"Cedric!!!" Teriak Adel sembari membawa sekeranjang sandwich untuk makan siangnya. Karena hari ini hari libur jadi dia memutuskan untuk segera melancarkan aksinya.
Cedric yang tadinya sedang membersihkan rerumputan di kebun menoleh dan segera berdiri menatap Adel yang dengan heboh melambaikan tangan kearahnya.
"Ayo makan siang dulu! Adel baru aja bikin sandwich loh!"
Melihat Adel yang sudah duduk diatas tikar Cedric meletakkan cangkulnya dan berjalan menghampiri Adel. Sebelum bergabung bersama Adel, Cedric terlebih dulu mencuci kedua tangannya. Dia kira Adel akan bersikap canggung namun siapa sangka gadis itu malah membuahkan Sandwich untuknya.
"Karena rumah sepi jadinya Adel bisa masuk ke dapur dan bikin sandwich buat kita berdua. Semoga kamu suka ya"
Adel menyerahkan satu potong sandwich pada Cedric. Pria itu mengangguk dan menerima sandwich yang Adel berikan padanya. Adel tersenyum senang, dia sebenarnya masih agak canggung berhadapan dengan Cedric mengingat kejadian di rumah hantu yang ia dan Cedric alami.
Adel menggigit sandwichnya sendiri sembari memperhatikan Cedric yang dengan lahap tengah memakan sandwich. Adel menjilat sudut bibirnya, jika dia tidak dalam tubuh Adel yang terkenal polo, blak-blakan dan imagenya sangat sopan maka dia hanya perlu langsung meniduri Cedric namun lain halnya dengan posisi Adel sekarang.
Jadi, Adel sudah memutuskan untuk menembak pria ini tepat di dadanya. Ya, walaupun mungkin ini bisa di bilang terlalu dini, namun mengingat Adel yang masih polos dan blak-blakan justru usahanya kali ini akan terlihat normal-normal saja.
"Cedric mau gak jadi pacarnya Adel?" Tanya Adel.
"Uhukk" Cedric yang tadinya tengah menikmati Sandwich langsung terbatuk-batuk.
Adel segera menuangkan jus dan memberikannya pada Cedric, apa semengejutkan itu ucapannya barusan? Adel menelan sandwichnya sendiri lalu kembali membuka suara.
"S-soalnya kalau Adel baca di novel-novel, perempuan dan laki-laki yang udah ciuman berarti mereka udah pacaran... Tapi karena kita belum pacaran tapi udah ciuman dulu jadi Adel ngajak Cedric pacaran sekarang" jelas Adel, dia langsung tersenyum lebar sembari menahan diri untuk tidak menampar wajahnya sendiri.
Melihat Cedric yang hanya diam menatap kearah Adel, gadis itu kemudian melunturkan senyumannya dan menunduk.
"Atau Cedric udah punya pacar di luar sana?" Cicit Adel.
Adel melihat Cedric langsung mendekat dan menarik pelan tangannya. Pria itu menggeleng sebagai jawabannya lalu Cedric mengangguk.
"Jadi, Cedric mau kan jadi pacarnya Adel?" Tanya Adel dan ketika Cedric mengangguk Adel langsung memeluk pria itu.
Akhirnya!!!!!! Ahahahahahaha, dia sangat malu sekarang pada dirinya sendiri. Adel mengigit bibirnya, jika bukan untuk menundukkan pria ini maka dia tidak akan melakukan trik membosankan dan menjijikan seperti ini. Tolong ingat ini hanyalah akting saja ya teman-teman.
Setelah Adel mengajaknya untuk berpacaran, Cedric tidak habis pikir dengan gadis itu yang tiba-tiba ada di kamarnya saat dia akan tertidur. Beberapa saat yang lalu saat dia hendak merebahkan diri setelah cukup lama tersenyum puas di depan cermin mengingat dia sudah official dengan Adel suara ketukan pintu terdengar. Awalnya Cedric pikir yang mengetuk pintu adalah Arlo namun siapa sangka malah muncul Adel dengan baju tidurnya dan tengah memeluk guling di tangan kirinya.
"Makasih ya Cedric, sebenernya di rumah Adel takut tidur sendirian karena orang-orang sibuk di rumah sakit ngurusin Abang Evan sama Ayah yang udah bangun. Adel tadinya mau minta temenin bi Siti tapi setelah Adel inget sekarang Adel punya pacar jadi Adel mau tidur sama Cedric aja" cerocos Adel di depan Cedric yang tengah berbaring menatapnya.
"Iya" ucap Cedric tanpa suara, dia tersenyum dan mengusap pipi Adel.
Adel bergerak akan bisa lebih dekat dengan Cedric, ingat dia harus perlahan-lahan untuk bisa menggoda pria ini. Jika dia menjadi dirinya sendiri dia sudah memakai lingerie dan menggoda Cedric dengan tubuh Adel yang lumayan montok dan berisi. Namun kembali ke kenyataan bahwa Adel itu terbilang polos dan lugu maka dia hanya bisa mengandalkan novel romansa 21+ yang pernah Adel beli.
Adel maju kedepan lalu mencium pipi Cedric,
"Selamat tidur pacar gantengnya Adel" bisik Adel sebelum dia menunduk dada Cedric dan mendengarkan detak jantung Cedric yang berdetak dengan kencang. Ternyata psikopat bisa salting juga teman-teman....Tatapan Adel turun ke arah selangkangan Cedric, inilah saatnya kawan! Adel memajukan sebelah kakinya kedepan sampai dia menyentuh paha Cedric. Dan ketika dia menyenggol sesuatu yang merupakan targetnya dia bisa merasakan tubuh Cedric menegang sejenak sebelum Cedric memeluknya dengan erat.
Apa tidak mempan?! Adel menyerngit, oke maka dari itu langkah selanjutnya akan dia lakukan.
"Cedric" panggil Adel dengan sangat pelan.
Adel mendongak dan melihat Cedric yang tadinya tengah menutup mata menunduk menatapnya. Cedric menatap Adel menunggu gadis itu kembali bersuara.
"Adel gak bisa tidur deh, apa karena Adel sekarang tidur di kamarnya Cedric ya?" Tanya Adel dan Cedric hanya diam menatap Adel yang sekarang menghela nafas.
"Kalau kecil biasanya Adel di puk-puk biar tidur, kamu tau kan? Hmm... Cedric mau gak puk-puk Adel?" Tanya Adel.
Belum sempat Cedric menjawab Adel sudah menarik tangan Cedric dan menaruhnya diatas bokongnya. Adel lalu kembali menubruk dada Cedric dan menunggu pria itu mulai menepuk-nepuk bokongnya.
Ohooo dia memakai celana dalam yang sangat tipis hari ini.... Jadi Cedric pasti bisa langsung merasakan kulitnya mengingat piyama tidurnya juga cukup tipis.
Cedric mulai menepuk Adel dengan pelan, dia terlihat menahan nafasnya sendiri sebelum menghela nafas panjang dan mencoba untuk memejamkan mata. Namun belum sempat kedua matanya terpejam Adel kembali bersuara.
"Shhhh panas banget, Adel gak bisa tidur deh"
Adel langsung duduk dan mengusap keringat yang menetes di pelipisnya serta membuka dua kancing atas piyamanya. Adel mengibaskan tangannya di depan lehernya sendiri, dia lalu melirik Cedric yang perlahan berdiri untuk menyalakan kipas. Saat pria itu menurunkan selimut dan bangkit dari kasur Adel langsung terdiam.
Ctak
Cedric menyalakan kipas anginnya, dia kemudian mengarahkannya pada Adel dan berbalik lalu kembali naik keatas kasur dan berbaring. Cedric mengulurkan kedua tangannya pada Adel agar Adel kembali tertidur di sisinya.
"Ah iya makasih sekarang udah gak panas lagi" ucap Adel, di perlahan merebahkan dirinya di atas lengan Cedric sembari melirik ke arah selangkangan Cedric.
Sekarang otak dan hati nurani Adel tengah bertarung. Dia tidak mengira kalau milik Cedric sebesar dan sepanjang itu!!!!!!!!
AAAAAAAAAAAAA
BAGAIMANA ITU AKAN MUAT MASUK KEDALAM DIRINYA YANG DIMANA ADEL MASIH TERSEGEL SEPERTI INI!
Adel menelan ludahnya sendiri, Cedric bahkan tidak memakai kembali selimutnya! Apa dia memang berusaha untuk pamer dan menakut-nakutinya sekarang hah!
Cedric sendiri menaikkan sebelah alisnya melihat Adel yang sedari tadi tertuju pada juniornya yang memang mengeras karena ulah Adel sendiri. Cedric tersenyum tipis, bagaimana nona? Masih mau menggodanya lagi?
.
.
.
.
.Siapa yang nunggu adegan ninaninu nih dari Adel...
Jangan lupa tinggalin jejak kalian berupa like 🫶🏻
See you ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN OF TRANSMIGRATIONS
FantasyUPDATE SETIAP HARI RABU & SABTU PUKUL 18.30 WIB Kisah menyegarkan seorang gadis cantik, pemberani dan pintar bersama peri yang akan memandunya di setiap cerita. Mereka berdua akan bersama-sama menyelesaikan setiap misi di novel yang mereka masuki. ...