24. bakar...bakar

1.4K 63 1
                                    

Aku yang sudah mengenakan baju dan mengikat rambut panjang ku pun hanya bisa duduk ditepi sungai sambil melihat kedatangan mereka semua

" Ayankkk ku." Aku yang mendengar teriakkan Arga hanya bisa melihat nya dengan datar

" Yank apa kamu tau masa mereka ngaceng lihat kamu sih...kan aku gak terima." Adu Arga yang sudah menghambur dirinya kedalam pelukan ku 

Aku yang mendengar penuturan Arga pun sontak melihat ke arah mereka yang berdiam diri sambil menundukkan kepala mereka masing2,kecuali mas Raka yang langsung menghampiri ku dan ikut memeluk ku juga dari belakang.

" Kok bisa emang nya kenapa? Tanya ku yang tak tau apa-apa.

" Ya kan badan kamu putih mulus bersih mana pentil mu pink pula." Aku hanya menatap Arga dengan tatapan horor tak kalah mendengar ucapannya.

"Astaga nih mulutnya pengen gue cipok deh rasanya." Batin ku yang dimana aku pun ikut merasakan malu juga.

" Dek mas khawatir tau tiba-tiba kamu hilang tadi." Ujar mas Raka yang masih memeluk ku.

" Maaf ya mas habis nya nunggu kalian lama ikut pun aku gak boleh katanya bahaya jadi ya aku main air deh." Jawab ku 

" Oh ya yank kamu belum jawab loh kenapa rambut mu panjang apa jangan-jangan....

" Udah deh jangan ngaco ga, rambut ku panjang sejak dulu sehari-hari aku pakai wig biar gak kena razia rambut." Ujar ku yang memotong ucapan Arga sambil menunjuk rambut palsu ku.

" Ohhhh gitu baru tau aku." 

" Hmmm terus kalian semua kenapa masih berdiri disitu mas gak mau duduk? Tanya ku kepada yang lainnya 

" Ehh ya dek bintang kita mau duduk kok." Mas Anjas dengan malu-malu langsung duduk didekat ku sambil disusul yang lain.

" Dek apa semua orang kota cakep-cakep ya? Celetuk mas agung tiba-tiba 

Aku yang ditanya tentang itu pun seketika menyerengit kan jidat ku seolah-olah sedang berfikir untuk memberikan jawaban yang logis.

" Gak tau juga sih menurut ku sama aja mau orang kota atau bukan...tapiiii."

" Tapi apa dek." Giliran mas Willy yang penasaran.

" Ehmmm tapi rata-rata cakep sih mas tapi gak semua juga sih ya namanya manusia ada yg cakep ada yang gak buktinya walpun kalian tinggal didesa tapi wajah kalian cakep-cakep kok." Jawab ku dengan diakhir senyuman.

" Ahhh masa sih dek aku cakep." Mas Anjas yang merasa dipuji seketika menjadi malu sendiri.

" Loh iya loh apa lagi kalian tinggi terus badan kalian juga bagus nilai plusnya dapat semua." Ucap ku 

" Tapi tetep aku kan yank yang paling ganteng disini." Timbal Arga yang merasa kesel dengan jawaban yang kulontarkan.

" Hmmmm gak tuh lebih cakep mereka." Canda ku 

" Dihhhh kok gitu sih sakit loh hati Abang dek." Ucap Arga dengan dramatis.

" Hilih drama deh." Ujar ku 

Kami semua pun lanjut mengobrol satu sama lain sampai akhirnya ketika jam menunjukkan jam 4 sore kami semua pun bergegas mengangkat perangkap yang kita pasang tadi.

Aku yang melihat mereka seketika dibuat terkejut karena ternyata hasil ikan yang didapat banyak banget.hal tersebut membuat mereka semua senang dan langsung bergegas keluar dari dalam air.

" Wihhh dapat banyak mas." Ujar ku 

" Iya nih tumben banget mana ada yang besar lagi." Jawab mas Anjas

Bintang Si Uke Binal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang