12

1.6K 92 1
                                    

Karena beberapa hari lagi winny akan pulang, satang tiada henti berpikir apa yang harus dia siapkan untuk kekasihnya itu. Dia berjalan menuju kantin dimana Fourth dan Gemini sudah menunggunya.

"jalan itu ga usah sambil maen hp" ujar Fourth setelah dia sampai dan duduk di depan mereka yang sudah memesankan dia makan.

"nah mumpung ada lo gem, bantu gw mikir apa yang perlu gw siapin buat nyambut p'winny" ujar Satang bersemangat kemudian Fourth dan gemini saling melemparkan tatapan membuat satang bingung.

"apa gw dekor rumah aja ya? buar suasananya romantis" lanjutnya.

"bisa aja" timpal Gemini.

Satang mengangguk sambil memikirkan dekorasi yang cocok untuk menyambut kedatangan Winny nanti.

"lu berdua emang dasar udah sepaket ya, masa gw minta saran aja susah" ujar Satang kemudian menyendokkan nasi.

"ayo anter gw beli dekorasinya" lanjutnya memegang tangan Fourth.

"sama lo juga gem"

Gemini dan Fourth mengangguk sebagai jawaban yang membuat Satang kegirangan karena membayangkan kedatangan Winny yang tinggal beberapa hari lagi.

"perhatiin noh" tegur Fourth ketika nereka sedang di kelas dan dosen disana tenang menjelaskan.

"diem, gw lagi nyari inspirasi" ujar Satang berbisik.

Fourth hanya menggelengkan kepalanya melihat temannya itu hanya fokus pada layar ponselnya ditengah jam mata kuliah berlangsung.

"apa gw harus masak banyak ya nanti gw undang lo sama gem" usul Satang masih berbisik karena takut terdengar.

"astaga lu kek mau nyambut presiden aja segala pake masak, beli aja" ujar Fourth.

"kan presidennya hati gw"

"huek jijik gw dengernya"

"jadinya gimana?"

"serah dah ah suka-suka lu"

Akhirnya sepanjang pelajaran berlangsung, Satang hanya fokus pada layar ponselnya mencari inspirasi dekorasi untuk rumahnya dan mencari rekomendasi restoran untuk membeli makanan yang enak.

"jadi belanja kan?" tanya Satang ketika mereka tengah berjalan keluar dari ruang kelas.

Fourth mengangguk dan menunjukkan kunci mobil Gemini yang ada pada dirinya.

"loh terus gem?" tanya Satang.

"dia sama marc, katanya mau pada kumpul" jelas Fourth kemudian Satang mengangguk.

Mereka akhirnya tiba di sebuah pusat perbelanjaan untuk membeli apa yang Satang butuhkan. Dia melihat handphonenya untuk melihat daftar apa saja yang akan ia beli sedangkan Fourth di belakangnya membuntutinya dengan tangannya yang membawa keranjang belanja.

"lu milih warna lama banget dah" sindir Fourth ketika satang tengah memilih warna balon yang akan ia beli.

"lu ikhlas kagak sih nemenin gw? pulang aja lo sana" timpal Satang tak mau kalah.

"emang berani sendiri dek?" tanya Fourth menggodanya.

"gak usah lo remehin gw, pergi lo ah" usir Satang yang tidak dibalas lagi oleh Fourth.

Akhirnya Fourth bernafas lega keluar dari toko tersebut dengan keadaan hari yang sudah gelap dan satang yang berjalan dibelakangnya sambil menenteng plastik belanjaannya.

"karena gw dah nemenin lu, mana traktirannya? buruan gw laper" tagih Fourth, satang memutar bola matanya kemudian mereka berdua berjalan kaki ke sebuah restoran dekat toko tersebut.

"Fourth" panggilan seseorang menyadarkan mereka dan refleks melihat ke arah sumber suara Gemini yang memanggilnya dan diikuti oleh Marc dibelakangnya.

"udah mau pulang?" tanya Gemini menatapnya dan Fourth mengangguk.

"bro lu bisa anterin satang kagak? gw ada janji sama nyokap gw buat ngajak Fourth makan malem" jelas Gemini.

"bisa" ujar Marc.

"eh gak usah, aku naik ojol aja" tolak Satang.

"lu kalo lecet dikit pacar lu marahin gw, udah lu dianter Marc aja" timpal Fourth kemudian Satang hanya bisa pasrah.

"Marc, kamu bisa bantu aku dekor rumah?" tanya Satang berhati-hati kepada Marc yang tengah fokus menyetir di sebelahnya.

"kalo gak bisa gakpapa nanti aku minta tolong Fourth sama gem aja" lanjutnya tidak enak.

"bisa, mau kapan?" tanya Marc melirik sekilas.

"lusa" jawab Satang kemudian Marc mengangguk setuju.

Sepanjang perjalanan pulang itu, satang tidak sengaja tertidur karena sudah lelah berkeliling mencari dekorasi untuk rumahnya.

"satang" panggil Marc dengan lembut setelah dia memarkirkan mobilnya tepat di depan rumah Satang.

Marc menatap wajah indah pria di sebelahnya, dia mendekatkan wajahnya kepada satang yang masih saja tertidur. Setiap inci wajah pria yang tertidur di sebelahnya itu sangat menggoda hatinya.

Apalagi bibir pink yang sangat indah itu, Marc mendekatkan wajahnya lagi sampai hembusan nafas Satang terasa di wajahnya.

Satang mengerjapkan matanya ketika hembusan nafas Marc menggelitik wajahnya dan Marc langsung refleks menjauh dan menatap ke depan.

"udah nyampe ya, kenapa gak bangunin aku?" tanya Satang sambil membenarkan posisi duduknya dan membuka sabuk pengamannya.

"ini baru nyampe" ucap Marc menatapnya.

"kalo gitu aku duluan ya, makasih tumpangannya marc" pamit satang hendak membuka pintu mobil namun Marc dengan cepat menahan tangannya membuat Satang menatapnya.

"jangan suangkan buat repotin aku, selagi aku bisa aku pasti akan selalu bantu kamu apapun itu" ujar Marc.

Satang melihat pergelangan tangannya yang digenggam Marc membuat Marc yang sadar kemudian refleks melepaskannya.

"maaf" ucap Marc.

"terimakasih banyak ya Marc" ujar Satang kemudian dia keluar dari mobil dan membuka gerbang rumahnya.

Marc menatap satang sampai pria itu hilang dari pandangannya, dia kembali melajukan mobilnya ketika Satang sudah memasuki rumah.

•~•

My possessive boyfriend | WinnySatangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang