31 - Two Perfect Hearts

9.5K 363 3
                                    

Uhuy update!!

Jangan lupa ramaikan lapak ini dengan cara vote dan komen ya!

Selamat membaca sayang-sayangku 💚

Pemanasan dulu sebelum baca

Jevan kok kayak pengen di culik ya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jevan kok kayak pengen di culik ya?

BAGIAN TIGA PULUH SATU : TWO PERFECT HEARTS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BAGIAN TIGA PULUH SATU : TWO PERFECT HEARTS

“Udah mendingan sekarang?” Tanya Jevan cemas, gadis itu mengangguk kepalanya pelan. “Kamu kenapa dari tadi murung terus, apa ucapan aku tadi sampe kamu masih kepikiran?” Sebagai pacar, ia serasa tidak ada masalah apapun. 

“Aku gapapa kak, lagi pula aku gak kepikiran soal tadi. Aku cuman bingung,” Zella menjeda ucapannya sejenak, mengatur napasnya lebih dulu sebelum melanjutkan, ia rasa berkata jujur bisa lebih baik, apalagi Jevan selalu jadi pendengar yang baik untuknya. 

“Bingung kenapa?” Jevan menggeser bokong nya lebih biar lebih dekat dengan Zella, sebelah tangannya merangkul bahu gadis itu seraya menepuk pelan. “Kamu cerita aja, aku bakalan dengerin kamu.” 

“Papah aku,” Balas Zella terdengar bergetar. ia seperti ada dorongan menyenderkan kepalanya di bahu Jevan, meluapkan isi hatinya di samping Jevan terasa lega. “Aku enggak tahan sama semua ini, tiap aku ketemu Papah, aku merasa sangat marah ketika perlakuan Papah sekarang aku merasa jijik setelah tahu Papah berbuat tindakan korupsi terus melakukan zinah sama wanita lain, ternyata mantan sahabatku sendiri Alena jadi teman tidurnya. Aku bingung kak, bagiamana orang di kampus tahu aku adalah anak koruptor sama anak pedopil. Keluarga yang dulunya harmonis entah mengapa mendadak menjadi asing, aku masih butuh ayah, tapi aku gak bisa terima Papah ngelakuin dosa,” Tutur nya panjang, hatinya benar-benar rapuh. 

“Kak,” Panggil Zella terisak. 

“Iya, sayang?” Sahut Jevan cepat. 

“Dosa enggak sih, kalo aku orang pertama yang bakalan laporin Papah ke polisi?” Pertanyaan cukup sulit untuk dijawab, seperkian detik Jevan diam memikirkan jawaban yang tepat.

“Aku rasa, enggak ada salahnya selagi itu demi kebaikan Papahmu, tapi resikonya bakalan ada yang terluka. Kamu dan bundamu, bundamu mungkin sudah tahu sikap Papahmu selama ini, tapi aku salut sama mentalnya, tetap bertahan meskipun sikap bundamu juga seperti kebanyakan. Bersikap tegas itu malahan aslinya rapuh,” Sahut Jevan hati-hati. Ia tidak mau melukai Zella dengan kata-katanya, biasanya juga Jevan suka sambil maki-maki. 

JEVANGAR (Sequel Zayyan Harquel) ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang