Adel menatap layar sistem yang menampilkan misi sampingan selain misi utama. Yaitu menguak sosok Seraphina yang tak lain adalah ibu kandung Adel.
Adel berdecak kesal, karena dia tidak bisa menolak misi ini. Adel menatap Clara di sebrang yang tengah bermain bersama beberapa kelinci. Sedangkan dia sendiri tengah duduk di ayunan dibawah pohon besar di halaman rumah.
Pohon yang sama saat pertama kali Adel masuk kedalam novel kali ini. Adel mengayunkan dirinya sendiri, Seraphina.... Ibu Adel dan Clara, istri keempat Lucius. Bukankah sudah sangat jelas? Tapi kenapa dia perlu mencari latar belakang Seraphina?!!
Adel menghela nafas, matahari sudah condong ke barat dan Adel melihat ada beberapa anak lain yang baru saja pulang menaiki mobil. Adel menunduk menatap kedua kakinya sendiri, dia malas sekali...
Swoshhhhhhh
"Adel..."
Adel langsung mendongak dan menatap Clara yang berdiri di depannya dengan wajah terkejut. Astaga! Gadis ini selalu saja membuatnya hampir jantungan setiap hari.
"Iya? Ada apa kak?" Tanya Adel sembari mencoba tersenyum walaupun jantungnya masih berdetak dengan sangat kencang.
"Apa yang sedang Adel pikirkan?" Tanya Clara. Perlahan tangannya terangkat lalu mengusap kepala Adel.
"Sebenarnya... Adel tengah memikirkan ibu, melihat Kak Bella dan Madam Maggie..." Jawab Adel sembari melihat respon Clara yang masih mengusap kepalanya.
"Ibu sangat menyayangi Adel," ucap Clara lalu dia tersenyum dan menepuk puncak kepala Adel. "Jadi jangan sedih! Ibu sangat menyayangi anak-anaknya."
"Benar.... Tapi aku ingin melihat wajah ibu, jadi ayo kita pergi melihat wajah ibu," ajak Adel. Adel berdiri lalu menarik pelan tangan Clara yang terdiam di depannya.
"Kita akan pergi ke mana?" Tanya Clara sembari mengikuti langkah Adel, dia sesekali menatap kebelakang dengan ekspresi yang kebingungan.
"Tentu ke rumah ibu kita." Jawab Adel.
Clara berbalik dia terdiam mendengar ucapan Adel. Kerumah? Bukankah arahnya... Clara kemudian melihat sebuah bangunan yang tidak asing lalu menetralkan ekspresinya.
"Adel, kita tidak boleh datang kesini." Clara menarik Adel mencoba menghentikan langkah gadis itu namun Adel menggeleng.
"Tidak papa, setelah kita mengambil satu foto ibu kita akan segera kembali..." Jawab Adel yang menghiraukan wajah ketakutan Clara.
Krieeettttttt
Adel membuka pintu yang berukir dan cukup tinggi. Setelah pintu terbuka dia bisa melihat isi di dalam ruangan yang terdapat banyak perabotan seperti ruang tamu pada umumnya namun tertutup kain putih.
"Adel... Ayo kita pergi dari sini, jangan kemari." Clara kembali menarik Adel, namun Adel menggeleng.
"Sebentar saja kak, kita ke lantai atas dan mengambil foto ibu setelah itu kita kembali ya... Aku sangat merindukan ibu, ayolah kakak... Adel mohon..." Adel menatap Clara dengan wajah memohon mencoba membuat Clara melepaskan tangannya dan membiarkan Adel masuk kedalam rumah tersebut.
"Adel sangat merindukan ibu?" Tanya Clara dan Adel mengangguk, Clara nampak menatap wajah Adel agak lama sebelum dia melonggarkan cengkramannya.
"Sebentar saja, jangan terlalu lama." Kata Clara pada akhirnya.
Adel melebarkan senyumannya, dia mengangguk dan berbalik segera berjalan meninggalkan Clara yang menatap sekitar dengan wajah ketakutan. Clara kemudian mengikuti Adel sembari memeluk boneka di pelukannya dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN OF TRANSMIGRATIONS
FantasiaUPDATE SETIAP HARI RABU & SABTU PUKUL 18.30 WIB Kisah menyegarkan seorang gadis cantik, pemberani dan pintar bersama peri yang akan memandunya di setiap cerita. Mereka berdua akan bersama-sama menyelesaikan setiap misi di novel yang mereka masuki. ...