Satang membuka matanya karena sinar matahari pagi yang cerah itu menyinari kamar, dia meraba kasur sekelilingnya bahwa Winny sama sekali tidak ada disana. Satang kemudian memakai celana pendeknya dan kemeja yang semalam Winny lepaskan.
Winny terlihat tengah meminum kopi bersama dengan Joong di kursi yang berada di balkon. Joong menyenggol lengan temannya ketika menyadari Satang tengah menuangkan air ke dalam gelas.
"gw balik dulu ye" ujar Joong yang mengerti dan tidak ingin menganggu aktifitas pagi keduanya.
Winny berjalan kembali setelah mengantarkan Joong ke depan pintu kemudian duduk di samping Satang yang tengah menonton tv.
"pacar ku baru bangun?" tanya Winny sambil memeluk Satang namun respon pria itu membuat Winny bingung.
Satang benar-benar tidak memperdulikannya bahkan dia menepis tangannya yang tengah memeluk satang.
"kok gitu? aku belum peluk kamu hari ini" lanjut Winny namun Satang mendorong tubuhnya.
"kamu kenapa hm?" tanya Winny lagi berusaha mengajak ngobrol kekasihnya.
"pikir sendiri" ketusnya membuat Winny semakin bingung.
"perasaan aku gak nakal" ujar Winny.
"iya kah?" tanya Satang tanpa melihatnya sedikitpun.
"jangan cuekin aku dong" bujuk Winny namun Satang benar-benar mendiamkannya. Winny menyenderkan kepalanya di pundak kekasihnya namun Satang langsung menepisnya.
"yaudah kalo kamu gak mau diganggu dulu aku diem" sambung Winny.
"terserah" ujar Satang.
Sungguh, pagi hari yang cerah ini sudah membuat dirinya bingung karena sikap Satang yang tiba-tiba saja marah kepadanya.
"sayang kan aku gak tau salah aku apa kalo kamu gak bilang" ujar Winny
"terus kapan pekanya kalo harus selalu aku yang bilang? pikir sendiri lah" timpal Satang.
Waktu berjalan sangat cepat dan sepanjang hari ini keduanya sama-sama diam karena Winny belum bisa menemukan apa kesalahannya namun di sisi lain Satang menggerutu di kamar karena Winny sangat tidak peka.
Pintu kamar terbuka membuat Winny langsung menghampiri satang yang keluar dari sana.
"sayang... ngobrol dulu sebentar ya sama aku" pinta Winny kemudian menarik tangan Satang berdiri di balkon sambil melihat pemandangan kota siang itu.
"coba bilang salahnya aku dimana?" tanya Winny kemudian Satang menoleh ke arahnya.
"satu, kamu gak ada di samping aku pas aku bangun. Dua, kamu gak cium aku tadi pagi. Tiga, kamu gak pegang tangan aku selama kita tidur. Kamu mau enaknya aja" ujar Satang merajuk namun hal itu justru membuat Winny tersenyum karena hal sekonyol itu membuat Satang mendiamkannya.
"ngetawain aku?" sinis Satang menyilangkan tangan di dadanya.
"sayang... masa cuma gara-gara itu doang kamu marah"
"apa? kamu bilang cuma? terserah lah males banget sama kamu" ujar Satang berjalan menjauhi Winny namun dia berbalik melihat Winny yang diam mematung sambil menatapnya.
"kenapa masih diem disitu?" tanya Satang, Winny mengernyitkan kening bingung.
"bujuk aku ihh" rengek Satang kemudian berjalan kesal dan duduk di sofa sambil menyilangkan tangannya dengan bibir manyunnya.
Winny menghela nafas dan menggelengkan kepala tersenyum kemudian berjalan menghampiri satang dengan duduk di sampingnya. Satang berdiri hendak pergi tetapi Winny dengan cepat menarik tangannya sehingga satang terduduk tepat di pangkuan Winny.
KAMU SEDANG MEMBACA
My possessive boyfriend | WinnySatang
FanficSeorang Satang Khitthiphop, mahasiswa teknik tahun kedua yang ceria dan lucu tetapi harus memiliki pacar seorang Winny Thanawin yang merupakan CEO dari perusahaan besar yang terkenal sangat cuek dan posesif terhadapnya. Kenakalan Satang membuat Winn...