"kamu gakpapa pulang sendiri?" tanya Marc memastikan setelah menunggu Satang keluar kelas.
"gakpapa" ujar Satang.
"yaudah kalo gitu bawa mobil aku nanti aku ke rumah"
Satang menerima kunci mobil milik Marc namun hal kecil itu membuat dia teringat kembali akan masa lalunya karena biasanya sesibuk apapun Winny, pria itu tidak pernah menyuruhnya untuk menyetir sendiri.
Sebenarnya menjalin hubungan dengan Marc itu lebih bebas karena Marc tidak mengekangnya. Namun kebiasaan yang terjadi di masa lalu membuatnya sedikit tidak terbiasa dengan perlakuan Marc.
Marc membebaskannya bukan karena tidak mencintainya justru dengan begitu Satang tidak akan kehilangan masa mudanya dengan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Marc ingin dirinya bisa lebih bebas mengekspresikan hal-hal kecil sekalipun sehingga dia bisa mencoba pengalaman baru bersama Marc.
Marc sadar dunia satang bukan hanya tentang dirinya, banyak hal di luar sana yang membutuhkan sosok kekasihnya sehingga dengan begitu Satang tidak akan merasa ia kekang dan bisa lebih santai.
"aku pulang duluan kalo gitu" ucap Satang kemudian Marc mengangguk dan mengelus lembut rambutnya sebelum Satang benar-benar pergi dari hadapannya.
Sebenarnya marc ingin sekali mengantarkan Satang namun acara pembekalan magangnya membuat dia terjebak dan tidak bisa mengantarkan kekasihnya dulu mengingat acara tersebut bersifat wajib.
Satang tancap gas melajukan mobil dengan kecepatan sedang menuju rumahnya. Namun tetap saja kenangan masa lalu terus menghantui otaknya tetapi dia masih sadar dan berusaha untuk fokus menyetir.
"bajingan sialan itu ngebiarin kamu nyetir sendiri?" tanya seorang pria ketika dia turun dari mobil setelah sampai di depan rumahnya.
Satang menoleh dan melihat Winny yang berdiri di depan mobil miliknya berjalan ke mendekat ke arahnya. Pria itu benar-benar keras kepala, Dia sudah menyuruh Winny untuk tidak lagi muncul di hadapannya namun Winny terus mengganggunya.
"CUKUP PHI!" teriak Satang ketika Winny membuka pintu mobil mencari Marc dengan niat akan menghabisi pria itu sekarang juga.
"kamu gak berhak ngatur hidup aku, kita udah selesai dan berapa kali aku bilang jangan pernah muncul di depan aku" ujar Satang.
"satang aku yakin kamu tau jawabannya, aku cuma pengen kamu dengerin penjelasan aku sebentar aja"
"dan udah berapa kali juga aku bilang, aku gak bisa gak ada yang perlu dijelasin lagi semuanya udah jelas phi"
"tapi aku cinta kamu satang, bisakah kita kembali kayak dulu lagi?"
"pergi phi, aku gak mau denger apapun dari mulut kamu" usir satang namun Winny enggan dan malah meraih tangannya.
Satang berusaha menepisnya namun genggaman winny cukup kuat membuat dia tidak bisa melepaskannya.
"satang aku mohon maafin aku" ujar Winny membuat satang geram sendiri.
"apa perlu aku mati dulu biar kamu bisa maafin aku?" lanjutnya.
"kamu gila!"
"iya aku gila, aku gila karena mohon mohon biar kamu maafin aku Satang"
"FINE! kamu mau aku maafin kamu kan? oke aku maafin kamu tapi aku mohon pergi yang jauh ke tempat dimana kita gak bisa ketemu lagi, dan jangan pernah berusaha buat ketemu sama aku" Ucapnya kemudian dia menepis tangan Winny dan meninggalkan pria itu sendirian di luar rumahnya.
Satang mengunci pintu rumah dan melihat Winny yang masih berdiri mematung disana, dia tidak tega melihat Winny yang mengacak rambutnya dan raut wajah yang benar-benar menyesal.
Winny berjalan memasuki mobil dan hilang dari pandangannya, dia terduduk di belakang pintu sambil berpikir apakah dia benar-benar mengusir winny dari hidupnya. Rasa bencinya selalu menang padahal jauh di dalam sana hati kecilnya masih membutuhkan Winny. Pria itu akan selalu menjadi sosok pengisi tempat khusus yang ada di dalam hatinya.
Dia tidak menyangka bahwa kejadian itu merupakan pertemuan terakhirnya dengan Winny. Sejak saat itu Winny tak pernah muncul lagi di hadapannya, seharusnya dia senang namun berusaha untuk terlihat baik-baik saja itu tidak mudah baginya.
Dia harus mulai terbiasa menjalani kehidupannya, setahun terakhir ini otaknya selalu teringat akan kenangannya bersama Winny. Kebiasaan-kebiasaan di masa lalu membuatnya lemah dan kini dia harus berusaha untuk menghadapi kerasnya hidup tanpa ada sosok Winny dalam hidupnya.
Kehidupan baru yang tengah ia jalani dan hubungannya dengan Marc harus selalu ia jaga karena jika tidak dia takut kejadian yang sama akan terulang untuk yang kedua kalinya.
Sosok marc bukanlah pengganti Winny namun sosok Marc adalah pengantar untuk kehidupan barunya dalam menjalani kehidupan bagi masa depannya.
Winny melajukan mobilnya dengan pelan pikirannya kacau dan hatinya hancur. Pria yang sangat amat ia cintai itu terus merasuki otaknya bahkan membuat dia tidak fokus melajukan mobilnya.
'pergi jauh ke tempat dimana kita gak bisa ketemu lagi phi'
Kalimat menyakitkan itu terus terngiang di telinganya, dia tidak menyangka pria kecilnya akan mengatakan hal tersebut di depannya.
tin tin
Klakson beberapa mobil di belakangnya menyadarkan dirinya dari lamunan yang menenggelamkan pikirannya. Dia tidak sadar membuat kemacetan di tengah jalan kemudian dia langsung tancap gas dengan kecepatan rata-rata.
Dia meremas kemudi mobilnya dan memutuskan untuk tidak pernah menemui Satang lagi. Dia menjadikan hal itu sebagai bukti keseriusan cintanya kepada Satang, jika dengan tidak menemuinya akan membuat Satang memaafkannya maka dia akan melakukan hal tersebut.
Dia yakin Satang tidak akan semudah itu memberikan hatinya kepada orang lain, tatapan mata Satang tidak bisa membohonginya. Dia melihat tatapan yang sama sekali tidak berubah untuknya, jadi mana mungkin pria kecil itu membuka hatinya untuk orang lain?
'untuk saat ini mungkin aku menyerah supaya kamu maafin aku, tapi jika suatu saat nanti kita ketemu lagi jangan harap aku akan melepaskanmu Satang'
Winny menginjak pedal gas, melajukan mobilnya dengan cepat dengan semua keyakinan yang tunbuh dalam dirinya. Cintanya dan Satang tidak mungkin memisahkan mereka, dia yakin bahwa nanti dia akan bertemu kembali dengan cinta sejatinya.
•~•
KAMU SEDANG MEMBACA
My possessive boyfriend | WinnySatang
Fiksi PenggemarSeorang Satang Khitthiphop, mahasiswa teknik tahun kedua yang ceria dan lucu tetapi harus memiliki pacar seorang Winny Thanawin yang merupakan CEO dari perusahaan besar yang terkenal sangat cuek dan posesif terhadapnya. Kenakalan Satang membuat Winn...