45.Rindu yang bertemu kembali

621 47 16
                                    

Sudah lima tahun lamanya aku meninggalkan Indonesia sejak saat itu aku sudah tidak pernah datang kembali namun sekarang akhirnya aku bisa kembali lagi menginjakkan kaki ku ditanah kelahiran ku.jika ditanya apa kah aku senang ohhh tentu saja aku senang.  

Aku yang sibuk menyiapkan makanan untuk para bocil-bocil ku dibuat menghela nafas karna teriakan mereka yang begitu menggema,entah kenapa mereka selalu saja bertengkar apapun akan menjadi bahan pertengkaran mereka yang membuat ku pusing tujuh keliling.

" Ini ada apa lagi astagaa... Xavier......Leon.." ujar ku sambil memanggil nama kedua anak ku yang sudah menangis satu sama lain.

" Appa avi nakal ambil mobil Leon.." adu Leon yang langsung memeluk kaki ku.

" No appa Leon yang nakal lempal-lempal mobil punya Xavi." Bela anak ku itu sambil menuding mobil yang sudah tak berbentuk.

" El siapa yang salah duluan..?" Tanya ku kepada kembaran mereka yang masih anteng duduk dengan buku miliknya.

" Leon appa..." Jawabnya singkat padat dan akurat.

Leon yang melihat ekspresi wajah ku yang berubah dibuat ketakutan bukan main sedangkan aku yang melihat wajah sih bungsu tentu saja harus menahan rasa tawa ku.

" Astaga bayi ku lucu sekali hahahaha." Batin ku.

" Leonn apa itu benar nak..?" Tanya ku sambil berjongkok dihadapannya.

" Iya appa..." Jawabnya dengan lirih

" Minta maaf sama kakak Xavi.." perintah ku yang langsung diangguki anak ku itu.

" Akak Leon minta maaf ya..Leon janji no nakal lagi." Ucap Leon sambil memberikan jari kelingking nya.

Xavier yang melihat sang adik hanya menghela nafas lalu membalas uluran jari kelingking Leon.

" Ya sudah jangan bertengkar lagi..jika kalian tetep bertengkar appa tidak akan membawa kalian bertemu dengan papa kalian mengerti?" Kata ku sambil diangguki oleh ketiganya.

Jam menunjukkan pukul sembilan pagi aku dan ke-tiga anak ku berserta kak angkasa kami semua asik menyantap sarapan yang aku buat cukup simple tapi membuat mereka ketagihan.

" Hum..appa..enak.." ujar Leon dengan  pipi yang mengembang.

" Habiskan makanannya dulu baru ngomong Leon." Tegur kakak ku 

Leon si bocah gembul itu hanya cengengesan sambil melanjutkan makannya dengan lahap.

Singkat cerita kami semua yang sudah bersiap-siap memutuskan untuk langsung pergi ke Magelang namun sebelum itu kita semua harus terbang ke Jogja terlebih dahulu lalu dilanjut dengan perjalanan darat yang memerlukan waktu sekitar satu setengah jam lebih.

Dengan rasa menggebu-gebu aku yang berada didalam pesawat dibuat deg-degan karna sebentar lagi aku akan bertemu dengan mereka,yang aku denger dari mereka berempat sudah banyak berubah entah perubahan apa yang dimaksud tapi aku berdoa semoga mereka sehat selalu disini.

Perjalanan demi perjalanan kami berlima lalui dengan santai dan ketiga bayi ku nampak terlihat antusias sedari tadi didalam pesawat mereka terus berceloteh dan dilanjutkan kembali didalam mobil ketiganya nampak terlihat seperti cacing kepanasan yang tak bisa diam namun aku dan kak Aksa yang melihat tingkah mereka cukup membiarkan saja selagi mereka tidak rewel kenapa harus riweh..

Diperjalanan menuju kota Magelang aku dibuat nostalgia tak kalah aku diajak kencan untuk pertama kalinya dengan mas Agam karna tempat dan daerah nya masih sama seperti Dulu,jalan demi jalan kami lewati sampai akhirnya gapura bertuliskan kota Magelang terpampang nyata dihadapan ku,kota yang menjadi saksi hidup ku yang tak akan pernah aku duga-duga dan pikiran kan.

Bintang Si Uke Binal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang