Make me yours

1.5K 121 27
                                        

Mingi beneran parkirin mobilnya depan mini market, Yunho rasanya panas dingin, Mingi beneran mau beli kondom. Yunho rada panik, soalnya dia belum pernah ngelakuin yang namanya 'Sex' ciuman juga belum pernah. Kemarin sama Mingi bener-bener ciuman pertama dia.

Yunho takut ga bisa ngelakuinnya, karna belum pernah, dia mikir apa iya Mingi udah pernah?? Tapi dia bilang dia cuma liat di video, tapi waktu mereka kissing, Mingi kayak udah pro banget. Apa dia boong ya? Masa iya kalo belum pernah udah pro kayak gitu? Yunho lagi asik sama pikirannya sendiri sampe ga sadar kalo Mingi udah balik.

"Kamu kenapa?" Yunho kaget denger suara berat Mingi.

"A-ah gapapa kok."

Yunho coba buat ngilangin rasa gugupnya, dia beneran ngeliat Mingi beli kondom. 2 bungkus pula. Yunho nelen ludahnya, demi apa hari ini beneran Yunho harus say goodbye sama keperjakaannya??

Mingi mungkin keliatan tenang, padahal dia udah paling gugup, tangannya udah dingin berkeringat, detak jantungnya udah kagak beraturan, entah Yunho bakal denger detak jantungnya yang udah ga karuan atau ga.

Mingi jalanin mobilnya ke apartnya. Yunho kaget ternyata ini apart elite. Yunho juga baru ngeh mobil Mingi yang dia naikin ini ternyata mobil mewah. Yunho terlalu sibuk sama pikirannya sendiri sampe ga nyadar kalo Mingi tajir melintir.

Style Mingi yang ga neko-neko bikin dia ga keliatan setajir ini. Mingi yang udah turun dari mobilnya bukain pintu mobilnya buat Yunho dan ngulurin tangannya ke Yunho.

"Ayo turun." Yunho genggam tangan Mingi. Dingin dan basah. Itu yang Yunho rasain. Ternyata Mingi sama gugupnya kayak dia. Yunho gandeng tangan Mingi.

Mereka sekarang lagi di lift, suasana jadi canggung banget, tapi mereka bisa saling denger deru nafas masing-masing yang udah semakin cepet. Entah kenapa Yunho juga jadi kebawa excited, padahal dia tadi overthinking banget.

Mingi masih genggam tangan Yunho, Mingi elus punggung tangan Yunho pake ibu jarinya. Yunho jadi agak tenang dikit. Dan sekarang mereka udah dilantai 99, yaitu lantai dimana Mingi tinggal. Mereka keluar dari lift dan Yunho jadi makin deg-degan. Sumpah dia gatau harus ngapain.

Mingi buka kunci, dan mereka masuk ke dalem. Pas masuk ke dalem Yunho kaget apartnya Mingi gede banget, ternyata mah penthouse. Penthouse segede gini cuma diisi Mingi sendiri? Gilaaaa yang bener aja.

"Mingi.. "

"Iya? "

"Ini mah bukan apart, jatohnya penthouse Mingi. " Mingi garuk leher dia yang ga gatel.

"Kamu sendirian tinggal di penthouse kayak gini?" Mingi manggut.

"Jadi kamu yang bersihin rumah segede ini sendiri???" Mingi manggut lagi.

Yunho kaget, segede gini Mingi sedirian yang bersihin, kebayang capeknya.

"Ayo masuk." Mingi jalan duluan dan langsung ke dapur buat ngambilin Yunho minum.

Yunho yang jalan di belakang Mingi ngeliatin setiap sudut penthouse Mingi, dan bener-bener rapi, bagus, dan keliatan nyaman banget.

Yunho naruh tasnya di sifa dam dia jalan ngeliat keluar jendela buat liat pemandangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yunho naruh tasnya di sifa dam dia jalan ngeliat keluar jendela buat liat pemandangan. Mingi yamg udah nyiapin minuman langsung nyamperin Yunho.

"Ini minum dulu." Mingi ngasih orange juice ke Yunho.

"Makasih Mingi." Yunhon sama Mingi minum orange juicenya.

"Kamu ga kesepian di penthouse gede gini?" Mingi geleng.

"Justru disinilah tempat paling nyaman buat aku, selesai kuliah langsung pulang, ngabisin waktu sendirian, ga harus dengerin bising orang-orang diluar." Mingi minum lagi orange juicenya.

"Seenggak suka itu ya kamu interaksi sama orang lain?"

"Ga begitulah."

"Tapi kenapa kamu milih interaksi sama aku?" Yunho ngeliatin Mingi. Mingi ngeliatin Yunho balik.

"Entah.. Tapi yang aku tau, baru kali ini aku ngerasa kesepian ga ada seseorang, baru kali ini aku ngerasa hampa ga ada yang ngegangguin. Dan pertama kalinya aku suka liat senyum seseorang. Yaitu kamu." Mereka tatap-tatapan cukup lama. Mingi ngambil gelas di tangan Yunho dan naruh di meja kecil deket jendela di samping dia.

"Yunho.." Mingi genggam tangan Yunho.

"Iya Mingi?" Yunho gugup.

"Aku jatuh cinta sama kamu Yunho. Dan.. Aku mau ngabisin hidup aku sama kamu. Aku tau mungkin kamu belum bisa percaya kata-kata aku. Tapi aku ga bisa boongin perasaan aku. Aku.. cinta kamu Yunho, tolong izinin aku ngelindungin kamu, bahagiain kamu, balas cinta kamu ke aku. So.. Will you be my boyfriend?" Yunho berkaca-kaca. Penantian dia terjawab, Mingi nyatain cinta ke dia dan Yunho ga bisa bendung rasa bahagia dia. Dia meluk Mingi erat.

"I do. Aku mau jadi pacar Mingi. Yunho sayang Mingi, Yunho gamau kehilangan Mingi." Mingi lega dan dia meluk erat Yunho, dia kecup leher dan pundak Yunho. Senyaman itu pelukan Yunho.

Mereka pelukan cukup lama dan Mingi ngelepas pelukan mereka. Mingi ngusap air mata Yunho. Dia kecup kedua mata Yunho.

"Jangan nangis hm?" Yunho manggut.

Mingi tarik Yunho kepelukan dia. Yunho nyamanin diri dipelukan Mingi, pelukan Mingi bener-bener hangat dan nyaman. Wanginya Mingi yang maskulin juga bikin Yunho gamau lepasin pelukan Mingi.

Mingi ngusap punggung Yunho dan eratin pelukan dia dipinggang Yunho. Wangi Yunho bener mirip bayi, tanpa sadar Mingi ngecupin leher Yunho, leher sama bahu yang keekspos itu jadi lahan Mingi buat bikin tanda kepemilikan disana. Yunho meleguh pelan.

"M-mingi.."

"Iya sayang?" Mingi masih ngelanjutin aksinya, Yunho yang dipanggil 'sayang' sama Mingi ngerasa ada yang excited dibawah sana.

Mingi ngerasa ada sesuatu yang ngeras dibawah sana, dianberentiin aksinya dan liat kebawah, ternyata Yunho mulai tegang, Yunho yang malu cuma bisa nunduk sambil pipinya merah kek tomat. Mingi senyum.

"Butuh bantuan hm?" Mingi ngangkat dagu Yunho.

"Hm.. Yunho biar selesaiin di kamar mandi aja ya Mingi, kamar mandinya dimana?" Yunho coba ngejauh dari Mingi karna malu. Tapi Mingi lebih cepet, ditariknya pinggang Yunho.

"Kamu kan udah punya pacar, kenapa harus selesaiin sendiri hm?" Yunho ga berani natap Mingi, Mingi natap dia dalem banget.

"T-tapi aku belum pernah... " Jawab Yunho lirih.

"Aku juga belum, mau belajar bareng-bareng hm?" Mingi ngusap pinggang Yunho lembut.

"Malu.. " Yunho mainin jadinya.

"Ga perlu malu, kita sama-sama belajar, oke?" Yunho natap Mingi terus manggut.

"Today you're mine, Jeong Yunho." Mingi deketin bibirnya ke bibir Yunho.

"Yes, im yours Song Mingi." Dan mereka pautin kedua bibir mereka dan berbagi ciuman panas disana. Dan hari itu mereka resmi pacaran.








Tbc
Next chapter will be 🔞
Harap bersabar dan kuat-kuatin ya bacanya.
🙏🙏🙏
Jangan lupa Vote + Comment
(*´︶'*)♡Thanks!
-voyez

 🙏🙏🙏Jangan lupa Vote + Comment(*´︶'*)♡Thanks!-voyez

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chasing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang