29 : Tuduhan Haruto

162 27 0
                                    

POV Author:

***

Sesampainya di kantor sekolah, nampak semua murid-murid yang sudah ramai berkumpul di sana. Pintu kantor terbuka dengan banyaknya murid-murid yang berdiri mau di dalam atau pun di luar kantor sementara Pak Polisi yang datang ke sekolah, dan juga beberapa guru lainnya nampak berbincang.

Jennie, Lisa, Rose, Taehyung, dan Jungkook melewati banyaknya murid-murid yang nampak bergeser sedikit memberikan mereka jalan untuk mereka masuk ke kantor.

" Permisi, ada apa ya Pak?" Tanya Jennie pada salah satu Pak Polisi yang nampak seperti pimpinan di sana.

" Apakah benar Anda pemilik sekolah ini?" Tanya Pak Polisi itu dengan nada tegas namun juga tenang.

Jennie terkejut, begitu pun Lisa, Rose, Jungkook, Taehyung, dan juga para murid lainnya yang nampak juga terkejut dan mulai berbisik. Para guru-guru juga nampaknya terkejut, sementara Bu Yoohyeon yang berdiri juga tak kalah terkejut dan menatap pada Jennie dengan serius kini.

" Dia memang pemilik sekolah ini Pak, dia juga yang sudah memecat Ayahku dari jabatan Kepala Sekolah." Ucap Haruto menunjuk Jennie.

Jennie membeo menatap Haruto yang menunjuknya tanpa berpikir.

" Apa ada bukti jika anda adalah pemilik dari sekolah ini seperti yang di katakan oleh Watanabe Haruto?" Pak Polisi itu kembali bertanya, dan kini dengan pertanyaan yang lebih intens.

Jennie nampak bimbang, apakah dia harus mengatakan yang sebenarnya atau tidak sekarang. Rasanya tak enak saat di tatap oleh semua orang yang sepertinya lebih ke menghakiminya.

" Pak, bisakah kalian berbincang ke tempat yang lebih privat?" Tanya Lisa.

" Untuk apa? Gadis itu datang ke sekolah tiba-tiba dan merusak karir ayahku dengan tuduhan-tuduhan palsu yang di buatnya. Ayahku baru di pecat olehnya kemarin tanpa alasan yang jelas, dan besoknya terjadi kasus pembunuhan lebih tepatnya pagi ini di kantin. Aku berani bersumpah Pak, jika kemarin waktu Bell pulang berbunyi, mereka berlima masih ada di dalam sekolah. Selain aku kemarin tak ada mulai di dalam kelas kecuali mereka berlima yang nampak sedang membicarakan sesuatu, aku tak memperhatikannya Pak karena terburu-buru untuk pulang agar dapat melihat kondisi Ayahku yang terkena serangan jantung karena ulah gadis ini." Dengan marah Haruto terus menuduh Jennie yang nampak shock dengan apa yang baru saja di katakannya, serangan jantung?

" Kau tak tahu apa-apa, kami punya bukti jelas yang mengatakan jika Jennie memecat ayahmu dengan sebuah alasan. Jangan sampai kami memenjarakanmu karena tuduhan palsu ini." Tegas Taehyung.

" Huh! Aku tak peduli mau masuk penjara atau pun tidak, yang jelas Ayahku terkena serangan jantung, dan masuk rumah sakit karena ulah gadis ini, KARNA ULAHMU!" Bentak Haruto dengan sangat marah.

" Jangan membentak!" Gertak Lisa dengan tatapan tajamnya.

" Pak, aku tahu jika gadis ini, yang bernama Jennie Kim berasal dari keluarga orang kaya, dia anak dari Konglomerat nomor satu Asia. Tapi jangan sampai karena fakta itu kalian sampai tutup mata dan menerima uang suapan untuk membiarkan kesalahan gadis ini." Ucap Haruto yang terus-menerus menyerang.

Pak Polisi, yang bernama Tuan Robert nampak terdiam karena lebih memperhatikan apa yang murid-murid di depannya ini debatkan.

" Keluarga terhormat seperti kami tak mungkin melakukan hal yang tidak seterhormat itu. Camkan." Dingin Lisa dengan sebelah alisnya yang naik.

" Kalian bisa saja melakukannya karena kalian tahu jika keluarga kalian akan menutupi kesalahan kalian dengan uang suapan agar nama terhormat keluarga kalian tidak tercemar. Begitu Kan?" Haruto dengan nada tinggi, biar saja semua orang mendengarkan apa yang dikatakannya.

" Kau sudah benar-benar kurang ajar. Apa karena ini ada perkara sakit hati? Bisa saja kau yang membunuhnya." Tuduh Jungkook yang sukses memutar balikkan fakta saat ini.

Semua opini murid-murid yang nampak serius menonton dan juga para guru kini berubah pikiran karena bisa saja memang Haruto.

Haruto pun terdiam beberapa saat karena merasa jika tatapan semua orang tertuju padanya, " Ayahku masuk rumah sakit karna serangan jantung, bukannya ke rumah sakit, menurutmu aku malah membunuh seorang gadis di kantin? Bodoh sekali jika kau berpikir seperti itu."

" Kau yang bodoh. Kau tak punya alasan jelas untuk menuduh Jennie." Balas Jungkook yang mulai emosi dengan cepat.

" Maaf, Pak. Bisakah saya mengatakan sesuatu." Rose mengangkat sebelah tangannya membuat perhatian semua orang kini tertuju padanya.

" Silahkan... Detektif Dami, tolong." Ucap Tuan Robert pada seorang wanita dengan rambut pendek dan juga kacamatanya, catatan kecil yang ada di tangannya juga pulpen, wanita itu nampak maju beberapa langkah.

Detektif Dami adalah seorang profesional yang sering di tunjuk polisi agar menyelesaikan suatu kasus.

" Semuanya harap diam selama dia bercerita, silahkan..." Ucap Detektif Dami mempersilahkan agar Rose mulai menceritakan apa yang ingin di katakannya saat ini.

" Aku, dan empat temanku memang pulang sekolah paling terakhir untuk memutuskan apa yang akan kami lakukan karna aku yang baru saja masuk ke dalam anggota mereka, kami memang baru berteman. Ada sebuah rumah tidak jauh dari sekolah ini dan di sanalah temanku tinggal, kami memanggang steak di Roopftoop lalu saat kami turun ke bawah setelah selesai memanggang dan makan, ruang tamu paling bawah sudah berantakan... Handphone Jennie menghilang, dan Taehyung mencari tahu lokasi handphone Jennie yang berada di kantin sekolah. Lisa, dan Taehyung memutuskan untuk mengambil handphone itu di kantin sekolah, lalu mereka bercerita jika ada seorang pria berpakaian seluruhnya hitam, Lisa, dan Taehyung sudah mengejarnya namun mereka tak mendapatkannya. Jadi aku curiga jika pembunuhan ini berkaitan dengan seseorang berpakaian serba hitam itu." Cerita panjang Rose.

" Lisa, dan Taehyung?" Detektif Dami bertanya lalu melihat sekeliling untuk mencari siapa itu, Lisa, dan Taehyung. Tentu Taehyung yang mendengarkan namanya sudah di sebut langsung saja maju ke depan. Dia juga berpikiran sama dengan Rose.

" Saat mengambil handphone Jennie di kantin, aku dapat mencium aroma bangkai tapi tak tahu jika itu nyatanya adalah mayat seseorang. Dan, orang misterius berpakaian serba hitam yang di katakan Rose itu, aku dan Lisa memang mengejarnya namun tak dapat. Lalu kami memutuskan untuk pulang ke rumah setelah mengambil handphone itu." Taehyung yang melengkapkan keseluruhan cerita.

" Di sini ada yang janggal, tapi apa..." Ucap Detektif Dami berpikir sembari memainkan pulpen di tangannya.

" Memang akan terdengar janggal jika cerita itu pada dasarnya hanya sebuah bual." Ucap Haruto yang jelas membuat Taehyung, Jungkook, Lisa, Jennie, dan Rose menatap pada dirinya dengan bingung.

" Oh ya, anda punya sesuatu hal yang lebih jelas untuk di katakan kecuali menuduh seseorang?" Tanya Lisa yang nampaknya sudah muak.

Haruto pun diam.

" Aku tak akan mengatakan apapun tapi aku rasa orang yang kalian kejar kemarin adalah orang yang membunuhnya." Ucap Jennie dengan sangat yakin membuat perhatian semua orang tertuju padanya.

Konglomerat, JenlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang