40. Ngidam

838 50 0
                                    

Dimalam hari ini aku yang di temani oleh keempat pacarku sedang sibuk tiduran sambil memeluk salah satunya tentu saja siapa lagi kalau bukan mas Anjas yang aku peluk,entah ya rasanya meluk dia bikin mual ku hilang dan bikin nyaman sedangkan kalau aku meluk Arga bawaannya aku pengen muntah Mulu.

" Ayank ihhh kenapa aku harus dibawah sih sedangkan mereka boleh diatas."gerutu Arga dengan muka bete.

" Bau mu gak enak bikin muntah." Ujar ku singkat.

Arga semakin mendengus kesal sambil mencium aroma keteknya yang tidak bau sama sekali.

" Dek kamu gak minta apa gitu kan biasanya kalau hamil suka ngidam ya kan pak..?" Tanya mas Raka.

" Dulu mantan istri saya ngidam mangga muda..." Ucap mas Agam.

" Lagi gak mau apa-apa tapi kayanya aku pengen rujak deh mas.." ujar ku sambil terus mendusel ketubuh mas Anjas.

" Kamu mau rujak dek mas beli in sekarang.." kata mas Agam yang langsung beranjak dari kasur.

" Pak aku ikut..." Ucap mas Raka yang langsung ikut pergi.

" Yank badan ku bau loh ini boleh ya mandi bentar.." ucap mas Anjas sambil mengelus rambut ku.

" Sapa bilang....baunya wangi kok buktinya aku nempel Mulu yang bau itu Arga mas sumpah kalau Deket-deket sama dia bawaannya pengen muntah.." ujar ku.

" Mana ada sih yank bauku wangi loh ini aku tadi mandi sampai tujuh kali.." ucap melas Arga yang masih setia duduk di lantai yang sudah diberi kasur lipat.

" Masa sih kok aku cium gak bau loh badan Arga." Ujar mas Anjas.

" Kamu gak percaya sama aku?" Ujar ku sambil menampilkan wajah datar ke arah mas Anjas.

" Percaya kok percaya.." ujar mas Anjas seketika.

Aku yang melihat ekspresi Arga sebenarnya kasihan cuma gimana ya baunya itu loh bikin aku mual gak tau kenapa bisa gitu.tapi tetep aja dipaksa Deket malah bikin muntah alhasil ya udah lah ya toh kan aku bumil wajar kan.

Aku yang bosan dikamar memutuskan untuk pergi keluar dan membiarkan mas Anjas mandi terlebih dahulu dan untuk Arga ia selalu berada di radius 5 meter dari aku sungguh kasihan tapi gapapa demi kemakmuran anak yang ada didalam perut gue.

" Oma lagi apa nih ..?" Tanya ku 

" Lagi cari susu Hamil buat kamu.." ujar Oma ku sambil menscroll layar handphone nya.

" Emang harus minum ya Oma?" Tanya ku yang sudah duduk disebelahnya.

" Iya dong biar Janinnya sehat diperut kamu gimana sih." Kata Oma 

" Ohh gitu...."

" Itu kenapa curut berdiri disana tumben banget gak nempel ke kamu?" Tanya Oma yang melihat Arga berdiri diujung sofa.

" Bau arga gak enak Oma bikin mual jadi aku larang dia buat Deket-deket." Tutur ku sambil bergelayut manja dilengan Oma ku.

" Pantesss.. Fiks sih ini kayanya anak mu kembar deh anaknya Anjas sama Arga." Ujar Oma ku dengan enteng.

" Loh kok bisa gitu kan yang nanam benih gak cuma mereka berdua." Ujar ku polos.

Oma hanya menatap ku dengan ekspresi datar sambil menggelengkan kepalanya.

" Kan Oma punya pengalaman dulu pas hamil ayahmu juga kalau Oma Deket sama almarhum kakek mu bawaannya muntah-muntah awalnya terus setelah itu malah suka cium ketek almarhum persis kek kamu." Tutur Oma ku.

Bintang Si Uke Binal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang