Bell pulang pun berbunyi:
______
" Baiklah, anak-anak kita akhiri perjumpaan kita hari ini. Buat yang tidak selesai nilai kalian tidak akan bertambah di ujian akhir semester, terima kasih." Ucap Bu Yoohyeon sembari membawa 7 buku tulis yang ada di pelukan lengannya.
Bu Yoohyeon pun keluar, dan tak lama semua murid pun keluar dari dalam kelas untuk pulang.
" Jennie, aku duluan ya." Pamit Rose yang berlangkah duluan.
" Hati-hati." Balasku.
" Tentu."
" Eh, teman kamu namanya siapa?" Tanya Jungkook mendekat bersama Taehyung ke kursiku dan juga Lisa.
" Namanya Rose. Eh btw, dia udah ada kekasih, jangan coba-coba." Ancamku sembari menunjuk wajah Jungkook dengan jari telunjuk.
" Hillih." Ucap Jungkook mengolok sembari menurunkan jariku.
" Hari ini kita pulang ke Markas ya." Ujar Taehyung tiba-tiba.
" Markas?"
" Aku, dan Jungkook kemarin mencari rumah kosong buat di jadiin tempat tinggal selama di sini. Dan lagipula, kita gak pulang dalam waktu dekatkan?" Tanya Taehyung lagi, btw... Taehyung memakai kacamata karna matanya yang minus.
" Oh, jinjja.."
" Jinjja... Jinjja... Jinchuriki, kame-kame ha...!!" Teriak Jungkook dengan gaya kame-kame-ha nya kamu bertiga pun sama-sama tertawa karna aksi konyolnya. Namanya juga anak gamers, dan seorang wibu.
" Lisa..."
" Paan?" Balas judes Jungkook saat Woonyoung menyapa dengan kedua teman anteknya.
" Siapa? Gak kenal? Orang sapa Lisa juga." Ucap Woonyoung dengan wajah jijiknya bersama dua anteknya.
Aku pun terdiam lalu menatap Woonyoung yang nampak berjalan ke sebelah Lisa yang menatapnya datar.
" Mau makan ramen malam ini? Berdua?" Ajak Woonyoung.
" APA..?!" Teriakku tiba-tiba. Karena merasa tidak terima. Mengajak makan ramen, bukankah itu artinya..... Beraninya!!!!
Mereka semua pun terkejut. Tak terkecuali dengan wajah dramatis yang di layangkan Woonyoung, Taehyung, dan dua anteknya.
" Hati-hati, dalam urban legend yang di ceritakan turun temurun di kampung halaman kami--"
" Kalian orang kampung?" Potong Woonyoung sembari menunjuk Jungkook lalu menatap kami berempat secara bergantian.
Kami berempat pun mengedip-ngedipkan mata lalu saling menatap satu sama lain, dan setelahnya mengangguk secara bersamaan.
" Ha... Ha.. Ha.." Woonyoung tertawa dengan nada paksa.
" Mwo?" Tanya Lisa dengan tatapan tajam pada Woonyoung yang masih saja memeluk lengannya.
" Tidak, sayang. Aku hanya--"
" APA...?!" Teriakku dengan penuh amarah lagi saat Woonyoung memanggil Lisa dengan panggil, sayang. Amarahku dengan cepat memuncak, aku dapat merasakannya, perasaan ingin membunuh ini...!!
Mereka semua langsung menutup kedua telinga mereka saat merasakan guncangan yang hebat saat mendengar teriakan amarahku.
Aku pun menggeram dengan mata tajam seolah siap memangsa Woonyoung.
" Dalam urband legend yang di ceritakan turun temurun di kampung kami. Jika wajah Jennie sudah memerah, dan dia sudah menggeram seperti ini, itu artinya dia sedang kerasukan." Ucap Jungkook dengan nada bisik di akhir kalimat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Konglomerat, Jenlisa
HumorGenre: Comedy, Romansa, Misteri. Deskripsi: Jennie Kim, anak dari Konglomerat nomor satu Asia. Menjadi orang kaya tidak membuat Jennie Kim menjadi sombong namun malah berbeda, dia ingin hidup mandiri, belajar seperti mandirinya kedua orang tuanya ya...