34

1.2K 71 0
                                    

"satang" panggil Winny ketika dirinya membuka mata dan melihat Satang tidak ada di sampingnya.

Winny beranjak bangun dari sofa berjalan masuk ke dalam kamar dan dapur namun Satang tidak berada disana. Dia mengelilingi apartemennya namun Satang tidak dapat ia temukan.

Dia membuka pintu balkon dan kekasihnya tidak ada disana. Suara pintu terbuka, Winny berjalan ke arah pintu yang memperlihatkan satang dengan tangan yang menenteng kantong plastik berisi dua bubur untuk mereka sarapan.

Satang bingung ketika Winny langsung memeluknya dan mencium pipinya ketika dia tiba disana.

"kamu kenapa?" tanya Satang berjalan ke dapur mengambil dua mangkok dan dua sendok kemudian berjalan ke meja makan untuk sarapan bersama Winny.

"aku kira kamu pergi" ujar Winny yang sudah duduk disana.

"aku pergi beli bubur, aku sengaja gak bangunin kamu" jelasnya sambil menaruh bubur ke dalam mangkok.

"sarapan dulu" lanjutnya, Winny menarik tangannya kemudian mengecup bibir tebal Satang sebelum dia memakan bubur tersebut.

Satang tersenyum dan menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Winny yang seperti anak kecil itu. Dia duduk di depan Winny dan memakan buburnya dengan tatapan Winny yang bahagia sekali menatapnya pagi ini.

"sayang hari ini aku ada meeting sama joong, kamu tolong bantu aku cek senua data yang belum sinkron kemarin" ujar Winny ketika mereka sudah berada di kantor.

Satang memasuki ruang kerja umum karyawan dengan sedikit gugup karena gosip yang beredar tentangnya. Dia perlu mengecek data yang belum sempat sinkron dengan permintaan client, sehingga mengharuskan dia juga turut serta untuk mengecek semuanya atas perintah Winny.

May tersenyum memperhatikan Satang, namun dia sadar dia tidak boleh menyukai pria yang tengah berbincang dengan beberapa karyawan lain disana.

"pacarnya pak winny ternyata baik ya" ujar perempuan yang berada dibelakang May.

"May, kamu kemarin ngobrol apa sama pak Satang?" tanyanya.

May menceritakan kejadian kemarin yang membuatnya sangat merasa bersalah kepada atasannya. Satang mentraktirnya dan menceritakan apa saja yang dibicarakan kemarin dengan Satang.

"pantes pak Winny cinta banget sama pacarnya" timpalnya.

"katanya mereka pernah putus beberapa tahun yang lalu makanya pak Winny sempet tinggal di new york"

"cinta mereka kuat banget kayaknya"

"May, pak winny udah tanda tangan dokumennya" ujar Satang berjalan ke meja kerjanya membuat karyawan yang tengah membicarakannya diam dan kembali bekerja.

"oh iya pak, terimakasih" ujar May menerima dokumen tang satang berikan.

Dengan ramah, Satang membantu beberapa karyawan dalam pekerjaannya. Dia mengeluarkan handphonenya dan memesan makanan untuk semua orang yang ada disana.

"saya pesen makanan buat kalian semua. Jadi istirahat dulu dan jangan lupa dimakan ya" ujarnya kemudian semuanya menuruti perintahnya.

"pak, makan bareng sama kita disini" ujar salah satu perempuan yang sudah berumur ketika dia hendak pergi untuk makan di ruangannya karena merasa tidak enak.

Satang tersenyum mendengarnya kemudian menarik kursi kosong dan makan bersama disana. Hal yang dilakukannya membuat beberapa karyawan mengubah sudut pandang mereka kepadanya. Satang bukanlah orang yang mereka gosipkan malah pria itu jauh lebih baik dari apa yang mereka bicarakan dulu.

"pak, maaf ya kita pernah salah menilai bapak" ujar salah satu wanita disana.

"gakpapa semua orang berhak menilai, tapi jangan pernah menilai orang lain buruk sebelum kalian kenal langsung sama orangnya" ujar Satang

"pak, ini belum waktunya istirahat nanti Pak winny marah" celetuk karyawan pria yang duduk di ujung sana.

"pak winny biar jadi urusan saya" ujarnya.

"kerja itu butuh tenaga" lanjut Satang kemudian melanjutkan makannya.

May tersenyum memperhatikan Satang di sela makannya, dia benar-benar kagum kepada pria itu namun satu hal yang harus dia sadari adalah dia harus mengontrol hatinya. Satang itu milik pak winny, dan dia tidak akan bisa merebutnya.

Jangan bodoh May, kamu cuma anak magang yang satu minggu lagi magang kamu selesai.

May menggelengkan kepalanya dan kembali memakan makanannya.

Winny berjalan bersama dengan Joong melihat karyawannya tengah makan bersama. Dia melihat jam tangannya dan waktu belum menunjukkan jam istirahat.

"bentar" ujarnya kepada Joong kemudian berjalan memasuki ruang kerja karyawan.

"ekhem"

Winny berdehem dengan memasukkan tangan ke dalam saku celananya membuat seluruh karyawan menatapnya dan menghentikan aktifitasnya.

"ini belum jam istirahat" ujar Winny kemudian Satang menaruh makanannya di meja dan berdiri menghadap Winny.

"aku yang pesen makanan dan suruh mereka makan" bisik Satang.

"tapi ini belum jam istirahat sayang, banyak pekerjaan yang harus mereka kerjakan" timpal Winny dengan memelankan volume bicaranya.

"kalo mereka sakit emang kamu bisa urus pekerjaan mereka?" tanya satang kemudian Winny diam.

"kamu percaya sama aku, pekerjaan mereka bakal selesai sebelum client minta" lanjut Satang kemudian Winny menghela nafas menatap kekasihnya yang sedikit lebih pendek darinya itu.

"yaudah iya" jawab Winny kemudian menepuk nepuk rambut Satang sambil tersenyum menatapnya.

Winny mengajak Joong ke ruangannya dan pergi dari sana, dia membiarkan semuanya berjalan sesuai apa yang Satang katakan. Dia mempercayai kekasihnya.

"aman, ayo lanjut makan lagi" ujar Satang kemudian duduk dan mengambil makanannya yang belum habis itu.

Para karyawan bernafas lega kemudian melanjutkan aktifitas mereka, Satang sangat baik dan perhatian terhadap mereka membuat semuanya tersenyum menatapnya.

"sayang, kamu pulang duluan aja. Seharian ini kamu pasti capek" ucap Winny ketika jam pulang sudah tiba.

"loh kenapa?" tanya Satang.

"ada yang perlu aku kerjain dulu" lanjutnya.

"masak yang enak buat makan malam" ujar Winny kemudian satang mengangguk.

"aku udah suruh supir buat jemput kamu" lanjutnya kemudian Satang mengangguk.

Akhirnya satang membereskan barangnya dan keluar ruangan untuk pulang, dia bahagia ketika Winny menyuruhnya memasak untuk makan malam dan akan makan berdua dengan Winny membuat dirinya bersemangat.

Di sisi lain, Winny keluar ruangan menuju ruang kerja karyawan dan untungnya para karyawannya sebagian besar belum meninggalkan kantor.

"lu aja yang ngomong" ucap Winny sambil menyenggol lengan temannya itu.

"gengsian banget lu ah" sindir Joong kemudian dia menepukkan tangannya agar perhatian semua orang yang berada di sana fokus kepadanya.

"saya minta perhatian dan kerja samanya untuk besok, karena CEO terbaik kita mau kasih kejutan sama pujaan hatinya"

"gak usah lebay, to the point aja" bisik Winny.

"oke oke, jadi besok kita akan buat rencana....

Semua karyawan menyimak apa yang sudah Joong rencanakan dengan Winny, sebenarnya pertemuan mereka siang tadi adalah membahas mengenai surprise yang akan Winny berikan kepada Satang dan sama sekali tidak membahas mengenai pekerjaan.

Semua orang tersenyum dengan rencana Joong dan Winny untuk memberikan kejutan kepada satang yang akan dilakukan keesokan harinya. Mereka tampak bersemangat mendengarnya dan tidak sabar dengan hari esok.

•~•

My possessive boyfriend | WinnySatangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang