"kemana dulu?"
Nada bicara winny sudah sangat serius membuat Satang terdiam mematung dihadapannya dengan Winny yang menatapnya tajam.
"aku belanja dulu" jawab satang.
"sama siapa? aku tanya Fourth hari ini dia gak ketemu kamu" ucap Winny.
"udah berani bohong sama aku?"
Pertanyaan Winny sungguh membuatnya takut, dia diam tak bergeming kemudian duduk di samping Winny dan memegang tangannya namun Winny langsung menepisnya.
Satang menceritakan bahwa dia sudah lama menunggu Fourth namun dia tak kunjung datang, kemudian dia memutuskan untuk belanja dan makan terlebih dahulu serta perjalanan pulang yang macet membuat perjalanannya terhambat.
"bukan itu jawaban dari pertanyaan aku satang, Aku tanya sama siapa kamu belanja dan makan? siapa yang berani nganterin kamu pulang?" tanya Winny lagi menjelaskan.
"aku sendiri" jawab Satang, Winny kembali menatapnya memastikan bahwa kekasihnya itu tidak berbohong kepadanya.
"ok kalo sampe kamu ketauan boong sama aku, nanti kamu tau akibatnya" ujar Winny menunjuk wajahnya kemudian kembali mengambil laptopnya.
Satang hanya terdiam kemudian memperhatikan winny yang tengah bekerja tidak berani melakukan apapun.
"kamu marah?" tanya satang hati-hati.
"mandi terus siap-siap dan pake baju yang baru aku beli" titah Winny tanpa menatapnya.
"mau kemana?" tanya satang penasaran.
"satang kitthiphop"
Jika winny sudah menyebut nama panjangnya mau tidak mau dia harus pergi melakukannya dan benar saja Satang langsung berjalan menaiki anak tangga masuk ke kamarnya melihat setelan jas yang digantung dekat lemari.
Dia sudah tidak bisa berpikir panjang kemana Winny akan membawanya malam ini yang penting baginya sekarang adalah bersiap-siap sebagaimana apa yang dikatakan Winny.
Winny yang sudah bersiap dengan setelan jas hitam sedangkan satang setelan jas putih. Dia melihat Satang yang tampil sempurna membuat dirinya tak berkedip sedikitpun melihat pemandangan indah di depannya.
"perfect" satu kata yang diucapkan Winny ketika Satang berdiri di hadapannya.
Dia mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Satang dengan lembut, membuat satang refleks melingkarkan tangan di leher kekasihnya dan menutup matanya.
"sial! kalo gini aku gak bisa berhenti" ucap Winny melepaskan tautan bibirnya kemudian merapikan jasnya sebelum dia menarik tangan Satang keluar rumah dan pergi ke tempat tujuannya.
Tempat yang winny kunjungi yaitu di sebuah restoran mewah yang sudah dibooking oleh pihak perusahaannya dengan tujuan merayakan ulang tahun perusahaannya.
Winny dengan gayanya berjalan dengan menggenggam tangan Satang sambil memakai kacamata hitam yang bertengger di hidungnya.
Semua mata orang disana tertuju kepadanya dan Satang yang murah senyum sambil melambaikan tangannya dengan sopan.
"pacarnya pak winny?"
"lucu banget ya"
"nong satang kan? lucu banget"
"beruntung banget ya dapetin pak winny"
Semua kalimat-kalimat pujian untuk Satang sangat terdengar jelas di telinganya. Winny mempererat genggamannya lalu duduk di meja yang sudah di siapkan disana.
"tunggu disini dan jangan kemana mana" ucap Winny setelah menyuruh satang duduk bersama dengan beberapa rekan kerjanya.
Satang tersenyum canggung ketika beberapa wanita mendatanginya dan mengajaknya berkenalan.
"nong satang ayo kita minum mumpung pak winny gak ada" ajak salah satu wanita yang merupakan asisten pribadi Winny.
"jessica saya denger ya, cukup temenin aja gak usah diajak minum" peringatan Winny membuat jessica diam dan satang tersenyum kecil.
"pak winny kayak gitu juga kah sama kamu?" tanya Jessica.
"phi penasaran? liat yaa" ucap Satang menantang kemudian Jessica dan kedua temannya memperhatikan apa yang akan dilakukan oleh satang.
"p'winny..." panggil satang manja kemudian Winny langsung menoleh dan menghampirinya.
"apa sayang?" tanyanya dengan nada yang sangat lenbut.
"boleh aku minum 1 gelas aja?" satang bertanya sambil menampilkan puppy eyes nya yang membuat Winny tidak bisa menolak.
"1 gelas" ucap Winny kemudian mencium pipinya sekilas dan membuat ketiga gadis di depannya melotot tak percaya bahwa Winny akan semanis itu kepada pacarnya.
"semudah itu?" tanya jessica kemudian satang mengangguk.
Jessica sedikit menceritakan kekesalannya kepada Winny ketika di kantor karena pria itu sangat ketus dan yang paling dia kesal adalah tidak menerima kesalahan apapun.
Satang hanya tertawa ketika ketiga gadis di depannya menceritakan sikap kekasihnya yang sangat berbeda terhadapnya.
"kamu tau semua dokumen yang mau pak winny tanda tanganin itu di cek kerapihan dulu kalo lulus baru dia tanda tangan" ucap salah satu teman jessica.
"bukan hanya itu, baju yang kita pake juga harus rapih kalo mau ketemu pak winny. Gimana pak winny kalo di rumah?" tanya salah satu gadis tersebut.
"kalo di rumah....
"gak ada, saya denger ya pembicaraan kalian semua" ucap winny kemudian duduk di samping kekasihnya.
"pak kalo boleh satangnya di pinjem bentar aja" ujar jessica kemudian satang menatap Winny yang juga menatapnya.
"10 menit, jangan sampe lecet" ujar winny.
"kecepetan pak"
"mau atau gak?" tanya Winny serius.
"dimulai dari sekarang" lanjutnya sambil melihat arloji di tangannya.
Jessica menarik tangan satang berjalan ke arah panggung mini yang berada di sana, dia mengajak satang menari merayakan ulang tahun perusahaan yang sangat meriah malam itu. Winny yang melihatnya tersenyum ketika Satang terlihat cantik di depan sana dengan tawa yang terlihat bahagia itu.
•~•
KAMU SEDANG MEMBACA
My possessive boyfriend | WinnySatang
Fiksi PenggemarSeorang Satang Khitthiphop, mahasiswa teknik tahun kedua yang ceria dan lucu tetapi harus memiliki pacar seorang Winny Thanawin yang merupakan CEO dari perusahaan besar yang terkenal sangat cuek dan posesif terhadapnya. Kenakalan Satang membuat Winn...