Aku update menemani kali hari Mingguan!
Seperti biasa ramein ya.. Vote & komen!
Selamat membaca sayang-sayangku 💚
PEMANASAN DULU SEBELUM BACA PART INI
Cantik banget Zella :D
BAGIAN TUJUH BELAS : Women's fightHari-hari Zella berubah suram ketika ia harus berpapasan dengan Alena di lorong kampus. Mantan sahabatnya itu menghampirinya dengan cara jalan nya yang angkuh sembari bersedekap dada. Zella yang tadinya bersemangat ngampus mendadak berubah drastis, ia lebih memilih memutar balik, tidak sudi ngeliat titisan dajjal menyerupai manusia.
“Ngapain lo muter balik, takut kalah saing lo?” Ujar Alena sinis.
Zella terperangah, ia agak gedeg dengar ucapan Alena membuatnya mengepalkan kedua tangannya kuat. Pada akhirnya ia balas tatap balik tak suka. “Gue males ketemu orang menyerupai Dajjal, mending lo sekarang gak usah ketemu gue lagi, bukannya lo udah dapat semua yang lo mau?” Zella maju selangkah, kini mereka berdua saling natap penuh kebencian.
“Gue belum sepenuhnya puas buat rebut apa yang lo punya!”
“Maruk banget si lo, pantesan hidup lo gak berguna sampe rebut tunangan sahabat lo sendiri dan sori sekedar informasi mulai sekarang gue bukan Zella yang dulu, aku-kamu? Itu udah gak berlaku buat orang kayak setan seperti lo sama Gio!”
“Lo sebentar lagi juga nikah sama Gio karena perjodohan orang tua kalian kan, dan kalian berdua saling setuju lanjutin nikah meskipun lo tahu kita suka bermain ranjang panas, lo gak masalah, kan?” Alena bertanya kurang ajar, berani-berani nya gadis jahanam itu membuka aib nya sendiri.
Zella menertawakan kebodohan Alena sampai sudut mata nya berair. “Dasar ya, tuhan berusaha jaga aib hamba nya tapi hamba nya sendiri yang bongkar.”
“Gue bakal jamin, hidup kalian berdua berakhir menderita!” Sambung Zella menyumpahi Alena bersungguh-sungguh. lihat saja nanti, ia pastikan Alena dan Gio harus bersimpuh di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVANGAR (Sequel Zayyan Harquel) ✓
Teen Fiction[ FOLLOW AKUN KU DULU SEBELUM BACA ] [LENGKAP] "Kamu mungkin nggak pernah perawatan mangkanya tunangan kamu lebih milih temanmu sendiri." Jika mendapatkan perkataan seperti itu apa yang kalian rasakan? Marah, Iya. Pengen banting orang itu juga, iya...