[ FOLLOW AKUN KU DULU SEBELUM BACA ] [LENGKAP]
"Kamu mungkin nggak pernah perawatan mangkanya tunangan kamu lebih milih temanmu sendiri."
Jika mendapatkan perkataan seperti itu apa yang kalian rasakan? Marah, Iya. Pengen banting orang itu juga, iya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BAGIAN DUA PULUH DUA : GET MY HEART
SUDAH BERTUNANGAN, SALAH SATU KETUA BEM KAMPUS TERBESAR DI KOTA BANDUNG TEGA BERSELINGKUH DENGAN WANITA LAIN.
Sejauh ini berita tentang Gio makin memanas kala salah satu channel berita mengulik sampe ke akar. Bahkan, salah satu reporter mewawancarai teman fakultas. Saat di tanya, mereka sendiri juga terkejut tetapi mereka sudah tahu ini bakalan terjadi seorang Gio bakalan berbuat hina, mereka juga mengetahui siapa selingkuhan tersebut namun mereka di sana lebih memilih menutup mulut. mungkin takut makin panjang lebar masalah nya.
Zella menghela napas pelan, yang di lakukan anak-anak fakultas memang benar, biar Tuhan yang menyusun rencana selanjutnya. Ia tidak mau ngambil pusing, mending Zella melanjutkan makan roti di tambah selai cokelat.
Usai sarapan pagi. Zella lanjut merapihkan kamar, bantal, guling, melipat selimut dan terakhir kurang rasanya jika belum pakai semprotan pewangi.
“Morning, sayang?” Zella terdiam ketika ia tahu Jevan berdiri di belakang tubuhnya, jarak mereka begitu dekat hingga tak ada jarak, helaan napas cowok itu terasa membuatnya merinding.
“Pa-pagi juga, kak,” Zella menjawab dengan gugup.
“Lo cantik banget pagi ini, gue makin sayang sama lo!” Ujar Jevan sembari melingkarkan kedua tangan nya di pinggang Zella dan dagu cowok itu di letakan pada bahunya.
“Kak, Kamu ganti baju dulu gih!” Suruh Zella. Jevan kali ini hanya memakai handuk putih hingga badan atletis nya terpampang jelas, satu lagi roti sobek nya juga bikin Zella susah payah nelan ludah.
“Kenapa, Hm?” Bisik Jevan semakin mengeratkan pelukan lalu mengecup curuk leher Zella. Gadis itu tentu saja panik, ia rasa cowok memberi tanda kepemilikan. Shibal! Zella ketar-ketir takut orang lain berpikir aneh-aneh.
Zella menjauh dua langkah, “Kak Jevan apaan sih!” Protes Zella. Buru-buru ia bercermin, beneran jelas banget di curuk leher nya. “Tuh kan! Kak Jevan ngeselin tahu!!” Zella menonjok dada bidang Jevan kesal.
