Ramaikan part ini dengan Vote & komen ✨🙏
BAGIAN EMPAT BELAS : TANTANGAN BESAR
Di sebuah hotel bintang lima, pertemuan kedua keluarga yang sebentar lagi menjadi terikat duduk dengan tenang sambil menyantap hidangan makanan steik sapi termahal di Bandung.
"Karena kita semua sudah berkumpul kini saatnya menanggalkan pernikahan anak-anak kita," Saran Adnan-Papah Zella pada kedua orang tua Gio. "Saya tak ingin pernikahan di tunda-tunda, katanya pamali kalo terlalu lama menunggu." Tambahnya, soal itu keluarga Adnan menerapkan kepercayaan kuno bahwa jika terlalu di biarkan menunda pernikahan akan terjadi malapetaka besar.
Perkataan Adnan memang benar, Tora sebagai ayah Gio menyetujui.
"Tentu saja ini akan berlangsung, mau tanggal berapa kira-kira? Oh ya, ngomong-ngomong Zella dan Gio udah setuju pernikahan nya di percepat?" Kata Tora-Papah Gio menatap Gio dan Zella bergantian.
Zella sedari tadi memainkan jari-jemari nya di bawah meja. Mungkin mereka belum tahu sifat asli Gio seperti apa, kelakuan bejatnya itu persis seperti sampah masyarakat. Cowok keparat di hadapan nya itu kini tersenyum penuh kebohongan atau Gio terlihat senang Zella berada di dalam jurang paling dalam. Ia teringat ucapan Jevan, ia harus berani agar mereka yang menyakitinya berhenti menginjak harga dirinya.
"Pah aku ga-" Ucapan Gio terputus oleh Zella.
"Kita setuju menikah di percepat, lebih cepat lebih baik bukan?" Zella melirik Gio sinis. Tangan Gio mengepal, berusaha menahan emosi tetapi ia urungkan saja disini banyak orang tuanya begitu juga orang tua Zella.
"Iya om, Tante, kita tidak boleh nunggu lama-lama karena kita saling mencintai. Kita tidak ingin-" Lagi, Zella memotong ucapannya.
"Seminggu lagi kita pengennya menikah." Final Zella.
Zella memperhatikan gerak-gerik Gio gelisah, seolah Gio tahu sesuatu apa yang ia rencanakan. Pandangan Gio ke Zella nampak tak bersahabat, Zella menyukai tatapan cowok itu ketakutan.
Adnan mengangguk, "Bagus, jadi mulai besok kamu dan Gio pergi toko butik ibumu, biar Papah dan orang tua Gio mempersiapkan gedung pernikahan."
Zella tersenyum tipis seraya menyelipkan helaian rambutnya kebelakang telinga.
"Om, Boleh saya ajak Zella keluar sebentar?" Izin Gio pada Adnan.
"Boleh, kenapa tidak?"
"Terima kasih, Om. Zella ayok keluar sebentar ada yang harus aku omongin di luar." Gio menarik tangan Zella membawa nya keluar.
°°°
Di tempat yang sepi, Gio menarik paksa kesebuah Rooftop hotel, lantas cowok dengan tinggi 184cm itupun mendorong Zella kasar ke dinding.
"Lo gila!" Teriak Gio tepat di hadapan muka Zella. "Apa yang kamu rencanain ke aku sekarang hah? Gara-gara kamu nama aku jadi rusak tahu! Untung orang tua kita belum tahu kejadian ini, awas aja kalo sampe kamu jujur permasalahan kita aku ancam kamu ngerti!" Sorot mata Gio menajam, akan tetapi bagi Zella tidak berpengaruh sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVANGAR (Sequel Zayyan Harquel) ✓
Novela Juvenil[ FOLLOW AKUN KU DULU SEBELUM BACA ] [LENGKAP] "Kamu mungkin nggak pernah perawatan mangkanya tunangan kamu lebih milih temanmu sendiri." Jika mendapatkan perkataan seperti itu apa yang kalian rasakan? Marah, Iya. Pengen banting orang itu juga, iya...