8. Mabuk

2.2K 108 25
                                    

Assalamualaikum

Apa kabar kalian? Semoga baik-baik aja ya

Masih nungguin usai? Update gk?

Tebak dong, siapa Rean. Adu argumen lagi kayak di part sebelumnya. Aku suka liatnya ☺🙌

Banyak yang minta happy end, padahal baru 8 part. Masih panjang bab yg belum di publish. Aku juga maunya happy end guys, liat aja ya nanti💐🌻

Apa-apa yang gelap? Ya, yang baca tapi gak keliatan vote/komen. Gaje ya? Biarin☺

Happy Reading

Cuaca panas membentang. Sinar matahari terlihat terik, menyinari setiap insan yang beraktivitas pagi ini.

Jalanan kota diisi oleh lalu lalang kendaraan. Bunyi motor cukup kencang terdengar jauh dari sana, sontak sebagian pejalan kaki menolehkan pandangan ke arah sumber suara.

Semakin dekat, wujud motor serta pengendaranya kelihatan. Itu Deka, memasang helm full face. Kecepatan saat ia berkendara berhasil mengibaskan rambut seorang ibu-ibu yang akan menyeberang jalan.

Alhasil, Deka mendapatkan sumpah serapah dari orang yang dirugikan. Tak lama kemudian, rombongan anak delax lainnya menyusul sang sahabat. Sedikit keheranan dengan sikap Deka.

"Deka kenapa woi? Gak biasanya tuh anak ngebut kayak gitu," tanya Arga memelankan kendaraan. Bersaing dengan dengan Genta.

"Gak tau, mungkin ada masalah sama istrinya," tebak Genta tepat sasaran.

"Bisa jadi, tapi gak gini juga kali. Bahaya, gimana kalau Deka nabrak ibu-ibu tadi. Bisa dipenjarain!" celetuk Arga membuat ekspresi Rendi di belakang tersenyum tipis.

"Bagus dong!" balas Rendi antusias.

Mendapat delikan tajam dari Arga dan Nando.

"Gesrek nih anak." Tatapan Nando membidik kesal ke arah cowok di sebelahnya.

"Rendi udah aneh dari dulu, jangan heran." Suara kecil nan berat dari Genta membuat Arga mengeryit gagal paham. Untungnya perkataan itu tak didengar oleh orang yang dimaksud.

Hanya Arga dan Nando yang sampai sekarang masih mempercayai persahabatan mereka bersama Rendi.

Dua lainnya terbilang masih lumayan dekat. Walaupun Deka sudah tak begitu mempercayai perubahan sikap dari sahabatnya itu. Dirinya belum ada niat untuk memutuskan persahabatan mereka.

Begitu pun dengan Genta.

🙈

Langkah kaki seseorang mendekati kolam renang. Rendi tak memperdulikan, dirinya tetap fokus pada kegiatannya itu. Menikmati basahan air. Tubuh tegapnya meliuk-liuk dengan lihai saat melakukan renang.

Sampai di mana langkah kaki itu berhenti di tepi kolam, Rendi menyembulkan kepala merasa heran. Hanya ada mereka berdua di sana.

"Ada apa?" Dengan terpaksa tubuh basahnya menepi, naik ke atas. Demi meladeni sosok Rean yang tiba-tiba datang ke sini.

"Lo sahabat Deka kan?" Rendi hanya mengangguk mendapat pertanyaan tersebut. Rean terkekeh pelan sambil mengeluarkan foto seseorang di balik saku celananya.

USAI? (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang