya Winny kepada seorang perempuan berbadan tinggi dan langsing dengan rambut panjang terurai tersebut.

"ada client yang ingin bertemu dengan bapak" ujarnya.

"5 menit lagi saya kesana" ujar Winny kemudian Satang refleks berdiri.

"aku pergi dulu ya" ujar Winny berdiri membenarkan jasnya kemudian mengecup pipi Satang.

Satang mengangguk kemudian Winny melangkahkan kakinya keluar dari ruangannya. Dia tersenyum salah tingkah dan duduk di kursi milik Winny sambil memutar-mutarkan kursi tersebut.

"kamu kenapa?" tanya Winny membuka pintu, kembali lagi ke ruangan mengambil map yang tertinggal di mejanya.

Satang yang kaget pun langsung berdiri namun sial wajahnya sudah memerah membuat Winny tersenyum meledeknya.

"lanjutin aja saltingnya" bisik Winny tepat di telinganya ketika melewatinya dan keluar dari ruangan.

Satang hanya tersenyum kemudian tak selang beberapa lama dia keluar ruangan untuk pergi ke kantin membeli minuman. Dia berjalan melewati ruang kerja karyawan namun merasakan hal yang sangat berbeda disana.

"itu pacarnya pak winny?"

"pasti cuma manfaatin pak winny aja"

"kasian ya pak winny cuma diporotin doang"

Kalimat-kalimat yang terlontar dari beberapa perempuan di ruang kerja itu tak sengaja terdengar oleh Satang, dia tidak menyangka respon para karyawan kepadanya akan sangat buruk.

"pak minumannya"

"pak"

"pak"

Penjaga toko minuman itu beberapakali memanggilnya namun pikirannya menenggelamkan dia dalam lamunannya. Sampai saat penjaga toko itu menepuk pundaknya dan menyadarkannya.

"hah? eh iya bu" ujar Satang yang sadar kemudian merogoh uang di saku celananya dan membayar minumannya.

Satang berjalan gontai sambil satu tangannya membawa minuman berjalan menuju ke ruangannya kembali. Mood nya hari ini sangat hancur karena celetukan-celetukan beberapa karyawan tentang dirinya.

Akan tetapi dia tidak bisa kembali ke ruangannya jika tidak melewati ruang kerja umum para karyawan dan mau tidak mau dia harus berjalan kesana.

"pasti dia yang goda pak winny ya"

"aku kira pak winny normal"

"kan dia yang buat pak winny gak normal"

Jleb.

Hatinya seperti ditusuk pisau ketika mendengar celetukan orang-orang disana. Dia mempercepat jalannya dan masuk ke ruangannya yang kosong karena Winny masih bertemu dengan client nya.


•~•

My possessive boyfriend | WinnySatangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang