Siang hari yang terik ini membuat satang kepanasan dan membeli ice cream sambil berjalan menuju gedung kuliahnya. Dia diantar oleh supir yang biasa mengantarkan Satang ketika Winny sedang bekerja dan tidak bisa mengantarkan kekasihnya.
Semenjak berpacaran dengan Winny, hidupnya berubah karena dia tidak diizinkan mandiri oleh Winny. Jikalau tidak olehnya, Winny selalu menyuruh orang untuk mengantar jemput kekasihnya dan tidak membiarkan satang membawa mobil sendiri.
"satang" panggil Fourth sambil melambaikan tangan ke arahnya.
Fourth berlari kemudian merangkul satang sampai es krim yang dipegangnya terjatuh membuat Satang sedikit kesal.
"fotttt"teriak satang kemudian Fourth hanya menertawakannya saja.
"gw gak sengaja" ucap Fourth sambil berlari dan membiarkan satang mengejarnya.
'es krim aku jatoh gegara fot' rengek Satang ketika dia berhenti mengejarnya karena telpon dari Winny.
'beli lagi aja'
'gak mau ah males, panas'
"iskrim iki jitih gigiri fit" ledek Fourth di depan satang.
'fot ledekin aku terus'
'sayang, aku meeting dulu ya'
"fit lidikin iki tiris, berani tapi ngadu lo" ledek Fourth lagi.
"lu ngeselin banget anjir fott" teriak satang menyusul Fourth yang sudah berjalan di depannya.
Mata kuliah hari ini cukup padat dan membuat Satang dan Fourth tidak cukup waktu untuk istirahat, kini mereka sangat kelaparan pada jam terakhir karena hari sudah mulai gelap namun dosen di depan sana masih asik menjelaskan materi.
"gw laper" bisik satang kepada Fourth yang berada tepat disampingnya.
"apalagi gw anjir" jawab Fourth.
"abis ini kita makan bakso, gw yang bayar" tawar satang kemudian Fourth menatapnya.
"gw ada janji sama gem, wlee" ucap Fourth kemudian menjulurkan lidahnya meledek satang.
Akhirnya mata kuliah hari ini sudah selesai membuat satang dan Fourth lega bisa keluar kelas walaupun hari sudah mulai gelap.
Satang berjalan gontai dengan kemeja dan rambut yang sudah acak-acakan sambil menenteng tas kuliahnya.
"noh pacar lo noh dah nungguin" ucap Fourth kemudian satang melihat ke arah yang ditunjukkan Fourth.
Namun ketika perutnya lapar begini satang tidak semangat sama sekali walaupun winny terlihat dihadapannya dengan senyuman yang merekah menatapnya.
"dih tumben, biasanya semangat" sindir Fourth.
"satang kenapa fot?" tanya Winny ketika satang langsung masuk ke dalam mobil.
"dia kelaparan phi, kasih dia makan yang banyak biar mood nya balik" ujar Fourth kemudian winny mengangguk.
"kamu mau bareng sama kita?" tanya Winny.
"oh ngga phi, aku nunggu Gem" tolak Fourth.
"sayang ayo ihh lama banget" rengek satang membuka jendela mobil.
"dih manja banget lo" ucap Fourth
"apa lo? diem aja deh" timpal satang kemudian menutup kembali kaca mobilnya.
"Fourth" panggil seorang pria yang berjalan mendekat ke arahnya.
"saya duluan ya, Fourth Gem" pamit winny kemudian pergi meninggalkan mereka.
"aku laper" ucap Satang setelah Winny masuk ke dalam mobil.
"kamu mau makan apa hm?" tanya Winny sambil memakaikan sabuk pengaman kekasihnya.
"bakso, tadi aku ngajakin fot katanya mau makan sama gem padahal mau aku traktir" jelas Satang dengan nada lucunya membuat winny tersenyum dan mengacak rambutnya.
"oke, ayo kita pergi"
Winny melajukan mobilnya dan menepikan mobilnya di pinggir jalan untuk singgah terlebih dahulu karena satang menginginkan bakso favoritnya.
"pelan pelan sayang makannya" ucap Winny sambil membersihkan sudut bibir satang.
"gak bisa sayang aku laper banget" ucap satang dengan mulutnya yang penuh dengan bakso.
"sayang..." panggil satang memegang tangan winny yang masih memakan baksonya.
"boleh pesen 1 porsi lagi gak?" tanya satang membuat winny gemas dan tersenyum melihatnya.
"boleh sayang...." jawab winny dengan lenbut kemudian satang beranjak lalu memesan 1 porsi bakso lagi dengan girang.
Setelah Winny meminum air putihnya, dia memperhatikan satang yang tengah makan.
"kamu mau lagi?" tanya satang sambil menyodorkan 1 bakso kecil yang ditusuk dengan garpu.
"aku kenyang, kamu makan aja" tolak winny kemudian satang langsung memakannya.
Akhirnya mereka kembali ke rumah dengan perut yang sudah terisi. Satang langsung merebahkan tubuhnya di sofa sedangkan winny baru memasuki rumah dengan menenteng jas dan dua tas miliknya dan milik satang.
"sayang aku kenyang banget" ujar satang yang tengah merebahkan tubuhnya dan sedikit melonggarkan ikat pinggang yang melingkar tersebut.
"sayang ayo mandi dulu" ajak Winny namun satang menggelengkan kepalanya.
"bareng sama aku" lanjutnya.
"gak mau, kalo bareng kamu suka lama" timpal satang kemudian tanpa basa basi Winny langsung mengangkat tubuh kekasihnya dan masuk ke dalam kamar mandi.
"gak akan lama" ujar Winny yang sudah menurunkan satang dan merebahkan tubuh kekasihnya itu di bathtub.
winny menyenderkan tubuh satang di dadanya setelah menggosong tubuh kekasihnya tersebut. Satang dengan nyaman memejamkan matanya dengan tangan winny yang terus mengusap lembut dadanya.
"mau disini atau di kamar?" bisik winny tepat di telinga satang membuat pria kecil itu membuka matanya kaget.
"gak mau dua-duanya"
"disini aja ya, biar bisa langsung mandi" bujuk Winny.
Belum juga Satang memberi jawaban namun tangan winny sudah lincah dengan mengangkat sedikit tubuh kekasihnya sehingga dirinya bisa masuk ke dalam kenikmatan yang sudah sangat ia inginkan.
"sa...sayanghhh"
"hmm... apa sayangku" jawab winny kemudian satang merebahkan punggungnya di dada winny sambil menautkan bibirnya.
Setelah selesai, mereka dengan cepat menyelesaikan aktifitas mandinya kemudian keluar kamar mandi dengan posisi winny yang menggendong satang dari depan sambil belum berhenti mencium bibirnya. Winny langsung menarik selimut dengan ciuman yang masih berlangsung tersebut.
"aku belum pake baju" ucap satang sedikit mendorong tubuh Winny.
"gak perlu sayang" ujar Winny kemudian kembali mencium bibirnya.
•~•
KAMU SEDANG MEMBACA
My possessive boyfriend | WinnySatang
FanfictionSeorang Satang Khitthiphop, mahasiswa teknik tahun kedua yang ceria dan lucu tetapi harus memiliki pacar seorang Winny Thanawin yang merupakan CEO dari perusahaan besar yang terkenal sangat cuek dan posesif terhadapnya. Kenakalan Satang membuat Winn...