Bagaimana keadaan kalian hari ini ? Sehat-sehat kah?!!
Semoga kita semua sehat ya!
Seperti biasa jangan lupa ramaikan!
Vote & komen sangat di nanti!
Selamat membaca sayang-sayangku 💚🌷
Kasih bonus dulu sebelum baca
Gemes banget Jevan tolong!!! (*Auto nyakar tembok!"
BAGIAN DELAPAN BELAS : FALLING IN LOVEZella terdiam selama dua menit di depan pintu apartemen Jevan. Ia menggigit bibir bawahnya, Zella mendadak ngeblank, ia bahkan bingung kesini mau apa, rasa gugup nya benar-benar menghancurkan nya. Jari tangan nya terus-terusan seakan ingin menekan tombol bel tapi Zella tetap mengurungkan niatnya.
“Tetap tenang Zella, jangan nervous!” Ujar Zella pelan. Gadis berambut terurai panjang bergelombang dan riasan wajahnya yang natural itupun memberanikan diri menekan tombol bel pintu percaya diri.
Pertama kali saat pintu apartemen terbuka. Zella dapati sosok Jevan berdiri di depan nya dengan menunjukan raut wajah kebingungan karena kedatangan gadis itu mendadak, apalagi cowok itu memakai kaus oblong putih dan celana selutut, rambut nya sedikit berantakan udah pasti Javan ketiduran atau kebiasaan suka tiduran di sofa sambil scroll tiktok.
“Mau ngapain kesini, tumben banget?” Itulah kalimat pertama pembuka Jevan, ia ngerasa bingung kedatangan gadis itu. Cowok itu menaikan sebelah alis nya, namun Zella tidak merespon Javan sama sekali, Zella malah maju mendekat, kemudian masuk kedalam pelukan Jevan.
“Zel, Lo nggak kenapa-napa, kan?” Tanya Jevan terdengar khawatir. Zella menggeleng lemah, ia semakin mempererat pelukan nya, Zella menenggelamkan wajahnya di dada bidang Jevan.
“Terus kenapa sampai lo kayak gini? Mereka berdua nyari masalah lagi kah?”
Kedua kali nya gadis itu melakukan hal yang sama. Jevan menarik napas panjang, ia kebingungan bagaimana caranya biar Zella jujur.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVANGAR (Sequel Zayyan Harquel) ✓
Teen Fiction[ FOLLOW AKUN KU DULU SEBELUM BACA ] [LENGKAP] "Kamu mungkin nggak pernah perawatan mangkanya tunangan kamu lebih milih temanmu sendiri." Jika mendapatkan perkataan seperti itu apa yang kalian rasakan? Marah, Iya. Pengen banting orang itu juga, iya...