7. Terbongkar

6.5K 139 3
                                    

Aku yang asik berbincang dengan Anisa membahas dunia seputar perkpop an di kantin dikejutkan dengan kedatangan mas Raka dan teman-teman nya.

" Dek...mas boleh gabung? Tanya mas Raka yang baru saja datang

" Boleh kok mas duduk aja." Ujar ku sambil bergeser namun secara cepat Arga duduk disamping ku mendahului mas Raka sontak hal tersebut membuat mereka nampak bingung dengan tingkah Arga sedangkan mas Raka nampak kesal dibuatnya

" Hehehe lagi bahas apa sih kok kelihatannya seru banget." Ujar mas Willy 

" Ini loh mas kita berdua lagi bahas boyband asli Korea mereka baru comeback mana ganteng-ganteng lagi." Ujar ku dengan antusias

" Hilih masih gantengan juga aku." Ucap Arga dengan pedenya

" Dapuran mu ga ngono ganteng? Rai mu ambek bokong e kucing ku jek ganteng an kucing ku gak." Timpal mas agung yang bikin aku sedikit ketawa

" Pantat penggorengan meneng ae cangkem mu bau busuk soal e ." Balas arga sambil mengibas-ibaskan tangannya

" Njirrr hahahaha ngakak aku mas." Ujar ku spontan

" Wes Gung wes ojok dibalas terima takdir ae hahaha." Ujar mas anjas sambil ketawa juga

" Asemmm Kowe." Mas agung pun hanya bisa mendengus 

" Mas bima sakit gigi ya kok diam aja dari dulu?" Ujar ku yang melihat dari awal kenal sama mas bima hanya dia yang hanya menyimak gurauan teman-temannya yang lain.

" Gapapa dek cuma lagi gak mood aja." Jelas nya sambil tersenyum kecil

" Kode itu dek Bintang pengen di mood wkwkwkw." Canda mas Willy

" Wahhh boleh tuh mas gih sampean aja soalnya aku udah punya dua mana besar lagi ." Ucap ku keceplosan yang membuat mas Raka dan Arga menatap ku

" Hah dua apa nih dek?" Tanya mas Anjas 

Aku yang keceplosan seketika terdiam sambil menatap wajah mereka semua

" Ehhh....ini loh kak tadi aku beli permen ini lucu kan." Ucap ku beralasan sambil mengeluarkan permen milkita.

" Ohhh kirain apa an dek tapi emang enak ya?" Tanya mas Anjas sekali lagi

" Enak kak berurat mana sampai mentok pula." Ujar ku polos yang membuat mereka semua menatapku dengan pandangan bertanya-tanya.

Aku yang lagi-lagi keceplosan merutuki diriku sendiri

" Aduhh nih mulut polos amat sihhh." Batin ku 

" Bin emang ada yang permen yang berurat ?" Tanya Anisa dengan muka polos nya 

Aku yang bingung menjawab pertanyaan Anisa seketika dibuat mati kutu 

" Drettt....drettt...

Ponsel ku yang berbunyi pun dengan cepat aku mengeceknya yang tertera nama Oma ku yang sedang menelpon ku.

" Hallo Oma ada apa?"

" Bintang cucu Oma yang tampan cantik jelita tiada Tara nanti Oma pergi arisan ya sayang kamu pulang bareng sama Raka aja.kan dia pacar kamu nanti kalau dia gak mau bareng in kamu biar Oma jewer kutil nya ehhh salah kuping nya maksud Oma.oh ya satu lagi bilang in ke Raka kalau lagi ngewe jangan keras-keras suaranya bikin Oma puyeng denger nya kan Oma jadi pengen.ya sudah Oma tutup dulu hati-hati nak." Tut...Tut.

Aku yang mendengar suara Oma dari ponsel seketika dibuat ngefrezzs sedangkan yang lain nya langsung menatap tajam ke arah ku dan juga ke arah mas Raka yang sama-sama ikut terdiam.

