13

1.6K 100 0
                                    

Suara bel rumahnya berbunyi menyadarkan Satang dari aktifitasnya yang tengah memasak karena Gemini, Fourth dan juga Marc akan segera tiba di rumahnya sore ini.

Belum selesai dia memasak namun bel rumahnya berbunyi menandakan seseorang telah tiba di rumahnya. Dengan celemeknya dia berjalan lalu membukakan pintu yang ternyata sudah ada Marc disana.

"masuk marc" ujar Satang mempersilahkannya masuk.

Marc melihat sekeliling rumah itu dengan hiasan beberapa foto satang dan kekasihnya yang sangat jelas terpajang di tembok rumahnya. Mencintai seorang yang sudah lebih dulu mencintai orang lain itu sangat sulit bagi Marc karena untuk membuat orang itu mencintainya saja sudah sangat mustahil.

Satang menyajikan beberapa cemilan dan minuman di atas meja sambil menunggu Gemini dan Fourth.

"nih gw bawa pizza" ujar Fourth yang baru saja datang dengan dua kotak pizza yang berukuran sedang dengan Gemini yang mengikutinya dari belakang dengan membawa minuman untuk mereka berempat.

"gw udah masak juga, gak ngehargain banget lo" tegur Satang setelah Fourth duduk dan menyimpan pizza dan minuman di meja.

"masakan lo gak enak" timpal Fourth kemudian Marc langsung mengambil kue yang Satang sajikan di meja.

"enak" ucap Marc membuat semuanya menatap ke arahnya yang memakan kue Satang.

Fourth diam tidak menimpali Satang kemudian dia menatap Gemini yang juga tengah menatapnya seakan dia tau apa yang Fourth maksud.

Fourth mengambil kue yang Marc makan kemudian mengambil tisu dan memuntahkannya lalu meminum minuman yang dibawanya.

"marc keknya lidah lu harus diperiksa deh" ujar Fourth setelah dia meminum minumanannya.

Satang mengernyitkan keningnya kemudian mencoba memakan kue yang susah payah dibuatnya dan hal yang sama yang dilakukan Fourth dia lakukan karena memang kue nya tidak enak seperti apa yang dikatakan oleh Fourth.

"marc ini gak enak" ujar Satang setelah memuntahkan makanan di dalam mulutnya.

Satang menyodorkan segelas jus jeruk yang dibuatnya kepada Marc dan langsung diterima olehnya.

"untung gw bawa pizza kalo gak bisa mati kelaparan kita disini" celetuk Fourth.

"fot udah" ujar Gemini memperingati sambil menatapnya.

"emang bener gem, gak ada winny lo bisa apa" ujar Fourth lagi namun hal itu justru membuat dia tersinggung karena merindukan kekasihnya yang sudah lama tidak mengabarinya sehingga dia begitu sensitif setiap kali ada orang yang membahas Winny.

"lo bisa gak kalo bercanda jangan keterlaluan?!" bentak Satang yang membuat Fourth kaget karena tidak biasanya Satang marah.

"aku bilang juga apa" tegur Gem lagi setelah melihat kepergian Satang keluar rumah.

"Marc gw minta tolong kejar satang, biar gw yang urus Fourth" ucap Gemini kemudian Marc mengangguk lalu berjalan keluar mengejar Satang yang membuka pagar rumahnya berjalan menjauh darisana.

"aku bercanda doang Gem" ucap Fourth membela dirinya.

"iya aku tau, udah biasa kamu bercanda sama Satang. Tapi kamu harus inget kondisi dia gimana apalagi menyangkut pacarnya dan mereka udah lama komunikasi" Ujar Gemini serius.

"P'winny itu hal yang sensitif bagi satang, walaupun mereka gak komunikasi dan kita tau kondisi sebenernya, tapi satang tetep yakin kalo pacarnya baik-baik aja dan berusaha nyambut kedatangannya" lanjutnya

"kamu janji kan bakal jagain satang sama P'winny, bukan hanya jaga raganya tapi kamu juga harus jaga hatinya. Sedeket apapun kamu sama sahabat kamu, jangan seenaknya hanya karena alasan kamu udah deket dan terbiasa kayak gitu sama dia"

Ucapan Gemini justru membuat Fourth sadar atas apa yang dia lakukan, terlebih lagi bagaimana jika posisinya berbalik? Dia juga akan marah dan melakukan hal yang sama seperti sahabatnya itu.

"gem, aku minta maaf" lirih Fourth yang mengakui kesalahannya.

"setelah satang balik, minta maaf sama dia ya" ujar Gemini dan Fourth mengangguk kemudian dia langsung memeluk kekasihnya itu.

"Satang" panggil Marc menarik tangannya.

Satang berbalik dengan genggaman tangan Marc yang masih berada di pergelangan tangannya. Dia menunduk tidak berani menatapnya kemudian Marc menengadahkan dagunya agar satang menatapnya.

"Marc, aku kangen P'winny" ujar Satang yang tiba-tiba menangis di hadapan Marc.

Marc menatapnya iba, dia tidak tau harus bagaimana karena di sisi lain dia juga merasakan kesedihan karena Satang bukan miliknya. Bukannya pria bernama Winny itu sangat beruntung memiliki satang jika dibandingkan dengannya yang hanya bisa diam atas cintanya.

Marc menarik satang kepelukannya, membiarkan pria itu menangis dan membuat jaket yang dipakainya basah karena air mata Satang.

"P'winny gak mungkin ninggalin aku kan? dia gak mungkin lupa sama aku kan Marc?" tanya satang dalam tangisnya kemudian satang melepaskan pelukannya dan meremas jaket Marc.

"jawab Marc! dia gak mungkin ninggalin aku kan? P'winny sayang banget sama aku, dia gak mungkin semudah itu ninggalin aku! Marc kamu harus percaya secinta apa dia sama aku. Marc, aku gak bisa hidup tanpa dia" ujar Satang sambil menangis.

"aku ngerti satang, orang yang mencintai kita gak akan pergi ninggalin kita"

dan aku, aku akan selalu ada buat kamu.

Marc kembali menarik tubuh satang kepelukannya, dia mengelus lembut rambut pria itu sampai benar-benar tenang dan berhenti mengeluarkan air matanya.

"sekarang ayo kita pulang ke rumah, lakuin apapun yang kamu mau buat nyambut P'winny. Dia pasti seneng kalo disambut sama orang yang paling dia cintai, satu hari lagi dia pulang, dia gak mungkin ninggalin kamu. Jadi sekarang ayo kita pulang oke?"

Setelah melepaskan pelukannya, Marc berbicara dengan lembut sambil menghapus air mata pria dihadapannya.

"nah gitu dong, senyum" ucap Marc kemudian mengacak rambut satang dan mereka berjalan kembali ke rumah.

Marc mengikuti satang dari belakang membiarkan pria itu berjalan di hadapannya. Jika tuhan tidak mengizinkannya untuk menjadikan satang miliknya, tapi dia sangat berharap seseorang yang nanti akan menjadi miliknya harus seperti orang di hadapannya.

Fourth dan Gemini yang menunggu satang dan juga Marc refleks berdiri dari duduknya ketika melihat keduanya memasuki rumah. Satang duduk di samping Gemini kemudian Gemini dengan pekanya meninggalkan mereka berdua mengajak Marc untuk keluar bersamanya membiarkan Satang dan Fourth berbincang untuk meminta maaf.

"gw minta maaf" ujar Fourth menatap satang yang terlihat sembab.

"gw gak marah sama lo, gw cuma kangen sama P'winny" jawab Satang menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca.

Fourth mendekatkan dirinya kemudian memeluk Satang, namun di sisi lain dia sangat merasa bersalah kepada Satang karen menyembunyikan hal yang bersangkutan dengan Winny tetapi dia juga harus bisa menemoati janjinya untuk tutup mulut dan menjaga sahabatnya itu.

"bener kata lo, gw gak bisa hidup tanpa p'winny" lanjutnya setelah melepaskan pelukannya dan menatap Fourth.

Fourth hanya mengangguk tanpa menjawab apapun, dia bingung apa yang harus dia katakan kepada Satang sehingga dia memilih diam dan merangkul Satang.

•~•

My possessive boyfriend | WinnySatangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang