Puasa kalian gimana? Lancar? Semangat ya untuk kita semua!
Jangan lupa vote & komen ya :)
Kasih ❤️ dulu dong hehe..
Selamat membaca sayang-sayangku 💚
BAGIAN DUA PULUH LIMA : HOLIDAY
Mengetahui bahwa anak sulungnya berbuat keributan di kampus sehingga orang tuanya mengirim Jevan ke Bali untuk menetap di sana selama seminggu. Demi kerang ajaib, masih adakah orang tua sebaik Zayyan dan Vanila, meskipun anaknya dapat masalah mereka tidak pernah memarahi berlebihan melainkan memberi nasihat supaya kejadian tersebut tak terulang kembali.
Jevan kesana bersama Zella, semalam cowok itu tetap tegas ingin pergi bersama Zella. Zayyan pusing mendengar permintaan anaknya itu, lagipula Zella tidak pernah ada catatan masalah sedikitpun. Akhirnya Zayyan pun mengalah, selagi anaknya senang kenapa enggak.
Perjalanan menuju bali membutuhkan tujuh jam untuk bisa sampai ke tempat impian semua orang liburan biar bisa meringankan sejenak semua masalah. Salah satu tempat mereka berdua kunjungi ke sebuah The Pavillion Villa, terbilang mewah dan mahal, namun bagi keluarga Harquel harga segitu masih murah. Zella terdiam agak lama, ia masih belum percaya bisa menginjakan kakinya di Bali. Awal nya Zella menolak ikut, tetapi Jevan terus memaksanya sehingga gadis itu mengalah daripada makin pusing dengan kelakuan Jevan.
“Kamar nya cuman ada satu, menurut lo apa kita tidur seranjang aja?” Tanya Jevan tersenyum jail. Sontak saja langsung Zella menyilangkan tangannya di dada seolah ia tahu isi otak mesum seorang Jevan.
“Apa sih kak, aku masih suci dan polos jangan aneh-aneh!”
Jevan berdecak kecewa. “Yah, tadinya gue mau modus biar lo nanti jadiin guling.”
“Kalo kamarnya cuman satu, aku bisa tidur di sofa,” Kata Zella sembari menunjuk ke arah sofa samping ranjang. Tak di bisa dipungkiri lagi bahwa Zella nampak gugup berdiri berhadapan dengan Jevan yang tinggi nya persis gang kabupaten. “Aku udah terbiasa nyaman tidur di sofa, nah nanti kak Jevan tidur di ranjang terus aku di sofa biar adil, kan,” Sambungnya menunjukan guratan gigi manisnya.
Jevan terkekeh kecil, “Gue cuman bercanda, selama kita disini lo harus patuhi perintah gue. Gue juga gak bakalan macam-macam, belum halal, jadi gue sebagai cowok mengalah, gue yang tidur di sofa dan lo di ranjang.” Ujar Jevan mengelus rambut Zella lembut.
“Tapi kak—” Kalimat Zella terputus disebabkan Jevan menempelkan jarinya ke bibir kenyal nya. Napas Zella seakan tercekat karena tatapan mata cowok itu membuat Zella ingin berteriak, jantungnya berdebar entah keberapa kali ia begini.
“Jangan menolak, ingat kan peraturan kita disini tadi?” Suara berat Jevan bikin gendang telinga Zella merinding, selama seminggu di Bali mungkin sebentar lagi Zella bakalan gila.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVANGAR (Sequel Zayyan Harquel) ✓
Teen Fiction[ FOLLOW AKUN KU DULU SEBELUM BACA ] [LENGKAP] "Kamu mungkin nggak pernah perawatan mangkanya tunangan kamu lebih milih temanmu sendiri." Jika mendapatkan perkataan seperti itu apa yang kalian rasakan? Marah, Iya. Pengen banting orang itu juga, iya...