" Ohhh shittt kalian berdua ngehomo gila lu ka gak nyangka lu homo." Ucap frontal mas Willy 

" Ehh Will cangkem mu ." Mas Anjas yang mendengar suara mas Willy yang lumayan kencang seketika menimpuk lengannya

" Ehhh sorry replek gue ." Kata mas Willy

" Astaga jadi kalian berdua pacaran ya dewa akhirnya aku bisa lihat pasangan homo secara langsung." Ucap heboh Anisa untung saja kantin sudah sepi 

" Lu pacaran sama Bintang berapa lama?" Giliran agung yang tanya 

" Seminggu ini." Jawab mas Raka 

Mereka semua dibuat tak berdaya dengan penuturan mas Raka tentang hubungan kita.

" Kalian gak marah kan?" Ucap mas Raka dengan nada was-was 

" Hufttt Gue gak masalah kalau lu homo kek momogi kek teriyaki kek yang penting lu happy sama kondisi lu kita semua seneng ya gak." Ucap mas Willy

" Njirr lu pangan an tok ae sing mbok eling." Ujar mas agung

" Tapi pertanyaannya dek Bintang kenapa kok mau sih sama Raka?" Tanya mas Anjas yang kepo

" Soalnya punya mas Raka besar mas." Mas Raka yang mendengar jawaban ku yang spontan seketika memerah karna malu sedangkan yang lain hanya bisa melongo 

" Ayang punya ku juga besar kan buktinya tadi kamu ketagihan." Ujar Arga yang membuat mereka semua semakin melongo

" Maksud lu apa ga hah?" Tanya mas Raka yang tak terima

" Kenapa lu faktanya gitu." Jawab Arga sambil memicingkan matanya

" Bintang pacar gue lu ngapain ngomong ngono hah?"

" Tchhh asal lu tau ya raka bintang juga pacar gue." Ucap Arga dengan nyolot

" Gak usah halu bintang milik gue cok." Mas Raka yang terpancing emosi kemudian langsung berdiri dan menonjok muka Arga

Sedangkan Arga yang terhuyung kebelakang tak terima dengan Raka ia pun kemudian langsung berganti an menonjok muka mas Raka alhasil keduanya pun saling tonjok.aku yang melihat hal tersebut mencoba melerai mereka berdua dengan dibantu yang lain

" STOPPPPP KALIAN BERDUA..." Teriak ku yang langsung membuat kedua pacar ku berhenti berkelahi

" Kalian berdua kalau masih mau berantem mending putus aja bintang gak mau punya pacar yang arogan kaya kalian." Ancam ku yang langsung membuat kedua nya panik

" Ehhh yank jangan gitu ini semua salah Raka."

" Maaf in mas ya ini semua salah Arga yang ngaku-ngaku jadi pacar kamu." 

" Gue gak halu ya nyet bintang juga pacar gue." Balas arga dengan suara tinggi.

" Bintang itu milik Gue gak usah omong kosong." Sinis mas Raka.

" DIAM KALIAN BERDUA.... Kalian berdua sebagai pacar bintang itu harus rukun jangan berantem apa mau bintang laporin ke Oma? Iy mau." Ucap ku

" Dek jadi bener kamu pacaran sama Arga juga?" Ujar mas Raka yang terlihat sedih

" Maaf mas ini semua Arga yang maksa Bintang buat jdi pacar nya juga." Jawab ku dengan pelan

" Hikss ayang sakit pipi ku." Ucap manja Arga sambil memeluk tubuh ku sedangkan aku yang melihat mas Raka mata nya sudah melotot dan langsung melepas paksa pelukan Arga dari tubuh ku.

" Wajah mas juga sakit dek." Giliran mas Raka yang memeluk ku 

Arga yang tak terima pun langsung menarik tubuh mas raga dari tubuh ku.

" Udah udah sini sini biar bintang obati." Aku pun langsung menarik tangan kedua pacar ku meninggal kan kantin 

Sedangkan yang lain hanya bisa menganga melihat drama yang dibuat oleh kedua pacar tampan ku ini.

" Gung aku ora mimpi toh."

" Plakkkkk....!!!!

" Asu Kon Cok i." Teriak mas Willy sedangkan mas agung wes lari gitu aja 

" Hahaha Rai mu elek Wil!."

Bintang Si Uke Binal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang