33

1.2K 77 1
                                    

Satang memutuskan untuk pulang sendiri malam itu, dia malas jika harus beradu mulut dengan Winny apalagi karena hal sepele seperti ini. Dia memasuki apartemen dan langsung mengecek kulkas dengan niat akan memasak untuk makan malam sambil menunggu kekasihnya pulang.

Dengan memakai celemeknya dan baju tangannya yang ia gulung, dia mulai memasak beberapa menu yang mudah untuk merilekskan pikirannya. Setelah lama berkutik dengan alat-alat dapur, kini dia mulai nenyajikan beberapa masakannya di meja makan.

Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, terdengar suara pintu dibuka dan menampilkan Winny yang berjalan masuk dengan tangan yang menenteng jas dan tas kerjanya. Dia menyimpannya dengan sembarangan dan langsung memasuki kamarnya tanpa menyapanya sama sekali.

"phi, ayo makan aku udah masak" ajak Satang yang masih dengan celemeknya memasuki kamar dan melihat Winny yang duduk di tepi kasur sambil membuka jam tangannya.

"kamu aja, aku kenyang" ucap Winny sama sekali tidak menoleh ke arahnya kemudian mengambil handuk memasuki kamar mandi.

Satang dengan kesal kembali ke dapur dan makan sendiri atas perkataan Winny karena orang itu mengatakan bahwa dirinya sudah kenyang.

Winny dengan celana panjang dan kaosnya keluar kamar sambil mengelap rambutnya dengan handuk melihat Satang makan sendiri.

"aku kira kamu makan sama May" Sindir Winny yang justru membuat Satang kesal dan menghentikan aktifitas makannya. Dia berdiri melihat Winny dengan emosinya, kemudian membuka celemek yang masih dipakainya.

"BISA GAK KAMU JANGAN KAYAK GINI?!" bentak Satang dan hal itu yang membuat Winny juga tersulut emosi kemudian melempar kasar handuknya ke sofa.

"AKU UDAH CUKUP SABAR NGADEPIN KAMU DARI TADI LOH PHI! AKU BAHKAN SIAPIN KAMU MAKAN DAN KAMU BILANG KENYANG! SIAPA YANG HASUT KAMU DAN BILANG AKU SUKA MAY HAH?!" lanjut Satang.

"KALO KAMU GAK SUKA, GAK MUNGKIN KAMU NGAJAK DIA KE KANTIN BERDUA" timpal Winny.

"SETIAP KAMU MEETING SAMA CLIENT CEWEK, APA AKU MARAH? NGGAK KAN? KAMU GAK PERCAYA SAMA AKU? KALO KAYAK GINI MENDING DARI AWAL KITA GAK USAH SO SO AN BUAT PERBAIKI HUBUNGAN INI LAGI!" ujar Satang, dia berjalan ke kamar dan membuka lemari untuk mengeluarkan semua bajunya dan tas besar miliknya.

"EMANG BENER KATA ORANG HUBUNGAN YANG DIULANG ITU SIA-SIA CUMA SEMENTARA DAN AKHIRNYA APA? AKHIRNYA HANCUR JUGA KAN" ujar satang sambil memasukkan semua bajunya ke dalam tas.

"KALO KAMU KAYAK GINI TERUS AKU CAPEK, KEPOSESIFAN KAMU ITU BUAT AKU TERSIKSA!" lanjutnya kemudian membawa tasnya dan keluar kamar.

"AKU BELUM SELESAI NGOMONG SATANG!" bentak Winny menarik tangannya.

"TERSERAH APA MAU KAMU, AKU GAK PEDULI! LEPASIN AKU, AKU MAU PERGI!" ujar Satang berusaha melepaskan cekalan tangan Winny.

"AKU CEMBURU! AKU PACAR KAMU DAN AKU BERHAK CEMBURU SATANG!"

"Phi, udah berapa tahun ini? kamu masih gak percaya sama aku? coba kamu pikir, aku gak mungkin balik sama kamu kalo aku gak cinta sama kamu! wajar kamu cemburu tapi gak gini caranya, kamu bisa ngomong baik-baik ke aku tanpa harus ada tuduhan" jelas Satang, Winny terlihat mulai luluh dengan menatap Satang.

"aku minta maaf" ujarnya kemudian menarik tubuh satang dan memeluknya. Satang diam dan air matanya jatuh saat itu juga.

"aku mohon jangan pergi, aku gak bisa hidup tanpa kamu" ujar Winny dengan lirih.

"aku gak akan nuduh kamu lagi, aku cuma cemburu" lanjutnya kemudian Satang satang melepaskan pelukannya.

"aku gak suka sama tuduhan kamu, aku gak suka sama orang selain kamu, aku juga gak mungkin kasih cinta aku gitu aja ke orang lain. Phi... aku cinta sama kamu dan kanu harus percaya itu" ujarnya.

"malam ini kita jernihin pikiran masing-masing aja dulu, kita tinggal masing-masing....

"ngga, aku gak bisa satang" ujar Winny menggelengkan kepalanya memotong ucapannya kemudian menggenggam kedua tangannya tidak membiarkan satang pergi.

"tinggal disini ya, aku mohon.... jangan tinggalin aku malam ini, aku butuh kamu. Aku mohon Satang" ujar Winny, satang menghela nafasnya pelan.

Satang mengelus rambut Winny ketika pria itu tertidur dipangkuannya, dia duduk di sofa dan melihat Winny yang sudah tertidur dengan menggenggam tangannya dengan erat, memastikan bahwa Satang tidak pergi meninggalkannya.

Satang melepaskan genggaman tangannya dengan sangat hati-hati dan mengangkat kepalanya dengan pelan, mengambil bantal untuk Winny. Dia beranjak hendak ke kamar namun Winny dengan cepat menarik tangannya dan membuka matanya.

"aku mau ngambil selimut buat kamu" ujarnya kemudian Winny melepaskan tangannya.

Satang kembali dari kamar dengan selimut ditangannya, Winny menggeser tubuhnya memberikan ruang untuk satang tidur di sampingnya. Pelukan hangat Winny yang memeluk tubuhnya sangat terasa, dia mengelus punggung tangan winny yang berada di perutnya.

"I love you" bisik Winny kemudian Satang membalikkan tubuhnya menghadap pria itu.

Hembusan nafas keduanya terasa, kini wajahnya sangat dekat dan hampir tidak ada jarak. Winny mencium kening kekasihnya dengan lembut sebelum akhirnya dia kembali memejamkan matanya untuk tertidur kembali dengan posisi memeluk tubuh kekasihnya dengan erat.

Satang masih membuka matanya melihat wajah Winny, mata sipit yang indah, hidung mancung dan bibir tipis itu membuatnya semakin jatuh cinta. Dia menggeser tubuhnya dan menenggelamkan kepakanya di dada bidang pria itu. Dia berharap kedepannya menjadi lebih baik lagi, cintanya kepada Winny itu tulus dan jangan sampai ada yang berani meremehkan hal itu.

•~•

My possessive boyfriend | WinnySatangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang