27 : Mencurigai Haruto

299 32 4
                                    

' Cklek...'

Pandangan mereka berempat yang tengah menunggu di ruang tamu langsung teralih pada Taehyung, dan Lisa yang nampak memasuki rumah dengan nafasnya yang tersengal. Taehyung langsung terbaring di atas sofa sembari menjamah dadanya yang terasa sesak. Tepat setelah ia, dan Lisa mengambil handphone milik Jennie, Taehyung langsung saja berlari meninggalkan Lisa yang membuat Lisa mau tak mau harus mengejar Taehyung yang berteriak ketakutan, Lisa juga sebenarnya takut apalagi karna gelapnya sekolah.

" Apa yang terjadi? Dimana kacamatamu?" Tanya Jungkook cepat pada Taehyung yang memejamkan mata. Sementara Rose yang tadinya duduk saat melihat kehadiran, dan kecapean Lisa, dan Taehyung yang memberikan inisiatif di dalam dirinya sendiri agar mengambilkan air putih di gelas untuk mereka berdua.

Rose pun memberikan satu gelas kaca air putih pada Taehyung yang menerima dan juga Lisa yang langsung meminumnya.

Taehyung meneguk kasar air putih itu hingga habis lalu dengan kasar meletakkannya di atas meja, " Haaaa.... Jadi... Saat aku dan Lisa tiba di sekolah tepatnya pass di loby ada sebuah pot besar yang terjatuh dari lantai atas entah dari lantai berapa yang jatuh hampir mengenai kami. Aku menyenter ke atas tapi gak ada siapa-siapa... Lisa bilang kalau pot itu mungkin jatuh karna angin tapi gak mungkin karna potnya gede..."

" Hah? Terus?" Tanya Jisoo yang masih belum mengerti dengan cerita yang di ceritakan Taehyung.

" Pot jatuh pasti ulah seseorang." Ucap Jennie yang mulai merasa khawatir. Apakah ada seseorang yang sedang berniat buruk kepada mereka saat ini.

" Jadi karena Lisa yang gak ngasih respon takut kami lanjutin lagi jalan ke kantinnya sesampainya di kantin Lisa suruh buat nelpon handphone Jennie biar kami tahu kan posisi handphonenya yang benar aja saat itu sedang aktif. Jadi kami lihat handphone Jennie di salah satu meja paling sudut, saat kami mau nyamperin buat ngambil tiba-tiba aku dengar suara notifikasi panggilan, ada orang yang ngintip kami terus langsung lari pakai jaket hitam serba hitam pokoknya. Aku, dan Lisa langsung lari ngejarkan terus pass waktu ngejar kacamataku jatuh, dan kami juga gak dapet ngejar orang yang pake serba hitam itu, yang aku yakinin seorang cwo." Cerita Taehyung sejelas mungkin, matanya terbelalak saat menceritakan tentang hal itu karna memang sangat menakutkan, dan juga itu kali pertamanya mereka berhadapan dengan hal semencurigakan itu.

" Hah? Terus kenapa kalian nggak menghubungi ke sini?" Tanya Jisoo dengan sangat penasaran.

" Aku mencoba untuk menelepon kalian tapi karena aku rabun jarak dekat dan juga kacamataku terjatuh jadi waktu lihat handphone itu kerasa buram jadi aku coba buat minta tolong pada Lisa, namun Lisa nolak dan bilang buat gak bikin kalian khawatir, Lisa pun ngusul buat kami ngambil handphone Jennie biar habis itu langsung pulang, kami berdua langsung menuju kantin, Lisa ngambil handphone Jennie terus aku lari, dan begitu ceritanya kami di sini sekarang. Liat nih bulu-bulu di tanganku berdiri." Ucap Taehyung dengan nada bicara yang seolah-olah sedang menakut-nakuti mereka berempat padahal dia sendiri yang takut.

" Aku tadi minta Taehyung buat nelpon handphone Jennie karna aku yakin kalo handphonenya pasti bakal aktif kalo memang sengaja di ambil seseorang, dan benar aja. Tapi kami gak tau siapa orang itu." Tambah Lisa sembari menundukkan kepala seolah sedang memikirkan sesuatu.

" Ngapain dia di sekolah, dan ngapain juga dia mengambil handphone Jennie?" Tanya Taehyung kini.

" Apa kau punya musuh?" Tanya Jisoo menatap Jennie lekat, sesuai dari pengalamannya yang pernah memainkan film dengan genre balas dendam untuk para pembully.

" Sepertinya..." Jennie pun mulai berpikir, memang siapa musuhnya. Jennie memang tidak menyukai beberapa orang seperti Ibu tirinya, dan juga ketiga saudara tirinya, tapi tak mungkin jika itu mereka kan.

" Haruto... Mungkin saja mereka balas dendam karna kau memecat ayahnya dari jabatan kepala sekolah." Ucap Jungkook yang pikirannya langsung saja tertuju ke sana.

" Aku setuju. Itu pasti dia apalagi dia seorang pembully akut kan." Timpal Rose yang juga berpikiran sama seperti Jungkook, memang tuduhan awalnya langsung tertuju ke Haruto.

" Apa dia orang yang tinggi?" Tanya Rose lagi, memastikan.

" Aemm... Aku tak dapat memastikannya karena gelap tapi aku dapat memastikan jika dia seorang pria." Ucap Taehyung.

Lisa tak mengatakan apapun karena memang masih belum jelas.

" Di dalam film, lebih baik kalian mulai berhati-hati kepada Haruto karena dia bisa saja berbuat nekat untuk balas dendam. Saat ini manusia jauh lebih menakutkan di bandingkan hantu." Ucap Jisoo memberikan nasehatnya.

" Kalo pun itu dia, tetap saja Haruto tak akan dapat melakukan apapun. Negara kita mempunyai hukum yang dapat memenjarakannya jika saja dia berbuat sesuatu." Ucap Jennie yang memang melihat segala sesuatunya dari pandangan positif, dan tak terlalu mempermasalahkan apapun.

" Jennie benar.... Haruto benar-benar tak mempunyai kesempatan untuk balas dendamnya." Ucap Rose setuju, dia adalah orang yang percaya dengan hukum.

" Tapi kalian tak akan bisa berbuat sesuatu jika saja Haruto menculik kalian lalu menyiksa kalian seperti--"

" Akan ku bunuh dia besok sebelum dia melakukan itu. Awas saja jika memang dia orang yang mengambil handphone Jennie, dan orang yang memata-matai kami saat di sekolah tadi. Aku takkan segan-segan untuk melaporkannya ke polisi." Ucap Lisa dengan tatapan yakin sembari menyipitkan kedua matanya.

" Terserah kalian saja... Aku hanya mengingatkan kalian. Sayang, kau tidak ikut campur dalam hal ini kan?" Tanya Jisoo pada Rose yang langsung menatap terbelalak padanya.

" Aku sudah ikut campur lalu harus bagaimana?" Tanya balik Rose yang tentu saja membuat Jisoo menatapnya tak percaya dengan kekasihnya itu. Yang benar saja jika Rose ikut campur dalam hal-hal seperti ini.

" Karena bergaul dengan mereka?" Tanya Jisoo dengan reflek sembari menunjuk pada Lisa, dan Jennie yang tentu saja menatap balik padanya.

Rose pun dengan cepat menurunkan tangan Jisoo agar tak menunjuk ke arah Lisa, dan Jennie, apalagi yang ada bicaranya yang sangat keras. Sepertinya karna kekasihnya yang meminum dear tadi hingga membuat emosinya dengan mudah meledak.

" Kami tak membawanya ke hal buruk, malah sebaliknya." Protes Jungkook yang tentu saja tak terima saat Jisoo menuduhkan itu terutama pada sahabat-sahabatnya.

" Hal baik? Melawan psikopat, hal baik?" Tanya Jisoo yang benar-benar mulai marah pada Jungkook. Seolah hubungan antara idola, dan fans sudah hancur begitu saja saat mereka berdua menegak bir di atas atap.

" Aku akan melakukan sesuatu sebelum terjadi sesuatu." Ucap Lisa sembari mencek handphonenya, Jennie pun melihat Lisa yang menchat sebuah kontak lelaki yang membuat Jennie langsung memelototkan matanya pada wajah Lisa karna merasa cemburu namun Lisa hanya acuh saja.

Jennie terus memelototinya, setelah selesai dengan chat singkatnya Lisa pun langsung memperlihatkan layar handphonenya pada Jennie yang langsung membaca chat pada handphone itu. Yang ternyata Lisa tengah meminta seseorang agar mengawasi Haruto, dan juga keluarganya.

" Jangan cemburu, Sayang." Ucap manis Lisa membuat Jennie termenung begitu tatapannya dan Lisa bertemu membuat jantung Jennie terasa akan meledak saat ini apalagi saat Lisa memanggilnya Sayang, rasanya dia akan...

Lisa pun tersenyum kecil.

Konglomerat, JenlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang