Keesokan paginya....
***
Di ruang meja makan nampak Jennie yang memakan sarapannya acuh tak acuh dengan ayahnya yang duduk di kursi tengah meja makan. Jennie mengambil jarak tempat duduk sekitar 5 kursi dari tempat duduk ayahnya yang hanya membiarkannya saja tanpa mengatakan apapun.
" Saya sudah selesai." Ucap Jennie dengan nada formal. Karena biasanya saat berbicara dengan orang tuanya, Jennie akan menggunakan nama.
" Jennie, tak sopan berbicara seperti itu kepada Papamu. Jangan berbicara seperti itu lagi." Kim Joong Hun mengingatkan putri semata wayangnya.
Jennie pun menatap ayahnya dengan wajah datar, " Jika bukan Lisa yang melakukan penarikan uang itu, dan juga melakukan apa yang di katakan oleh berita itu, maka Papa harus tetap mau menerima perjodohan kami."
" Jika bukan dia, Jennie. Papa akan merestui hubunganmu dengan dia. Tapi Jangan berharap jika Papa akan membantu menyuntikkan dana dalam usahamu jika terjadi sesuatu. Minta tunanganmu itu untuk membantumu." Ucap Kim Joong Hun.
" Apa yang membuat Papa menjadi seperti ini? Papa bukanlah orang yang seperti ini? Papa bukan orang yang Jennie kenal." Protes Jennie.
" Papa sudah mendengar jelas dari seorang yang dekat dengan Papa jika Limario, dan istrinya sangat menginginkan perjodohan ini untuk menyatukan dua perusahaan besar agar di kuasai oleh anaknya, Lalisa. Limario ingin menyatukan perusahaan Papa, dan juga perusahaan miliknya. Papa tidak dapat menerima hal itu." Ucap Kim Joong Hun menatap wajah anaknya dengan telapak tangan kiri yang mengelus punggung tangan kanannya.
" Apa ada buktinya, Pa? Jika Papa Lim ingin melakukan hal itu?" Tanya Jennie langsung saja.
Kim Joong Hun pun terdiam sejenak karena pertanyaan itu, " Di dalam bisnis kita tidak dapat mempercayai siapapun, Jennie. Jadi Papa harap kau juga melakukan hal yang sama. Papa tidak ingin kau bergantung dengan siapapun terutama tunanganmu itu."
Jennie yang mendengarkan itu pun tersenyum kecewa dan menggelengkan kepalanya, " Jennie kurang mandiri seperti apalagi. Papa, dan Mama bercerai saat usia Jennie 6 tahun, Jennie terbiasa makan di meja makan ini sendirian tanpa di temani oleh kalian berdua. Saat ada penerimaan raport, Papa selalu tak pernah ada di sana, selalu Asisten Dahyun, dan Mama yang mengambilkan raport Jennie. Jennie tak paham, Jennie bahkan tak mendapatkan kasih sayang apapun kecuali uang dari Papa--"
" Jennie Kim, jaga ucapanmu!" Tegas Kim Joong Hun dengan marah.
" Maaf jika itu membuat Papa marah, Jennie hanya ingin mengatakan kekecewaan Jennie selama ini." Ucap Jennie lalu menundukkan kepalanya.
" Papa sudah mempunyai seorang istri yang sangat Papa cintai. Papa memiliki tiga orang anak lelaki yang menjadi adik tirimu di sana. Papa tak dapat membagi kasih sayang itu, jadi Papa harap kamu mengerti. Papa masih ingin melakukan yang terbaik untukmu dengan membatalkan perjodohan ini." Ucap Kim Joong Hun.
Jennie menggeleng cepat, " Papa sudah mengatakan alasannya tadi. Jika Papa menolak perjodohan ini karena takut jika Papa Lim ingin merebut perusahaan Papa. Ini semua bukan untuk kebaikan Jennie, tapi ini semua untuk Papa bukan?'
" Memangnya apa yang bisa kau dapatkan dari Lisa? Seorang anak? Papa bahkan tak dapat mengharapkan itu dari anak gadis satu-satunya yang Papa miliki. Papa hanya ingin kau mendapatkan kehidupan yang normal." Ucap Kim Joong Hun menatap tajam Jennie.
" Kehidupan yang normal? Jennie tak tahu seperti apa itu. Jennie sudah terbiasa menjalani kehidupan seperti ini sejak kecil. Jennie hidup dengan sahabat-sahabat kecil Jennie, Jennie jatuh cinta dengan salah satu dari mereka. Papa, dan Mama tak ada, bagaimana jika Lisa juga tak ada, seberapa kesepiannya Jennie? Apakah Papa tak pernah memikirkan hal itu?" Tanya Jennie menahan air matanya lalu segera pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Konglomerat, Jenlisa
ComédieGenre: Comedy, Romansa, Misteri. Deskripsi: Jennie Kim, anak dari Konglomerat nomor satu Asia. Menjadi orang kaya tidak membuat Jennie Kim menjadi sombong namun malah berbeda, dia ingin hidup mandiri, belajar seperti mandirinya kedua orang tuanya ya...