18. Ingat

1.2K 92 31
                                    


Tukang Selingkuh💗

Hai

Ppppp

Aya

Jwb woi

Lo dimna

Ksih tau gue, biar gue bantu

Aya.. Katanya lo minta bantu kn?

Di read doang nih

Sayang...

Aya sayang...

Jawab dong

Lo dimana?

Read


Deka mendesah kecewa begitu melihat pesannya tidak dilihat bahkan dibalas pun tidak.

Sebagian kepala mendekat pada kedua sisi punggungnya. Mencoba melihat pesan apa yang Deka kirimkan.

"Dia marah besar sama lo, waktu dia minta bantu lo cuekin." Serin membuka suara dengan nada dingin.

Kedua sahabat karib Aya itu berdiri di antara sekumpulan laki-laki. Deka mengajak mereka untuk turut membantu mencari keberadaan sang istri.

"Dari awal firasat gue udah gak baik sama nih anak, nah kan sekarang terbukti. Sahabat bontot gue ilang, mana dilecehin lagi," sahut Disa menatap Deka sinis.

Ruang kamar dengan nuansa abu-abu itu menjadi saksi bisu atas kegelisahan dari raut sang pemilik kamar. Mendengar kabar jika sang sahabat berubah pikiran, Genta merasa bersyukur sekaligus senang.

"Sekarang, apa yang mesti kita lakuin?" Arga yang sejak tadi mengangkat kaki sebelah ke atas ranjang menatap mereka satu persatu.

"Gue tau," sahut Genta memasang raut penuh ide. Mengundang tatapan bertanya dari mereka semua.

"Reandra Bagaskara. Gue curiga sama dia, waktu itu pas kita bahas soal Aya, dia gelisah banget. Gue liat gerak geriknya, walaupun dia coba nutupin dengan cara baca buku."

"Ide bagus, lagipula nama dia juga Rean," sambung Nando menyetujui.

Hanya Rendi yang tidak hadir di sana karena beralasan ada urusan penting yang harus dia selesaikan.

Percakapan sahabatnya lantas mematahkan kepercayaan Deka terhadap anak baru itu. Mengingatkan dirinya pada kejadian sebulan yang lalu. Dimana Rean memancing perkara di lapangan basket.

"Introgasi Rean mulai besok," ucap Deka sambil berjalan ke sana dan ke mari. Entah kenapa dirinya sudah tidak sabar menunggu hari esok. Sebotol air soda di tangannya ia remas kuat.

🙈

Tiba-tiba area sensitifnya terasa ingin mengeluarkan sesuatu. Aya bergerak tak nyaman, jangan sampai ia pipis di dalam mobil.

Setelah begitu banyak mengomel. Tenggorokan gadis itu sedikit serak karena volume suara yang ia keluarkan lumayan tinggi. Miris sungguh miris, selama berteriak protes. Kedua kakak beradik itu memilih untuk membisu. Walaupun, Rean mati-matian menahan diri agar tak menyakiti Aya.

USAI? (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang