Kasih emot ❤️ dulu untuk part ini hihi..
Jangan lupa vote dan komen ya!
Selamat membaca sayang-sayangku 💚
BAGIAN TIGA PULUH TIGA : KENYATAAN
Zella merasa jengkel mendengar ocehan yang keluar dari mulut Jevan benar-benar merusak gendang telinganya. Kebanyakan cowok itu terus-terusan menyalahinya, memang iya ia tidak bisa bermain sepeda, lagi pula dia melakukan kesalahan yang ke sepuluh kali, apa boleh Jevan sekesal itu padanya? lain kali, Zella tidak bakalan main sepedah lagi, masa bodoh juga di kata-katain orang, terlanjur malas juga.
Sehabis main sepeda dengan berbagai banyak tenaga dan kesabaran. Jevan menyuruh Zella duduk di kursi taman yang terbuat dari besi, gadis itu nurut daripada kena semprot lagi.
“Kamu tunggu disini, aku mau beli minuman segar dulu, kamu mau apa cemilan nya?” Tanya Jevan menawarkan.
“Aku mau eskrim boleh?” Pintanya. Cowok tinggi itu ngelirik jam lorex nya, waktu menunjukan pukul sebelas lewat sembilan menit, berarti tandanya Zella bisa makan eskrim, tapi ia lupa Zella tadi pagi cuman makan sedikit.
“Boleh, tapi asal kamu makan dulu juga tadi kamu gak sampai habis makanan nya, nanti kalo kamu sakit siapa yang repot? Kamu juga kan?” Tuh kan, apa yang di pikiran Zella benar seratus persen, pasti Jevan bakalan melarangnya. Tapi, terserah dia saja lah.
“Boleh deh, aku mau bubur ayam enggak pake daun bawang ya,” Pesan nya.
“Oke, sayang,” Balas Jevan sembari mengacak rambut Zella gemas. “Tunggu disini, jangan ke mana-mana,” Perintahnya.
Zella mencebik, “Iya, bawel ah!”
Terdengar kekehan kecil dari cowok itu lantas Jevan langsung berbalik badan meninggalkan Zella sebentar.
•••
Semakin menjauh dari Zella. Jevan melangkah cepat masuk kedalam toilet buru-buru, cowok itu terbatuk-batuk cukup parah hingga sebelah tangannya menepuk dadanya berulang kali. Tubuh Jevan lemas, ia langsung memuntahkan dari mulutnya terdapat cairan merah kental kehitaman. Mata Jevan memerah sembari menyeka sudut bibirnya menyisakan darah, air matanya kini jatuh menetes, ia belum siap jika ada akan terjadi sesuatu dengannya, ia mendadak banyak pikiran kejadian apa setelahnya ketika dia tahu hasil lab dari rumah sakit. Ia memang nampak kuat dari wajahnya, tapi kenyataannya Jevan sosok cowok yang rapuh.
Ponsel Jevan tiba-tiba berdenting di saku celana, ia merogoh saku celananya lalu membaca isi pesan dari si pengirim tersebut.
Jafriel :
JEV, LO DIMANA? GUE KAGET BANGET PAS NYOKAP GUE KAGET SAMA HASIL LAB NYA?!
Jevan :
Gue masih di taman sama Zella, bentar lagi gue ke rumah sakit.
Jafriel :
Lo sakit apa sampe nyokap gue kaget gitu?
Jevan :
Kagak tahu, gue belum liat hasil lab nya, Jangan kasih tahu ke orang lain termasuk Orang tua gue dan Zella.
Jafriel :
Beneran? Gue khawatir apa yang akan terjadi kalo mereka tahu. Mereka pasti bakal shock!
Jevan :
Mangkanya gue suruh lo jaga rahasia. Jangan lemes tuh mulut, inget apa gue tadi!
![](https://img.wattpad.com/cover/319048796-288-k25804.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVANGAR (Sequel Zayyan Harquel) ✓
Teen Fiction[ FOLLOW AKUN KU DULU SEBELUM BACA ] [LENGKAP] "Kamu mungkin nggak pernah perawatan mangkanya tunangan kamu lebih milih temanmu sendiri." Jika mendapatkan perkataan seperti itu apa yang kalian rasakan? Marah, Iya. Pengen banting orang itu juga, iya...