2.menuju kampung

6.5K 213 5
                                    

POV bintang 

Huftt sebelum nya perkenalkan nama ku bintang abraha Kartanegara biasa di panggil bintang gue anak kedua dari bapak Yudha dan ibu Almira,kakak gue yang pertama namanya angkasa usianya baru 20 tahun dan sekarang sekolah di Inggris sedangkan gue baru kelas 2 SMA.gue anak yang agak pendiam tapi sebenernya cerewet sih,gue gak tinggi tapi gak pendek juga nah loh bingung gak tuh hahaha dan yang paling penting gue adalah gay ya gue lebih suka laki-laki ketimbang perempuan but is ok karena keluarga gue pada tau semua 🤣🤣 oke sekian dari saya terimakasih lanjut ke TKP.

Hari ini gue yang harus pindah ke kampung halaman ortu gue atas perintah Oma ku membuat diriku tak sabar karna sebenarnya rumah Oma ku sangat nyaman ya walaupun disana tak secanggih hidup di kota,aku yang sudah siap-siap pun menurunkan koper milik ku dan tas ransel ku.

" Loh kak papa sama mama mana?" Tanya ku karna aku tak melihat kehadiran kedua orang tua ku.

" Mereka ada pekerjaan mendadak jadi terpaksa kakak yang nganter kamu sendirian gapapa kan?" Ujar kak angkasa

" Yahhhh kok gitu sih ya udah deh kak ayo berangkat." Ucap ku dengan nada lesu 

Alhasil kami berdua pun berangkat menggunakan mobil dengan ditemani sopir pribadi milik ku yang bernama pak bakti.

" Pak kira-kira berapa lama sampai nya ya aku lupa?" Tanya ku yang duduk dibelakang bersama kakak ku.

" Kalau itu perkiraan bapak sih 8 atau enggk 9 jam an den tergantung macet atau enggaknya nanti." Ujar pak bakti sambil sesekali menoleh ke arah belakang kemudi.

Aku hanya bisa menganggukan kepala ku dan oh ya kampung halaman Oma ku cukup terlalu jauh lebih tepatnya di daerah Magelang jadi jangan kaget kalau butuh waktu yang begitu lama sebenarnya bisa aja sih aku naik pesawat lalu turun Jogja tapi karna semua mendadak alhasil kita naik mobil pribadi deh.

Aku yang tak ingin bosan memutuskan untuk tiduran saja sambil mendengarkan musik melalui earphone sedangkan kakak ku ia dengan serius mengerjakan tugas kampus nya melalui laptop yang ia bawa maklum anak pintar mah gitu bahkan di mobil aja masih sempat-sempatnya ngerjain tugas.

Sudah berkilo-kilo meter kami lewati sudah hampir tiga kali kami bertiga mampir ke Pertamina sekedar mengisi bensin atau hanya singgah untuk ke toilet dan akhirnya kami telah sampai didaerah magelang.

" Dek bangun-bangun kita sudah mau sampai loh." Aku yang mendengar suara kakak ku seketika menggeliat 

" Hmmm apa ya kak." Aku menjawabnya dengan suara khas orang yang baru saja bangun tidur.

" Ehhh lima belas menit lagi kita sampai sih." Ujar kakak ku sambil melihat arloji yang ia pakai.

Aku hanya mengangguk sambil membenarkan posisi duduk ku sembari mengecek notif handphone milik ku.

" Den kita udah mau sampai tuh gapuranya sudah terlihat." Ucap pak bakti yang langsung membuat ku menatap ke arah luar jendela mobil

Dan benar saja kami bertiga pun sudah sampai dijalan milik kampung Oma ku sepanjang jalan aku melihat gunung yang berdiri kokoh tak hanya itu saja  hijaunya padi nampak begitu terlihat begitu indah yang membuat pemandangan disini terlihat sangat mengesankan.

Aku yang asik melihat pemandangan tak sengaja melihat sosok perempuan dengan baju berwarna merah yang terlihat seperti kebaya dengan selendang kuning berdiri dibawah pohon yang rindang aku terus menatapnya sampai mobil ku pergi meninggalkan sosoknya yang masih tetap diam tak bergeming.

" He dek kok ngelamun sih ayo kita udah sampai tuh lihat Oma udah kejang-kejang manggil nama mu." Aku yang tersadar seketika langsung melihat ke arah depan dan ternyata benar Oma ku sedang berdiri sambil melambai-lambaikan tangannya

" Ya ampun cucu ku akhirnya kalian datang." Ujar Oma ku yang masih terlihat muda 

" Oma astaga hentikan." Aku yang mendapatkan ciuman bertubi-tubi dibuat kesal oleh tingkah Oma ku.

" Oma itu kangen sama kamu bintang." Jawab Oma sarla 

" Oh gitu jadi ceritanya Oma gak kangen sama angkasa gitu." Celetuk kakak ku sambil pura-pura ngambek.

" Yo kangen toh dua-dua ne." Ucap Oma ku sambil memeluk tubuh kak angkasa

" Den ini kopernya saya masukan ke dalam rumah ya." Celetuk pak bakti sambil membawa koper milik ku.

" Ehh iya pak taruk dalam aja ya udah yuk Oma masuk badan ku udah lengket poll mau mandi." Ujar ku sambil berjalan masuk kedalam rumah Oma ku.

" Iyo wes ayo-ayo sekalian makan Oma udah masakno makanan kesukaan kalian." Ucap girang Oma sarla sambil berjalan bersama ku masuk kedalam rumah besar tersebut.

Aku yang sudah gerah kemudian masuk kedalam kamar milik ku yang sudah Oma siapkan kepada ku dengan perlahan aku buka koper milik ku dan memilih baju yang akan aku pakai dengan sedikit pertimbangan akhirnya aku ambil saja celana pendek berwarna putih dan setelan kaos putih tak lupa aku mengikat rambut ku yang panjang btw model rambut ku ala-ala orang Korea tau lah ya.

Hampir 30 menit aku berkutik di kamar mandi aku memutuskan untuk turun ke lantai bawah namun tiba-tiba terdengar suara ketokan yang sangat kencang sambil memanggil nama Oma ku.

" Tok....tok...tok... Oma sarla...!"

Aku yang penasaran seketika langsung berjalan ke arah pintu dan membukakan pintu.

" Ceklek....ehhh cari siapa mas?" Tanya ku ketika melihat seorang pemuda yang memiliki tinggi diatas ku dengan wajah yang menurut ku tampan sedang menenteng sebuah kantong plastik besar di tangan kirinya.bukannya menjawab pria tersebut malah diam membisu begitu saja aku yang melihat tingkah aneh seketika memicingkan mata ku 

" Hallo mas ada apa ya?"

" Ehhh maaf-maaf saya mau nganter pesenan Oma sarla." Ucap pria tersebut sambil menyerahkan kantong plastik yang ia bawa.

" Ohhh bentar ya...Omaaaaa.....nih ada pesanan punya Oma." Teriak ku 

Oma ku yang mendengar teriakkan ku seketika muncul dari arah dapur.

" Ehhh Raka aduhh maaf Oma gak denger." Ujar Oma yang sudah berada di samping ku.

" Iya gapapa Oma." Balas pria tersebut yang bernama Raka.

" Bintang kenalin ini Raka anaknya bude ayu dan Raka ini cucu kedua Oma bintang namanya,itu loh yang sering Oma cerita in ke kamu." Ujar Oma dengan antusias

" Owlh jadi ini bintang toh, oh Ya kenalin saya Raka." Ucap Raka sambil mengulurkan tangan kanannya.

" Bintang." Balas ku dengan singkat

" Ya wes ayo makan nak bareng Oma sekalian lek gitu." Ajak Oma ku 

" Aduhh maaf Oma Raka harus balik lagi mau bantu ibu packing pesanan orang-orang,lain kali aja Oma." Jawab Raka dengan nada tak enak

" Walah padahal Oma masak banyak loh Iki."

Aku yang melihat interaksi keduanya hanya bisa menyimak tanpa ikut bergabung dalam percakapan mereka.

" Sekali lagi maaf loh Oma lain kali deh Raka makan disini hehehe ya sudah Oma Raka pulang dulu assalamualaikum." Ujar Raka sambil menunduk

" Waalaikum salam." Ucap ku dan Oma serentak.

Malam hari setelah kita selesai makan bersama aku pun memutuskan untuk masuk kedalam lamar dan langsung merebahkan badan ku diatas kasur dengan perut kenyang tanpa sadar aku tertidur dengan pulas tanpa tau ada sosok perempuan cantik sedang berjalan ke arah ku sembari meletakkan tangannya ke perut ku.

" Badan yang bagus cocok buat wadah ku." Ucap perempuan tersebut sambil tersenyum sedangkan tangannya seketika mengeluarkan cahaya putih berbentuk bola dan memasukkan kedalam tubuh Bintang yang terlelap yang membuat badan bintang seketika bergetar hebat dengan keringat yang membasahi keningnya.





Bintang Si Uke Binal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang