29 - Mendebarkan

10.8K 395 2
                                    

Minal aidzin walfaizin semuanya 🙏 Jika aku ada salah mohon di maafkan ya. THR nya aku kasih update Abang Jevan hehe..

Jangan lupa ramaikan lapak cerita ini ya dengan cara vote dan komen 🦋 aku bakal seneng banget kalo kalian antusias nunggu kisah Jevan dan Zella.

Selamat membaca sayang-sayangku 💚🌷

Selamat membaca sayang-sayangku 💚🌷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


DUA PULUH SEMBILAN : MENDEBARKAN

Tepat di hari musim panas. Zella duduk di bangku berukuran panjang depan mini market sembari memakan eskrim lilin, ia menikmati kesendirian nya memikirkan sesuatu yang terjadi tadi, bertemu Gio adalah mimpi buruk besar, sempat ada pengancaman dari cowok itu tapi ia bisa mematahkan perkataan Gio. 

Mata Zella tertuju pada pemandangan dua anak kecil saling kejar-kejaran menuju mini market. Namun gadis tersebut hanya melihat saja lalu fokus kembali menatap jalanan yang sebenarnya kosong. 

“Zella!” Seseorang memanggilnya entah dari mana sumber suara itu berada, Zella menoleh kanan-kiri, terdengar seperti Jevan memanggil nya lantang. Zella beranjak berdiri, ia celingukan sambil menggaruk tekuknya bingung. 

“Zella!” Lagi, suara itu memanggil nya dengan lantang. 

Rupanya orang yang memanggilnya itu Jevan, berlari menghampirinya dengan raut wajahnya nampak cemas. Setelah sampai di hadapannya, cowok itu membukukkan tubuhnya sembari mengatur napas nya.

“Kak Jev, kamu gak kenapa-napa kan?” Tanya Zella mengusap punggung Jevan. “Aku beliin kamu minum dulu, bentar ya,” Ia khawatir dengan keadaan Jevan, segera ia pergi ke mini market tetapi cowok itu mencegahnya masuk. 

“Gue nggak kenapa-napa, tadi gue khawatir sama lo takut si Gio apa-apain lo,” Ujar Jevan memegang kedua bahu Zella menunjukan raut wajahnya mengkhawatirkan nya. Zella beruntung, ia sama sekali tak melihat Jevan berbohong dengan perasaan nya. Zella bisa melihat rasa tulus nya ketika ia berjanji akan melindungi dan terbukti Jevan berhasil membuat dirinya percaya lebih kepada Jevan.

“Aku gak kenapa-kenapa, Gio tadi memang brengsek sama aku tadi tapi aku berani membalas omongan nya, kamu tenang aja, dia gak bakalan berani lagi sama aku, dia cuman sampah yang harus di buang kan?”

Jevan bisa bernapas lega, “Benar, lain kali kalo dia ngancem kamu, tonjok aja bawah nya,” Saran Jevan sadis. 

“Nanti masa depan dia hancur gimana dong?” Zella tertawa renyah, ada-ada aja ide nya. 

Jevan bersikap masa bodoh, “Biarin, nanti dia dapat azab dulunya pernah selingkuhin berlian kayak kamu!” 

Mendadak Zella merasakan desiran aneh, kalimat terakhir Jevan membuat nya terdiam kaku. 

“Hey,” Jevan menjentikkan jarinya menyadarkan Zella. 

“Eh!” Zella terkesiap, kedua pipinya seketika memerah. 

JEVANGAR (Sequel Zayyan Harquel) ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang